Prosedur Pelaksanaan Studi Naratif

IPS SMP KK H 63 2 Memilih satu atau lebih individu yang memiliki cerita atau pengalaman hidup yang unik. 3 Mempertimbangkan bagaimana pengumpulan data dan perekamannya dapat dilakukan dalam beragam cara sesuai dengan kreatifitas dan masalahnya. 4 Mengumpulkan informasi tentang konteks dari cerita yang diungkap pekerjaan mereka, rumah tempat tinggal mereka, kebudayaan, konteks ruang dan waktu. 5 Menganalisis cerita dari para partisipaninforman kunci. Peneliti dapat mengambil peran aktif dan menyusun kembali restory cerita tersebut ke dalam kerangka yang bermakna. Satu aspek penting dari kronologi adalah cerita itu memiliki permulaan, pertengahan, dan akhir. 6 Berkolaborasi dengan para partisipaninforman kunci secara aktif dengan dikap saling menghormati.

2. Studi Fenomenologis

Studi fenomenologis mendeskripsikan pemaknaan umum dari sejumlah individu terhadap berbagai pengalaman hidup terkait dengan konsep atau fenomena. Para fenomenolog memfokuskan untuk mendeskripsikan apa yang samaumum dari semua partisipan ketika mereka mengalami fenomena misal; dukacita yang dialami secara universal. Tujuan utama dari fenomenologi adalah untuk mereduksi pengalaman individu pada fenomena menjadi deskripsi tentang esensi atau intisari universal pemahaman tentang sifat yang khas dari sesuatu Manen 1990, Moustakas 1994, Rulam 2014, Creswell 2014. Pengalaman manusia ini dapat berupa fenomena, antara lain; insomnia, kesendirian, kemarahan, dukacita, pengalaman operasi. Peneliti mengumpulkan data dari individu yang telah mengalami fenomena tersebut. Deskripsi ini terdiri dari apa yang mereka alami dan bagaimana mereka mengalaminya. Studi fenomenologi memiliki komponen filosofis yang kuat. Tokoh-tokoh studi fenomenologi antara lain; Edmund Husserl, Heidegger, Sartre, Merleau-Ponty 64 dalam Spiegelberg 1982, Borgatta Borgatta 1992, Rulam 2014, dan Creswell 2014. Fenomenologi sangat populer dalam ilmu sosial, sosiologi, humaniora. Pada level yang lebih luas, menekankan empat perspektif filosofis dalam studi fenomenologi yaitu; 1 Filsafat tanpa persangkaan. Pendekatan fenomenologis adalah menahan semua pertimbangan dari penilaian tentang apakah yang riil, sikap yang alami hingga mereka ditemukan pada landasan yang lebih pasti. Penundaan ini oleh Husserl disebut epoche. 2 Intensionalitas kesadaran. Idenya adalah kesadaran selalu diarahkan pada objek. Maka dari itu, realitas dan objek tidak terelakkan terkait dengan kesadaran seseorang tentangnya. 3 Penolakan terhadap dikotomi subjek-objek. Tema ini mengalir secara alamiah dari kesengajaan intensionalitas kesadaran. Realitas dan objek hanya dipahami dalam makna dari pengalaman seorang individu. 4 Seorang individu yang menulis fenomenologi tidak lupa untuk memasukkan sebagian pembahasan tentang asumsi-asumsi filosofis tentang fenomenologi di samping metode dalam bentuk penelitian.

a. Ciri-ciri Studi Fenomenologis