Ciri Utama Etnografi Studi Etnografi

74 bagaimana individu dalam kelompok berkebudayaan sama tersebut berperilaku atau berbicara. 5 Untuk dapat menggunakan teori tersebut dan untuk menemukan pola dan kelompok berkebudayaan sama peneliti harus memiliki daya juang yang kuat karena akan terlibat dalam kerja lapangan yang lama, mengumpulkan data terutama melalui wawancara, pengamatan, simbol, artefak, dan beragam sumber data. 6 Dalam menganalisis data, peneliti bersandar pada pandangan dari para partisipan sebagai perspektif emic view dan melaporkanya dalam kutipan, dan kemudian menyintesis data tersebut, menyaringnya melalui perspektif ilmiah etis dan peneliti untuk mengembangkan suatu penafsiran kebudayaan yang menyeluruh. 7 Analisis ini menghasilkan pemahaman tentang bagaimana kelompok berkebudayaan sama berjalan, yaitu bagaimana kelompok tersebut berfungsi, dan bagaimana cara hidup dari kelompok tersebut.

b. Prosedur Pelaksanaan Etnografi

Sebagaimana semua penelitian kualitatif, tidak terbatas hanya satu cara dalam menyelenggarakan riset etnografis Creswell 2014, Kaelan 2012, Fatchan 2011 Denzin 2009. Beberapa langkah pelaksanaan etnografi antara lain; 1 Menentukan apakah etnografi merupakan desain yang paling tepat digunakan untuk mempelajari permasalahan riset yang dimaksud. Etnografi sangat tepat digunakan jika kebutuhannya adalah untuk mendeskripsikan bagaimana kelompok kebudayaan berjalan dan untuk mengeksplorasi berbagai keyakinan, bahasa, prilaku, dan persoalan yang mereka hadapi, misalnya masalah kekuasaan, perlawanan, dan dominasi. 2 Mengidentifikasi dan menentukan suatu kelompok berkebudayaan sama yang hendak dipelajari. Biasanya, kelompok ini adalah kelompok yang para anggotanya telah hidup bersama dalam waktu yang lama, sehingga bahasa, pola perilaku, dan sikap mereka telah terbentuk menjadi pola yang dapat dilihat. 3 Menyeleksi berbagai tema, permasalahan, atau teori kebudayaan yang hendak dipelajari dari kelompok tersebut. Tema, permasalahan, atau teori IPS SMP KK H 75 ini menyediakan suatu kerangka pengarah bagi studi tentang kelompok berkebudayaan sama tersebut. Kerangka itu juga akan memengaruhi analisis tentang kelompok berkebudayaan sama tersebut. Temanya dapat mencakup beberapa topik, seperti enkulturasi, sosialisasi, pembelajaran, kognisi, dominasi, ketidaksetaraan, atau perkembangan anak dan orang dewasa. 4 Dari banyak sumber data yang telah dikumpulkan, etnografer menganalisis data tersebut untuk menyusun suatu deskripsi tentang kelompok berkebudayaan sama tersebut, tema yang muncul dari kelompok tersebut. Sang etnografer kemudian berlanjut pada analisis pola atau topik yang memperlihatkan bagaimana kelompok kebudayaan tersebut berjalan, dan diakhiri dengan suatu gambaran menyeluruh tentang bagaimana suatu sistem berjalan. 5 Menyusun rangkaian aturan atau teori tentang bagaimana kelompok berkebudayaan sama tersebut berjalan sebagai hasil akhir dari analisis ini. Hasil akhimya adalah potret kebudayaan yang holistik dan kelompok tersebut yang mencakup pandangan dari para partisipan emis dan juga pandangan dari peneliti etis. Peneliti mungkin juga memberikan kebermanfaatan dengan menghasilkan rekomendasi bagi kebutuhan dan kelompok tersebut atau menyarankan perubahan dalam masyarakat. Gambar 11. Contoh hasil penelitian Studi Etnografi

5. Studi Kasus

Riset studi kasus mencakup studi tentang suatu kasus dalam kehidupan. Dalam konteks atau setting kontemporer Creswell 2014, Kaelan 2012, Yin, 2009 menyatakan bahwa studi kasus bukanlah metodologi, melainkan pilihan tentang sesuatu yang hendak dipelajari. Kasus dalam sistem terbatas, yang