Produksi Ikan Dolosi Biru Caesio caerulaurea

78 kali tertangkap L c . Variabel yang dibutuhkan dalam analisis hasil per penambahan baru relatif YR’ adalah di sajikan pada Tabel 22. Tabel 22 Variabel yang dibutuhkan dalam perhitungan hasil per penambahan baru relatif YR’ Data ukuran panjang total mm Parameter Rata-rata Secara umum di perairan kepulauan Guraici L ∞ mm K per tahun Z per tahun M per tahun F per tahun E per tahun L c per tahun t per tahun 343.35 0.59 1.51 0.64 0.87 0.58 247.83 -0.1405 St1 P. Gunange L ∞ mm K per tahun Z per tahun M per tahun F per tahun E per tahun L c per tahun t per tahun 342.30 0.69 1.84 0.71 1.13 0.61 247.63 -0.1196 St 2 P.Talimau L ∞ K per tahun Z per tahun M per tahun F per tahun E per tahun L c per tahun t per tahun 340.58 0.44 0.78 0.53 0.25 0.32 239.08 -0.0839 St 3 P. Laigoma L ∞ K per tahun Z per tahun M per tahun F per tahun E per tahun L c per tahun t per tahun 329.49 0.69 2.26 0.72 1.54 0.68 263.62 -0.1208 St 4 P. Siko L ∞ K per tahun Z per tahun M per tahun F per tahun E per tahun L c per tahun t per tahun 340.63 0.98 3.05 0.90 2.16 0.71 261.52 -0.0832 St 5 P. Gafi L ∞ K per tahun Z per tahun M per tahun F per tahun E per tahun L c per tahun t per tahun 333.96 0.64 1.68 0.68 1.00 0.59 252.62 -0.1302 Dengan memasukan parameter pertumbuhan ikan dolosi biru C. caerulaurea gabungan jantan betina secara umum, maupun secara terpisah berdasarkan lokasi stasiun L ∞ , M, K, MK dengan berbagai nilai C =LcL ∞ dan koofisien eksploitasi E yang berbeda dan berbagai nilai E=FZ pada C yang berbeda ke dalam program FiSAT, maka diperoleh simulasi hasil tangkapan per penambahan baru relatif YR’ Lampiran 10 dan 11. Simulasi secara umum dengan menetapkan nilai C konstan, dan E sebagai peubah, terlihat makin kecil nilai C maka makin kecil nilai YR’ maks 79 Gambar 36. YR’ maks di peroleh pada C = 0.72 L c = 247.63 mm, dengan nilai E maks = 0.80tahun yaitu sebesar 0.0970. Apabila C diperkecil menjadi 0.57-0.61 L c = 197-210 mm nilai YR’ maks menjadi sebesar 0.0870 terjadi pada E = 0.70tahun. Jika ditetapkan nilai C = 0.50-0.54 L c = 171.5-185.5 mm maka YR’ maks sebesar 0.0780 terjadi pada E= 60tahun. Pada penelitian ini kondisi sekarang belum mencapai YR’ maks 0.0880, YR’ yang diperoleh sebesar 0.0820 terjadi pada C = 0.72 L c =247.83, E = 0.58tahun. Dari kondisi eksploitasi yang terjadi sekarang mengindikasikan di perairan kepulauan Guraici telah terjadi lebih tangkap. Untuk mencapai nilai eksploitasi E opt maka YR’ berkurang sebesar 8.54 dari YR’ sekarang menjadi 0.0750. Gambar 36 Hubungan antara laju eksploitasi E dengan hasil tangkapan per penambahan baru relatif YR’ pada berbagai panjang relatif pertama kali tertangkap C LcL ∞ Simulasi hasil per penambahan baru relatif YR’ sebagai fungsi dari C pada bebagai tingkat E berdasarkan lokasi penelitian Gambar 37-41. Dengan menetapkan nilai C konstan, dan E sebagai peubah, terlihat bahwa pola yang terbentuk seperti yang terjadi pada pola secara umum, yaitu makin kecil nilai C maka makin kecil nilai Y R’ maks yang di peroleh. Kondisi ini terjadi pada seluruh stasiun. Pada stasiun 1 perairan Gunange MK= 1.03, kondisi sekarang tingkat eksploitasi E = 0.61tahun yang terjadi pada C= 0.72 Lc=247.63 di peroleh YR’ sebesar 0.0880, untuk mencapai YR maks 0.0940 di capai pada E = 80tahun. Stasiun 2 P. Talimau kondisi sekarang MK = 1,20, di peroleh C = 70, E = 32tahun, YR’= 0.0440, YR’ maks terjadi pada E = 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 Y R Eksploitasi E Secara umum MK = 1.08 C = 0.50 C = 0.60 C = 0.72 C = 0.80 C = 0.90