Pengamatan Berperanserta Uraian Materi
112
Berdasarkan sejumlah aspek, teknik pengamatan terbagi menjadi beberapa tingkatan Sitorus, 1998, Denzin, 2009, Creswell 2014 yaitu;
a. Berdasarkan tingkat peranserta peneliti: peranserta penuh partisipasi aktif, peranserta terbatas, dan tanpa berperansertapeneliti bertindak sebagai
penonton partisipasi pasif. b. Berdasarkan tingkat keterbukaan peran peneliti: keterbukaan penuh semua
subyek penelitian mengenal peneliti dan mengetahui kegiatan pengamatannya, keterbukaan terbatas hanya sebagian subyek penelitian
mengenal peneliti dan mengetahui kegiatan pengamatannya, tertutup penuh subyek penelitian tidak mengenal peneliti dan tidak tahu-menahu
tentang kegiatan pengamatannya. c. Berdasarkan tingkat keterbukaan tujuan penelitian: terbuka penuh
dijelaskan seluruhnya epada subyek penelitian, keterbukaan terbatas dijelaskan sebagian kepada sebagian subyek penelitian, tertutup penuh
tanpa penjelasan kepada subyek penelitian, dan pemalsuan memberikan penjelasan palsu atau bohong kepada subyek peneliti.
d. Berdasarkan tingkat kedalaman dan keluasan atau jangka waktu pengamatan: jangka waktu pendek pengamatan tunggal dalam waktu
singkat, misalnya 2 jam, dan jangka waktu panjang pengamatan berganda dalam waktu lama, misalnya bulanan atau tahunan.
e. Berdasarkan himpunan pengamatan: himpunan sempit terhimpun pada suatu unsur saja, dan himpunan luas tinjauan holistik yang mencakup
semua unsur. Pedoman pengamatan berperanserta dapat juga dijelaskan sebagai berikut
Sitorus, 1998, Denzin, 2009, Creswell 2014: a. Pembatasan tegas terhadap sasaran pengamatan, sehingga pengamatan
terarah. Pembatasan ini disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian, apa yang akan ingin diterangkan, dan fakta apakah sangat dibutuhkan yang
digunakan untuk menerangkan. b. Pengamatan didasarkan pada suatu kerangka pemikiran, data apa saja yang
dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan dalam kerangka pemikiran sehingga mampu menghasilkan pengamatan yang berkualitas. Kerangka pemikiran ini
IPS SMP KK H
113
bukanlah untuk diuji secara empiris, melainkan sebagai pedoman pengumpulan data. Dengan demikian menjadi jelas persitiwa atau gejala
apakah yang perlu diperhatikan, serta bagaimana kaitan antar peristiwagejala tersebut.
Menurut beberapa ahli penelitian kualitatif Denzin 2009, Creswell 2014, teknik pengamatan berpartisipasi memiliki berbagai kekurangan antara lain:
a. Peneliti tidak tertutup kemungkinannya menjadi orang dalam sebagaimana subyek penelitian. Atau dapat menjadi going native atau etnosentis,
sehingga tidak bisa secara jernih merumuskan hasil penelitian. b. Masalah validitas, ketika berbeda peneliti maka kemungkinan kesimpulan
penelitian akan berbeda, sebagai akibat dari persepsi dan penilaian selektif peneliti, kehadiran peneliti berefek kepada perubahan subyek penelitian,
peneliti tidak mungkin menyaksikan seluruh aktivitas budaya masyarakat. Kecuali peneliti berpartisipasi dalam jangka waktu yang lama tahunan.