Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas

136 Tidak ada kasus atau kecil kemungkinan terjadi lebih dari satu kali dalam PTK. Karakter penelitian ini merupakan studi kasus, jadi yang dapat didiskusikan adalah saran dari penelitian yang sudah dilakukan sebagai tinjauan empiris. Langkah kedua, penentuan dan penjabaran rencana tindakan. Rencana tindakan yang didiskusikan dengan kolega dituliskan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Sebelum membuat RPP peneliti bersama kolega mengkaji studi empiris yang pernah dilakukan untuk memperkuat dasar dari tindakan yang dilakukan. Hasil dari kajian tersebut dijabarkan dalam kajian pustaka. Setelah menghasilkan kajian pustaka rencana dijabarkan pada bagian selanjutnya dengan diawali penjelasan tentang latar lokasi pelaksanaan tindakan. Rencana tindakan berisi; a. Perencanaan Plan Menjelaskan secara singkat tentang tindakan yang sudah direncanakan dan metode yang digunakan, untuk penjelasan RPP lebih rinci dilampirkan pada bagian akhir proposal. Pada beberapa versi penulis menjelaskan secara rinci mengenai RPP yang sudah disusun. b. Pelaksanaan Action Menjelaskan kapan tindakan pertama dilakukan, di mana tindakan pertama dilakukan, dan siapa yang menjadi objeknya. c. Observasi Menjelaskan apa saja yang diukur dan alat pengukuran yang digunakan. Penjelasan mengenai jumlah observer yang melakukan pengukuran juga dapat dicantumkan dalam bagian ini. d. Refleksi Menjelaskan bahwa hasil dari tindakan pertama akan menjadi bahan pertimbangan untuk tindakan berikutnya. Untuk PTK minimal tindakan dilakukan dua kali dengan alasan; 1 Validitas dari PTK yang masih dipertanyakan oleh beberapa pembaca jika menampilkan hasil 1 tindakan. 2 Peneliti belum bisa melakukan generalisasi tentang tindakan yang dilakukan jika hanya 1 kali tindakan. IPS SMP KK H 137 Menurut Suyanto dalam Sukarnyana 2000 terdapat empat model rancangan PTK, yaitu 1 model Ebbut, 2 model Kemmis Taggart, 3model Elliot, 4 Mc Kernan. Pada kesempatan ini tidak perlu memperdebatkan mana dari keempat model tersebut yang dibilang paling bagus karena dari keempat model tersebut selalu menggunakan alur siklus pelaksanaan yang sama seperti yang dipaparkan Kemmis Taggart yaitu; Gambar 12. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Langkah ketiga, pada tahap ini proposal sudah selesai dan tinggal melakukan pelaksanaan tindakan. Kegiatan yang dilakukan dijabarkan dalam; 1 Hasil Menjelaskan temuan dari tindakan pertama dan kedua. Temuan tindakan harus selaras dengan masalah yang dijelaskan pada bagian awal. Jika masalahnya adalah hasil belajar, maka temuannya juga harus hasil belajar. 2 Pembahasan Menjelaskan kenapa atau faktor apa yang menyebabkan tindakan dapat berhasil atau gagal. Kalimat yang digunakan harus berupa kalimat dialogis dengan orang ketiga. Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan Obervasi Refleksi Rencana Tindakan Pelaksanaan Tindakan Obervasi Refleksi 138 Langkah ke empat, bagian akhir ini adalah penarikan kesimpulan dari hasil tindakan untuk menjawab masalah yang ada. Dari kesimpulan tersebut direkomendasikan tindakan selanjutnya jika ada kasus yang serupa di tempat lain.

4. Sistematika Proposal Penelitian Tindakan Kelas

IsiKomponen Proposal PTK menurut Fatchan 2006 dan dimodifikasi dengan panduan diklat pengawas PPPPTK PKn dan IPS serta menjadi gaya selingkung PTK Guru. Kerangka atau outline tersebut seperti berikut ini; No. Komponen Subkomponen Keterangan 1 Judul - 1 Singkat dan jelas 2 Menggambarkan masalah yang diteliti 3 Menggambarkan objeknya 4 Menggambarkan tindakan untuk mengatasinya 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 Penelitian yang dilakukan merupakan masalah nyata, berdasarkan diagnosis urgen atau mendesak untuk diteliti 2 Penjelasan atau kronologis singkat prosedur identifikasi masalah 3 Memaparkan penyebab masalah dan kemungkinan alternatif solusinya 4 Alasan mengapa masalah tersebut urgen untuk dilakukan tindakan 5 Berisi alasan bahwa PTK dimaksud dapat diteliti researchable B. Rumusan Masalah Berbentuk kalimat kesenjangan atau kalimat tanya disertai alternatif tindakannya. contoh: 1 Apakah penggunaan lacak peta dapat meningkatkan kemampuan membaca peta siswa kelas IX SMPN-20, semester ganjil, tahun 2012? IPS SMP KK H 139 No. Komponen Subkomponen Keterangan 2 Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan membaca peta siswa kelas IX SMPN-20 dengan menggunakan lacak peta, semester ganjil tahun 2012? C. Tujuan Penelitian 1 Hendaknya berupa kalimat pernyataan 2 Dirujuk dari rumusan masalah jika rumusan masalahnya dibuat dengan jumlah satu, maka tujuan penelitian hendaknya juga dibuat satu D. Manfaat Penelitian 1 Menjelaskan kontribusi penelitian bagi, guru, dan komponen pendidikan lainnya 2 Mengemukakan inovasi yang dihasilkan dari penelitian 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA - Kajian pustaka disesuaikan dengan masalah yang akan dibahas, sebaiknya terdapat kajian teoritis dan empiris dari kasus yang serupa 4 BAB III RANCANGAN TINDAKAN A. LatarSetting Menjelaskan secara singkat tentang lokasi tindakan B. Rencana Tindakan 1 Menjelaskan siklus penelitian yang akan dilakukan jumlah siklus dalam selingkung guru adalah minimal 2x. 2 Rencana tindakan: menjelaskan tentang persiapan alat, materi pelajaran, media, bahan, lab, kelas dan siswa 3 Pelaksanaan tindakan: menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, tindakan hendaknya berdasarkan penyebab masalah yang telah diidentifikasi