Lembar Kerja Cara Penggunaan Modul

Pendahuluan 12 IN1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatanmetode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON. Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.

d. In Service Learning 2 IN-2

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

f. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

3. Lembar Kerja

Modul pembinaan karir guru kelompok komptetansi H teridiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari. Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut. Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul No. No. LK Nama LK Keterangan Kegiatan Pembelajaran 1 1 8.1 Mengenal Penelitian Kualitatif TM, In 1 2 8.2 Ciri Penelitian Kualitatif TM, On 2 kasus 3 8.3 Komparasi Penelitian Kualitatid dan Kuantitatif TM, On 2 kasus PS SMP KK H 13 No. No. LK Nama LK Keterangan Kegiatan Pembelajaran 2 4 8.4 Tahap Analisis Dara Kualitatif TM, In 1 5 8.5 Reduksi Data TM, In 1 6 8.6 Display Data TM, In 1 7 8.7 Makna Data TM, In 1 8 8.8 Verifikasi Data TM, On 2 kasus Kegiatan Pembelajaran 3 9 8.9 Politik dalam Pondok Pesantren TM, In 1 kasus 10 8.10 Anak Jalanan TM, On 2 kasus Kegiatan Pembelajaran 4 11 8.11 Analisis Pengalaman Sejarah TM, In 1 12 8.12 Analisis Komparasi TM, On 2 kasus 13 8.13 Rembang Melawan TM, On 2 kasus Kegiatan Pembelajaran 5 14 8.14 Instrumen Penelitian Kualitatif TM, In 1 15 8.15 Wawancara Mendalam TM, In 1 16 8.16 Kelemahan Wawancara Mendalam TM, In 1 17 8.17 Catatan Harian TM, On 2 18 8.18 Penilaian Berbasis Kelas TM, On 2 Kegiatan Pembelajaran 6 19 8.19 Perbedaan Kualitatif, Kuantitatif, dan PTK TM, In 1 20 8.20 Latar Belakang PTK TM, On 2 kasus 21 8.21 Rancangan Tindakan PTK TM, On 2 kasus Kegiatan Pembelajaran 7 22 8.22 Knowledge dan Product Oriented TM, In 1 23 8.23 Desain Pembelajaran Dick and Carey TM, On 2 kasus 24 8.24 Tahapan ADDIE TM, On 2 kasus Kegiatan Pembelajaran 8 25 8.25 Kajian Permendikbud nomor 22 tahun 2016 TM, In 1 26 8.26 Menyusun RPP TM, On 2 27 8.27 Analisis KI dan KD TM, On 2 Pendahuluan 14 Keterangan. TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh IN1 : Digunakan pada In service learning 1 ON : Digunakan pada on the job learning PS SMP KK H 15

Bagian I Kompetensi Profesional

PS SMP KK H 17 Kegiatan Pembelajaran 1 Penelitian Kualitatif Bidang IPS

A. Tujuan

Setelah mempelajari materi modul penelitian kualitatif bidang IPS ini peserta diklat diharapkan mampu untuk mendeskripsikan karakteristik penelitian kuantitatif; dan mengidentifikasi ciri-ciri penelitian kualitatif dan perbedaannya dengan penelitian kuantitatif.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi dalam kegiatan pembelajaran ini peserta diklat diharapkan mampu untuk; 1. Menjelaskan pengertian penelitian kualitatif secara umum. 2. Mendeskripsikan ciri-ciri peneliti kualitatif. 3. Menyebutkan tiga perbedaan penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. 4. Mengidentifikasi ciri-ciri penelitian kualitatif

C. Uraian Materi

Ada pameo yang mengatakan bahwa merasa diri pintar adalah suatu kebodohan. Sebaliknya merasa diri bodoh adalah suatu kebodohan. Pameo ini tidak bermaksud untuk mendorong orang mengajak menyembunyikan kepintaran atau ilmu pengetahuan yang dimiliki, tetapi semata-mata bermakna untuk mengajak setiap orang agar tidak cepat menjadi puas pada ilmu pengetahuan yang telah dimilikidicapai. Seseorang yang merasa diri pintar dan sudah merasa puas cenderung tidak akan berusaha lagi untuk mengembangkan kepintarannya. Seseorang yang selalu merasa bodoh atau merasa masih ada yang kurang dalam pengetahuannya akan selalu berusaha untuk melengkapi pengetahuannya. Usaha Kegiatan Pembelajaran 1 18 yang terencana dan sistematis untuk melengkapi pengetahuan yang dirasa kurang inilah salah satu makna dari penelitian. Sebelum diketengahkan tentang definisi dan karakteristik penelitian kualitatif, akan dipaparkan terlebih dahulu tentang alasan penggunaan penelitian kualitatif. Hal ini penting karena ada sementara pandangan yang menyatakan bahwa seseorang memilih penelitian kualitatif dalam rencana penelitiannya karena alasan klise, yakni peneliti tidak menguasai statistik dan penelitian kualitatif lebih mudah daripada penelitian kuantitatif. Seolah penelitian kualitatif itu sebagai pelarian bagi mereka yang kurang menguasai metodologi penelitian kuantitatif, khususnya dalam segi proses statistiknya. Hal ini sebenarnya mereka akan bisa terjebak dalam pilihannya sendiri. Sebagian peneliti juga menganggap bahwa penelitian kuantitatif hanya membuktikan hipotesis saja dan tidak menemukan atau membangun teori. Dalam Penelitian kualitatif seorang peneliti sebenarnya berupaya mengungkap keunikan individu, kelompok, masyarakat atau organisasi tertentu dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan dengan cara pengamatan secara mendalam. Oleh karena itu, keunikan individu merupakan karakter khusus dari suatu penelitian kualitatif. Bacon memperkenalkan metode induktif pada abad 17, metode ini sebagai reaksi terhadap metode deduktif yang telah diperkenalkan oleh Descartess sebelumnya Denzin 2009. Metode deduktif kemudian dikembangkan oleh Auguste Comte abad l9 yang kemudian dikenal dengan metode atau pendekatan positivistik wallace 1994, Denzin 2009, Fatchan 2011, Creswell 2014. Pendekatan positivism diterapkan untuk ilmu kemanusiaan diketahui banyak membelenggu empirisme dan rasionalisme keunikan subjek yang dikaji. Pendekatan ini kemudjan mendapat reaksi dari Kant dan Dilthey serta Weber. Ketiga ilmuwan itu kemudian memperkenalkan metode pendekatan kualitatif. Tujuannya untuk keluar dari jeratan pendekatan positivisme yang pada saat itu meramba ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Bogdan dan Taylor 1992, Denzin 2009, Creswell 2014 menjelaskan bahwa mengungkap keunikan subjek baik itu; individu, kelompok, atau suatu organisasi tertentu secara komprehensif dengan serinci mungkin sangat diperlukan pendekatan atau penelitian kualitatif. Penelitian yang diharapkan dapat