IPS SMP KK H
159
g. Model Kemp
Desain pembelajaran menurut Kemp 1977, atau yang disebut desain pembelajaran, terdiri dari 8 langkah, yaitu: 1 Menentukan tujuan instruksional
umum TIU. 2 Membuat analisis tentang karakteristik siswa 3 Menentukan tujuan instruksional secara spesifik, operasional dan terukur 4 Menentukan
materi atau bahan pelajaran yang sesuai dengan TIK. 5 Menetapkan penjagaan awal pre-assessment 6 Menentukan strategi belajar-mengajar
yang sesuai 7 Mengkoordinasikan sarana penunjang yang diperlukan 8 Mengadakan evaluasi.
Model ini juga mengarahkan pengembang desain pembelajaran untuk melihat karakteristik para siswa serta menentukan tujuan-tujuan belajar yang tepat.
Langkah berikutnya adalah spesifikasi pelajaran dan mengembangkan pretest dari tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya adalah menetapkan
strategi dan langkah-langkah dalam kegiatan belajar mengajar serta sumber- sumber belajar yang akan digunakan. Selanjutnya, materiisi content
kemudian di evaluasi atas dasar tujuan-tujuan yang telah dirumuskan. Langkah berikutnya adalah melakukan identifikasi dan revisi didasarkan atas hasil-hasil
evaluasi. Desain pembelajaran yang dikembangkan oleh Kemp juga terdiri dari sepuluh langkah yaitu:
1 Penentuan tujuan instruksional umum TIU, yaitu tujuan yang ditetapkan menurut masing-masing pokok bahasa
2 Menganalisis karakteristik siswa, yaitu dalam analisis ini memuat hal-hal yang berkenaan dengan latar belakang pendidikan siswa, sosial budaya
yang memungkinkan dapat mengikuti program kegiatan belajar, serta langkah-langkah apa yang perlu ditetapkan.
3 Menentukan tujuan instruksional khusus TIK, yakni tujuan yang ditetapkan secara operasional, spesifik dan dapat diukur. Dengan demikian siswa dapat
mengetahui apa yang akan mereka lakukan, bagaimana melakukannya dan apa ukuran yang digunakan bahwa mereka dapat mencapai tujuan belajar
tersebut. 4 Menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional
khusus yang telah ditetapkan.
160
5 Mengadakan penjajakan awal preassesment, langkah ini sama halnya dengan test awal yang fungsinya untuk mengetahui kemampuan yang
dimiliki siswa, apakah telah memenuhi syarat belajar yang ditentukan ataukah belum.
6 Menentukan strategi belajar dan mengajar yang relevan, penentuan harus melalui analisis alternatif.
7 Mengkoordinasi sarana penunjang yang dibutuhkan. 8 Mengadakan evaluasi; hasil evaluasi tersebut digunakan untuk mengontrol
dan mengkaji sejauhmana keberhasilan suatu program yang telah direncanakan mencapai sasaran yang diinginkan. Hasil evaluasi merupakan
umpan balik untuk merevisi kembali tentang; program instruksional yang telah dibuat, instrument tes, metode strategi yang dipakai dan sebagainya.
h. Model Gerlach dan Elly
Desain pembelajaran yang dikembangkan oleh Gerlach dan Ely 1971 ini dimaksudkan untuk pedoman perencanaan mengajar. Menurut Gerlach dan Ely
1971, langkah-langkah dalam pengembangan desain intruksional terdiri dari: 1 Merumuskan tujuan instruksional. 2 Menentukan isi materi pelajaran. 3
Menentukan kemampuan awal peserta didik. 4 Menentukan teknik dan strategi. 5 Pengelompokan belajar. 6 Menentukan pembagian waktu. 7
Menentukan ruang. 8 Memilih media intruksional yang sesuai. 9 Mengevaluasi hasil belajar. 10 Menganalisis umpan balik.
Model ini menjadi suatu garis pedoman atau suatu peta perjalanan pembelajaran karena dalam model ini diperlihatkan keseluruhan proses belajar
mengajar yang baik, sekalipun tidak menggambarkan secara rinci setiap komponennya. Dalam model ini juga diperlihatkan hubungan antara elemen
yang satu dengan yang lainnya serta menyajikan suatu pola urutan yang dapat dikembangkan dalam suatu rencana untuk mengajar.
i. Model Dick dan Carey.
Desain pembelajaran menurut Dick and Carey dibagi menjadi sepuluh tahapan yaitu: 1 Menganalisis Tujuan Pembelajaran. 2 Melakukan Analisis
Pembelajaran. 3 Menganalisis siswa dan konteks. 4 Merumuskan tujuan