Analisis Data Penelitian Kualitatif

40 uraian. Maka penafsiran pada hakikatnya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antara berbagai konsep dan menggambarkan perspektif penelitian. Hasil interpretasi juga bukan generalisasi dalam arti kuantitatif, karena gejala sosial budaya yang berupa pandangan hidup, sulit untuk diukur berdasarkan aspek kuantitatif. Kecukupan dalam penelitian kualitatif IPS bukan terletak pada banyak atau sedikitnya data, melainkan bagaimana esensi nilai yang terkandung dalam budaya masyarakat dapat ditangkap dan dirumuskan dalam suatu teori atau pendekatan penelitian, sebagaimana dirumuskan dalam masalah dan tujuan penelitian. Analisis data penelitian kualitatif dilakukan melalui pengaturan data secara logis dan sistematis. Kapan analisis data dilakukan juga berbeda dengan penelitian kuantitatif. Analisis data pada penelitian kuantitatif biasanya dilakukan apabila seluruh data sudah terkumpul dan biasanya dilaksanakan pada akhir penelitian pengumpulan data, sementara analisis data penelitian kualitatif dilakukan sejak awal peneliti terjun ke lapangan hingga pada akhir penelitian pengumpulan data. Analisis data penelitian kuantitatif dapat dilakukan oleh siapa pun asalkan mereka menguasai statistik walaupun tidak pernah ikut dalam proses penelitian. Pada penelitian kualitatif, yang melakukan analisis data adalah peneliti yang sejak awal terjun ke lapangan berinteraksi dengan latar dan orang subjek dalam rangka pengumpulan data. Itulah beberapa perbedaan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Secara umum, menurut Neuman 2000, Denzin 2009, Creswell 2014 analisis data merupakan suatu pencarian pola-pola dalam data, yaitu perilaku yang muncul, objek- objek, atau badan pengetahuan a body of knowledge. Sekali suatu pola itu diidentifikasi, pola itu diinterpretasi ke dalam istilah-istilah teori sosial atau latar di mana teori sosial itu terjadi. Peneliti kualitatif pindah dari deskripsi peristiwa historis atau latar sosial ke interpretasi maknanya yang lebih umum. Analisis data mencakup menguji, menyortir, mengategorikan, mengevaluasi, membandingkan, mensintesiskan, dan merenungkan data yang direkam juga meninjau kembali data mentah yang terekam. IPS SMP KK H 41 Spradley 1980, Neuman 2000, Denzin 2009, Creswell 2014 mengetengahkan bahwa jenis analisis apa pun termasuk cara berpikir. Analisis itu mengarah pada eksaminasi sistematis tentang sesuatu untuk menentukan bagian-bagiannya, hubungan di antara bagian-bagian, dan hubungan bagian- bagian secara keseluruhan. Analisis data merupakan suatu proses penyelidikan dan pengaturan secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan material-material lain yang dikumpukan untuk meningkatkan pemahaman tentang data dan memungkinkan untuk mempresentasikan. Analisis meliputi mengerjakan data, mengorganisasinya, membaginya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesisnya, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan dipelajari, dan memutuskan apa yang akan dilaporkan. Perlu difahami bahwa dalam penelitian kualitatif, data terkumpul banyak sekali dan berupa deskripsi serta catatan lapangan. Oleh karena itu pada tingkatan analisis data perlu disusun ke dalam pola tertentu, kategori tertentu, fokus tertentu, tema tertentu, atau pokok permasalahan tertentu. Oleh karena itu setiap catatan harian yang dihasilkan dalam pengumpulan data, apakah hasil wawancara atau hasil observasi, perlu direduksi dan dimasukkan ke dalam suatu pola, kategori, fokus atau tema tertentu yang sesuai. Hasil reduksi tersebut penlu di display secara tertentu untuk masing-masing pola, kategori, fokus atau tema yang hendak difahami dan dimengerti permasalahannya. Baru kemudian akhirnya peneliti dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan. Semua kegiatan tersebut bukanlah sesuatu yang berlangsung secara linear, melainkan merupakan suatu siklus yang interaktif Faisal, 1989, Creswell, 2014, Fatchan, 2011, Denzin, 2009. Data kualitatif terdiri atas kata-kata, kalimat dan deskripsi dan bukannya angka- angka. Kata-kata sering hanya mengandung makna dalam konteks kata itu digunakan. Oleh karena itu maka banyak penelitian lebih cenderung untuk menggunakan angka-angka atau mengubah pernyataan menjadi bentuk angka-angka, atau dengan lain perkataan dengan menggunakan metode kuantitatif. Namun hendaklah disadari bahwa yang hendak diteliti adalah makna dan bukannya angka-angka. Mengubah pernyataan menjadi angka- 42 angka seringkali menyimpang dan hakikat makna yang dikandungnya, karena data telah dimanipulasi ke dalam angka-angka. Dengan mengubahnya pernyataan menjadi angka- angka maka perhatian penelitian berubah dan makna kebidang angka-angka, yang dalam hal ini sering dipertanyakan dalam penelitian mengapa terjadi demikian? Dalam penelitian kualitatif bilamana menggunakan data-data yang berupa angka-angka hendaklah jangan dipisahkan dengan kata-kata yang bermakna Creswell 2014, Fatchan 2011, Denzin 2009. Data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif meliputi banyak halaman. Maka timbul masalah, yaitu bagaimana mengolah, menganalisis data yang sebanyak itu. Mengumpulkan data, menumpuk data sampai akhir kerja lapangan akan menghadapkan penelitian pada tanggung jawab yang sangat ruwet yang mungkin tak teratasi. Selain itu cara yang demikian kurang efektif dan tidak akan menghasilkan data yang serasi karena kerja lapangan tidak didasarkan pada hasil analisis laporan kerja lapangan sebelumnya. Jadi dalam penelitian kualitatif analisis data harus dimulai sejak awal Creswell 2014, Fatchan 2011, Denzin 2009. Data yang diperoleh di lapangan segera harus dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis. Bermacam-macam cara dapat diikuti dalam analisis data, hal ini memang sesuai dengan predikatnya yaitu penelitian kualitatif. Adapun langkah-langkah dalam analisis penelitian kualitatif yang lazim digunakan Creswell 2014, Fatchan 2011, Denzin 2009 antara lain; 1. Reduksi data 2. Display data, 3. Pemahaman, interpretasi dan penafsiran, 4. Mengambil kesimpulanverifikasi.

2. Reduksi data

Data yang diperoleh di lapangan ditulis atau dilaporkan dalam bentuk uraian atau laporan yang terinci. Laporan akan terus-menerus bertambah dan akan menambah kesulitan bilamana tidak dianalisis sejak awal bersamaan dengan pengambilan data. Laporan- laporan itu perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal- IPS SMP KK H 43 hal yang pokok difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya. Jadi laporan lapangan menjadi bahan mentah, direduksi, disusun lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan Nastution 1992, Creswell 2014, Fatchan 2011, Denzin 2009. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah penelitian untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan. Reduksi data dapat pula membantu dalam memberikan kode kepada aspek-aspek tertentu.