67 dipenuhi dengan baik. Variabel-variabel utama antara lain meliputi: ketersediaan
bahan baku, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, supply tenaga kerja, dan fasilitas transportasi. Analisis mengenai variabel bukan utama juga menunjukan
bahwa lokasi peternakan didukung dengan variabel bukan utama yang meliputi aspek hukum dan peraturan, iklim dan keadaan tanah, sikap dari masyarakat, dan
rencana masa depan perusahaan.
6.2.1.1. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan komponen penting dalam proses produksi. Pada Peternakan Maju Bersama bahan baku yang diperlukan berupa input produksi
yang diantaranya adalah bibit atau DOD Day Old Duck, pakan, obat-obatan, vitamin, dan vaksin.
Jumlah DOD yang diperlukan peternakan dalam satu siklus produksi sesuai dengan kapasitas kandang yaitu sebesar 2.000 ekor. Hal itu berarti dalam
satu tahun yang berjumlah lima siklus produksi pada tahun ke-2 sampai ke-5 diperlukan bibit sebesar 10.000 ekor per tahun. Pada tahun ke-1 peternakan hanya
dapat melakukan produksi sebanyak empat siklus produksi sehingga jumlah bibit yang diperlukan yaitu 8.000 ekor. Pada tahun ke-0 digunakan bibit sebanyak 900
ekor. Dengan demikian total keperluan bibit selama umur bisnis sebesar 48.900 ekor.
Kebutuhan bibit yang cukup besar dipenuhi dari pemasok yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Alasan dalam memilih pemasok diantaranya pemasok
tersebut sudah dapat dipercaya, kualitas itik dari pemasok tersebut cukup baik, dan bebas biaya pengiriman karena telah ditanggung pemasok.
Jenis itik yang dibudidayakan yaitu jenis itik mojosari. Hal ini didasarkan atas pertimbangan manajemen perusahaan bahwa itik mojosari cukup baik sebagai
itik penghasil daging. Selain itu harga DOD itik mojosari juga lebih rendah dibandingkan jenis lain misalnya itik peking, tiktok, dan mentok.
Kebutuhan pakan terdiri dari pakan buatan pabrik dan pakan buatan sendiri. Pakan pabrik yang berupa pakan broiler, dan pakan pur didapatkan dari
toko pakan yang berada di daerah Pasar Leuwi Liang. Kebutuhan pakan broiler cukup tinggi terutama untuk itik umur 0 – 4 minggu karena pada umur tersebut
68 itik memerlukan komposisi nutrisi pakan yang tepat yang terdapat pada pakan
buatan pabrik. Untuk pakan buatan sendiri, dipenuhi dengan cara membuat ransum pakan
yang terdiri dari campuran pakan broiler, pur, dedak, ampas tempe, limbah sayuran pasar, dan ubi. Bahan-bahan tersebut cukup banyak tersedia di sekitar
lokasi usaha sehingga memudahkan untuk mendapatkannya. Selain bahan baku, pemilihan lokasi peternakan juga mempertimbangkan
kemudahan mendapatkan peralatan dan ketersediaan lahan. Peralatan kerja dapat diperoleh dari pasar terdekat yang banyak terdapat disekitar lokasi kandang
sehingga banyak alteratif pemilihan pemasok peralatan. Dengan demikian dapat dipilih harga yang paling rendah dengan kualitas yang sama.
Lahan cukup banyak tersedia di sekitar lokasi peternakan. Banyak tersedianya lahan memudahkan peternakan untuk memperluas skala usahanya.
Sistem penggunaan lahan yakni dengan sistem sewa per tahun. Kelebihan dengan sistem sewa adalah peternakan tidak mengeluarkan dana yang terlalu besar untuk
kegiatan pra investasi pengadaan lahan. Pada awal perjanjian juga disepakati adanya penambahan sewa kontrak per tahunnya. Hal ini menjamin kesiapan lahan
untuk digunakan hingga umur proyek.
6.2.1.2. Letak Pasar yang Dituju