Hipotesis Strategi pengelolaan ikan dolosi biru (caesio caerulaurea) di perairan kepulauan guraici Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara

5 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ciri dan Morfologi Ikan Dolosi biru Caesio caerulauea

Badan memanjang dan agak pipih. Rahang dengan deretan gigi berbentuk kerucut. Lengkung kepala bagian atas cembung. Bentuk sirip ekor cagak dengan ujung sirip agak meruncing. Kepala bagian depan dan tulang penutup insang bagian bawah agak bersisik. Ujung belakang rahang mencapai garis tegak pinggiran pupil bagian depan. Lengkung garis rusuk sejajar lengkung dasar sirip punggung. Baris sisik datar memanjang. Sirip punggung dan sirip dubur sebagian besar tertutup sisik. Kepala dan badan bagian atas biru terang, bagian bawah putih kemerahan. Dari bagian belakang kepala sampai ke dasar sirip ekor terdapat garis kuning tepat di atas garis rusuk. Bercak hitam di atas dasar sirip dada. Punggung, sirip dada, sirip perut dan sirip dubur berwarna putih kemerahan. Sirip ekor merah, dengan bercak hitam panjang dan lebar pada bagian tengah masing-masing sisi ekor Carpenter 1988. Gambar 2 Ikan Dolosi Biru Caesio caerulaurea Sumber : Carpenter 1988 Carpenter 1988 ikan dolosi biru Caesio caerulaurea diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Animalia Subkingdom : Bilateria Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Superclass : Osteichthyes 6 Class : Osteichthyes Subclass : Actinopterygii Superorder : Acanthopterygii Order : Perciformes Suborder : Percoidei Family : Caesionidae Genus : Caesio Specific name : caerulaurea Scientific name : Caesio caerulaurea Lacepede, 1801

2.2 Makanan dan Kebiasaan Makan

Besarnya populasi ikan dalam suatu perairan antara lain ditentukan oleh makanan yang tersedia. Makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan diserap oleh ikan sehingga dapat digunakan untuk menjalankan metabolisme tubuhnya. Kebiasaan makan ikan penting untuk diketahui, karena pengetahuan ini memberikan petunjuk tentang pakan, dan selera organisme terhadap makanan. Jenis-jenis makanan yang dimakan biasanya tergantung pada umur ikan, tempat dan musim. Cowx 1994 in Satria dan Kartamihardja 2002 melaporkan bahwa makanan merupakan kunci pokok bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Selanjutnya dikatakan bahwa kekurangan makanan merupakan faktor pembatas bagi perkembangan populasi ikan di perairan. Beberapa faktor makanan yang berhubungan dengan populasi tersebut yaitu jumlah dan kualitas makanan yang tersedia, akses terhadap makanan, dan lama masa pengambilan makanan oleh ikan dalam populasi tersebut. Adanya makanan di perairan selain dipengaruhi oleh kondisi biotik seperti di atas, ditentukan pula oleh kondisi lingkungan seperti suhu, cahaya, ruang dan luas permukaan. Kebiasaan makan ikan meliputi jenis kuantitas dan kualitas makanan yang dimakan oleh ikan Lagler et al. 1977. Kebiasaan makan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ukuran ikan dalam memanfaatkan makanan yang tersedia, habitat hidupnya, kesukaan terhadap jenis makanan tertentu, musim, ukuran dan umur ikan, periode harian mencari makanan dan jenis kompetitor Hickley 1993 in Satria dan Kartamihardja 2002. Kebanyakan spesies ikan memiliki kebiasaan makanan yang bervariasi. Tidak semua jenis makanan yang ada di lingkungan perairan disukai oleh ikan. Beberapa faktor yang menentukan dimakan atau tidaknya suatu jenis makanan