Model Kemp Model Gerlach dan Elly Model Dick dan Carey.

IPS SMP KK H 161 khusus. 5 Mengembangkan instrumen penilaian. 6 Mengembangkan strategi pembelajaran. 7 Mengembangkan materi pembelajaran. 8 Merancang dan Mengembangkan Evaluasi Formatif. 9 Merevisi Pembelajaran. 10 Merancang dan Mengembangkan Evaluasi Summatif. K e g iat an P e m b e laj a ran 7 1 6 2 Gambar 13. Desain pembelajaran Dick and Carey Menganalisis Tujuan Pembelajaran Melakukan Analisis Pembelajaran Menganalisis Siswa dan Konteks Merumuskan Tujuan Khusus Mengembangkan Instrumen Penilaian Mengembangkan Strategi Pembelajaran Merancang dan Mengembangkan Evaluasi Formatif Revisi Pembelajaran Merancang dan Mengembangkan Evaluasi Sumatif 1 5 4 3 2 9 8 6 10 Mengembangkan Materi Pembelajaran 7 IPS SMP KK H 163 Dick and Carey memandang desain pembelajaran sebagai sebuah sistem dan menganggap pembelajaran adalah proses yang sitematis. Menurut Dick and Carey bahwa pendekatan sistem selalu mengacu kepada tahapan umum sistem pengembangan pembelajaran Instructional Systems Development ISD. Komponen model pembelajaran Dick and Carey meliputi: pembelajar, pengajar, materi, dan lingkungan. Demikian pula dilingkungan pendidikan non formal meliputi; warga belajar pembelajar, tutor pengajar, materi, dan lingkungan pembelajaran. Semua berinteraksi dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

j. Model Briggs.

Briggs berkeyakinan bahwa banyak pengetahuan tentang belajar-mengajar yang dapat diterapkan untuk semua jajaran dalam bidang pendidikan dan latihan. Karena itu dia berpendapat bahwa model ini juga sesuai untuk pengembangan program-program latihan jabatan, tidak hanya terbatas pada lingkungan program-program akademis saja. Di samping itu, model tersebut dirancang sebagai metodologi pemecahan masalah instruksional. Langkah-langkah yang harus dilakukan guru sebagai perancang kegiatan instruksional adalah melaksanakan pemilihan media, merencanakan KBM, melaksanakan KBM dan melakukan evaluasi. Berkaitan dengan evaluasi tersebut, gurudosen melakukan pemantauan pelaksanaan, uji coba, dan revisi soal serta melakukan evaluasi sumatif.Sedangkan tim pengembang instruksional melaksanakan kegiatan-kegiatan, menentukan stimulus belajar, memilih media, menentukan kondisi belajar, merumuskan strategi instruksional, mengembangkan media, melaksanakan evaluasi dan menyusun pedoman pemanfaatan. Dari kedua tahapan yang dilakukan oleh dosen maupun tim pengembang kemudian didiskusikan untuk mendapatkan model perencanaan pembelajaran terbaik.

k. Model ADDIE

Model ini dikembangkan oleh Florida State University untuk menjelaskan proses yang melibatkan formulasi instructional system development ISD sebuah program pelatihan military interservice, yaitu secara individu untuk 164 melakukan pekerjaan tertentu dan dapat diterapkan pada kegiatan pengembangan kurikulum apapun dengan menerapkan 5 fase; Analyze, Design, Develop, Implement and Evaluation analisis, desain, pengembangan, penerapan dan evaluasi. 1 Analisis, fase pertama adalah pengembangan isi yaitu analisis. Analisis merujuk pada pengumpulan informasi tentang peserta didik, tugas-tugas, bagaimana peserta didik mempelajari konten dan tujuan proyek.Seorang desainer pembelajaran mengklasifikasi informasi untuk membuat pembelajaran lebih sukses dan dapat diterapkan.. 2 Desain merupakan tahap setelah proses analisis dimana tahap ini adalah tidak lanjut atau kegiatan inti dari langkah analisis. Desain disusun dengan mempelajari masalah, kemudian mencari solusi melalui identifikasi dari tahap analisis kebutuhan pada proses sebelumnya. Salah satu tujuan dari tahap ini adalah menentukan strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat mencapai tujuan dalam proses pendidikan, khususnya dalam mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan dalam proses pembelajaran. 3 Pengembangan, fase ke tiga adalah developmentpengembangan yang meliputi penciptaan kegiatan yang akan diterapkan. Inilah tempat blueprints fase desain dimainkan. Setelah terbentuknya desain pembelajaran pada tahap kedua, tahap selanjutnya adalah development atau tahap pengembangan, dimana desain yang sudah tersusun atau sudah terbuat kemudian ditindak lanjuti prosesnya melalui uji coba. Apakah desain yang sudah dibuat tersebut layak untuk digunakan atau tidak. Jika memang desain yang sudah diuji cobakan tersebut berhasil atau dapat digunakan, maka desain harus dikembangkan agar lebih baik dan tentunya mendukung proses pembelajaran untuk mencapai tujuannya. 4 Penerapan-setelah konten dikembangkan lalu diterapkan. Fase ini membolehkan desainer pembelajaran menguji seluruh materi untuk menentukan apakah sudah berfungsi secara benar bagi peserta didik. Suatu rencana pembelajaran yang telah dibuat tidak akan kita ketahui hasilnya apabila tidak ada suatu tindakan yang dilakukan. Adanya tindakan tersebut sangat berarti karena pembelajaran akan memunculkan hal baru berupa IPS SMP KK H 165 dampak yang dapat dijadikan pengalaman atau bahkan acuan apabila telah membuahkan hasil, untuk itulah perlu adanya implementasi yang berarti pelaksanaan atau penerapan dari suatu rencana dimana ini merupakan salah satu model ADDIE yang menjadi satu kesatuan dengan tahap-tahap sebelumnya sebagai penyempurna dan cukup berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran. 5 Evaluasi. Fase evaluasi meliputi dua bagian; formatif dan sumatif. Evaluasi merupakan tahap dimana tindakan yang dilakukan adalah bertujuan untuk mengetahui keberhasilan suatu rencana pembelajaran, hal-hal yang dilakukan guna suksesnya tahap ini tidak semata-mata utuh pada tahap ini saja namun evaluasi dapat terjadi pula pada tahap-tahap sebelumnya. Gambar 14. ADDIE Model Design