IPS SMP KK H
131
Kegiatan Pembelajaran 6 Penelitian Tindakan Kelas
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi modul penelitian kualitatif bidang IPS ini peserta diklat diharapkan mampu untuk memahami prosedur yang diperlukan dalam merancang
dan menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Dengan melakukan PTK diharapkan guru mampu memperbaiki kualitas pembelajarannya sebagai bentuk
karakter belajar sepanjang hayat.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi dalam kegiatan pembelajaran ini peserta diklat diharapkan mampu untuk;
1. Memahami bahwa Penelitian Tindakan Kelas itu merupakan action research.
2. Memahami pengertian, prinsip, dan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas 3. Memahami sistematika proposal Penelitian Tindakan Kelas
4. Memahami sistematika laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas 5. Merancang tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
C. Uraian Materi
1. Action Research
Action Research atau penelitian tindakan merupakan pendekatan untuk meningkatkan mutu pendidikan, relevansi dan efisiensi pengelolaan
pendidikan. Fokus utama penelitiannya adalah kondisi di kelassekolah untuk lebih melibatkan guru dalam praktek proses pembelajaran, sekaligus
menempatkannya sebagai peneliti Stenhouse, 1975 dalam Mc Niff 1992.
132
Action Research menurut Kemmis dalam Mc Niff 1992 merupakan bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh guru dalam situasi dan praktek kehidupan sosial
secara profesional untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan tentang a praktek pendidikan, b pemahaman guru terhadap apa yang dia lakukan, c
situasi dan institusi kemana pelaksanaan pembelajaran akan dibawa. Perbaikan proses belajar mengajar melalui pengamatan langsung guru seperti
itu dipandang sangat penting. Penerapan action research di dalam kelas merupakan pendekatan untuk meningkatkan pendidikan melalui perubahan
dengan memberikan semangat pada guru untuk lebih perduli terhadap proses pembelajaran yang dia laksanakan dan terbuka terhadap kritikan. Dalam hal ini,
guru dapat melibatkan orang lain untuk selanjutnya menjadi kolaboratornya.
Untuk pemahaman ini, Mc Niff 199 menyebutnya dengan it is research WITH, rather than research ON. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangannya
dan keperluan yang mendesak utamanya perbaikan dalam dunia pendidikan secara langsung karena dilakukan oleh guru, action research untuk selanjutnya
difokuskan pada penelitian tindakan kelas classroom action research. Penelitian Tindakan Kelas PTK mulai disosialisasikan di Indonesia pada awal
tahun 1990-an. Sejalan dengan itu, PTK dianggap penting menurut Sukarnyana: 2000 karena;
a. Pelaksanaan PTK membuat guru dapat melihat kembali, mengkaji secara seksama, dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan. Kegiatan seperti itu disebut dengan reflective teaching yaitu guru secara sadar dan terencana serta sistematis melakukan refleksi
terhadap kegiatan pembelajaran. b. PTK memberikan keterampilan kepada guru untuk segera menanggulangi
masalah yang dihadapinya khususnya dalam hal proses belajar mengajar. c. Pelaksanaan PTK memungkinkan guru mengadakan penelitian terhadap
kegiatan pembelajaran tanpa harus meninggalkan kegiatan pokoknya sebagai pengajar.
d. PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori yang masih bersifat umum, abstrak, dengan praktek pembelajaran secara langsung dan
bersifat khusus, obyektif, praktis.