Mortalitas Strategi pengelolaan ikan dolosi biru (caesio caerulaurea) di perairan kepulauan guraici Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara
25
juga karena seleksi ukuran alat tangkap berbeda-beda. Nilai laju mortalitas alami berkaitan dengan nilai parameter pertumbuhan Von Bartanffy K dan L
∞
Ikan yang pertumbuhannya cepat nilai K tinggi mempunyai nilai M tinggi dan sebaliknya.
Nilai M berkaitan dengan nilai L∞ karena pemangsa ikan besar lebih sedikit dari ikan kecil. Mortalitas penangkapan adalah mortalitas yang terjadi akibat adanya
aktivitas penangkapan Sparre Venema 1999. Informasi mengenai laju mortalitas dan stok ikan yang dieksploitasi
mempunyai peranan penting di dalam tindakan pengelolaan ikan yang rasional. Laju mortalitas alami dan penangkapan stok ikan tersebut dapat menduga
tingkat pengusahaan stok ikan-ikan yang dieksploitasi dan selanjutnya menduga ”potential yield” stok tersebut berdasarkan penerapan berbagai model yang ada
Beverton and Holt 1995 in Biusing 1987.
Laju mortalitas total Z ikan dapat ditentukan dengan pendekatan hasil analisa data frekuensi panjang ikan contoh. Data frekuensi panjang ikan contoh
yang diperoleh secara kontinyu selama beberapa bulan mutlak diperlukan sebagai syarat pertama. Langkah ini perlu dilakukan berdasarkan kenyataan
bahwa ikan tropis umumnya mempunyai umur yang relatif pendek. Struktur ikan di daerah tropis berubah dari waktu kewaktu karena dipengaruhi oleh pulsa
penambahan ikan baru secara kontinyu. Penambahan jumlah ikan baru ini disebabkan oleh ”multispawning behavior” ikan yang berlangsung sepanjang
tahun Pauly and Igles 1984 in Biusing 1987.