78
mempelajari satu dari beberapa tempat riset atau beragam program di satu tempat tertentu. Sering kali peneliti memilih kasus majemuk untuk perlihatkan
beragam perspektif tentang isu tersebut. Pada umumnya, para peneliti kualitatif enggan membuat generalisasi dan satu kasus kasus lain karena konteks dan
kasus tersebut berbeda. Untuk membuat generalisasi yang baik, peneliti perlu menyeleksi yang representatif untuk dimasukkan dalam studi kualitatif. Tipe
terakhir dari desain studi kasus adalah studi kasus kolektif yang fokusnya adalah pada kasus itu sendiri misalnya, evaluasi program, atau mempelajari
seorang siswa yang mengalami kesulitan karena kasus tersebut mengemukakan situasi yang tidak-biasa atau unik.
c. Pelaksanaan Studi Kasus
Ada beberapa prosedur dalam pelaksanaan studi kasus Creswell 2014, Kaelan 2012, Fatchan 2011 yaitu;
1 Para peneliti menentukan terlebih dahulu apakah pendekatan studi kasus sudah tepat untuk mempelajari permasalahan risetnya. Studi kasus menjadi
pendekatan yang bagus ketika peneliti memiliki kasus berbatas yang dapat diidentifikasi dengan jelas atau peneliti ingin menyediakan pemahaman
mendalam tentang kasus atau perbandingan dari beberapa kasus. 2 Selanjutnya, para peneliti perlu mengidentifikasi kasus atau beberapa kasus
mereka. Kasus ini mungkin melibatkan satu individu, beberapa individu, sebuah program, suatu peristiwa, atau
suatu aktivitas. Dalam melaksanakan riset studi kasus, hal yang penting adalah para peneliti
pertama-tama mempertimbangkan dengan teliti tipe studi kasus apa yang paling menjanjikan dan berguna.
3 Pengumpulan data dalam riset studi kasus biasanya meluas, mengambil beragam sumber informasi, misalnya pengamatan, wawancara, dokumen,
dan bahan audiovisual. 4 Tipe analisis data dapat berupa analisis holistik dari keseluruhan kasus
atau analisis melekat dari ialah satu aspek dari kasus tersebut.
IPS SMP KK H
79 D. Aktivitas Pembelajaran
Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 3, untuk memperdalam pemahaman peserta diklat maka diskusikan beberapa permasalah berikut baik
secara individu atau berkelompok dengan tetap saling menghargai satu dengan lainnya. Anggota kelompok dipilih secara acak dengan jumlah
maksimal 4 orang. Lembar Kerja 8.9
Lembar kerja 8.9 Politik dalam Pondok Pesantren
Pada Lembar kerja ini, silahkan kerjakan secara kelompok untuk mencari jawaban atas tugas yang diberikan, setelah itu coba komunikasikan pendapat
tersebut dengan rekan Anda untuk menghasilkan kesimpulan yang paling ideal.
Kasus: Sebuah penelitian akan mengkaji makna
politik dalam keidupan pondok pesantren. Dalam pandangan masyarakat, pimpinan
pondok pesantren adalah sosok yang fokus dengan kegiatan dakwah dan
ibadah sehingga jauh dari kesan politik. Peneliti tertarik untuk mengkaji politik di
pondok pesantren karena kini banyak pimpinan pondok dengan gelar “Kyai”, “Haji”, atau “Ustad” menjadi calon wakil kepala daerah. Kenyataan ini jelas
jauh berbeda dari asumsi masyarakat.
Dari kasus di atas, pendekatan apa yang paling sesuai untuk mendefinisikan makna politik dalam lingkungan pondok pesantren disertai penjelasan dari
alasan pemilihan metode tersebut?