Makanan dan Kebiasaan Makan

7 oleh ikan adalah ukuran, warna, tekstur, dan selera ikan terhadap makanan. Ikan mengawali hidupnya dengan memanfaatkan makanan yang sesuai dengan ukuran mulutnya. Setelah ikan bertambah besar, makanannya akan berubah baik kuantitas maupun kualitasnya Effendie 1997. Umumnya ikan memperlihatkan tingkat kesukaan makanan terhadap jenis makanan tertentu dan hal ini terlihat dalam jenis makanan yang dominan dalam lambungnya Weatherley and Gill 1987 in Effendie 1997. Adapun organ-organ tubuh yang berperan dalam pengambilan makanan adalah mulut, gigi, tapis insang, lambung dan usus. Mark et al. 1988; Carpenter 1985, mengatakan bahwa ikan Caesio caerulaurea dan Caesio cuning adalah plankton fider atau pemakan plankton dari jenis zooplankton. Salah satu jenis ikan dari famili Caesionidae adalah ikan ekor kuning termasuk jenis ikan buas. Makanan untuk ikan ekor kuning muda adalah Copepoda sedangkan untuk ikan dewasa memakan ubur-ubur, larva dan jenis ikan-ikan kecil Murniyati 2004.

2.3 Karakteristik Habitat dan Penyebaran

Ikan dolosi biru Caesio caerulaurea adalah salah satu spesies dari kelompok Caesionidae yang tergolong dalam kelompok ikan karang. Ikan karang merupakan jenis ikan yang umumnya menetap atau relatif tidak berpindah tempat sedentary dan pergerakannya relatif mudah dijangkau. Jenis substrat untuk dijadikan habitat biasanya pada karang hidup, karang mati, pecahan karang dan karang lunak Suharti 2005. Berdasarkan periode aktif mencari makan, ikan karang dapat dikelompokkan menjadi tiga Adrim 1983; Terangi 2004, yaitu : 1. Ikan nokturnal aktif ketika malam hari, sekitar 10 jenis ikan karang yang memiliki sifat nokturnal, ikan ini bersembunyi di celah-celah karang atau gua karang sepanjang siang hari dan akan muncul kepermukaan air untuk mencari makan pada malam hari. Contohnya pada ikan-ikan dari suku Holocentridae swanggi, suku Apogoninade, suku Hamulidae, Priacanthidae, Muraenidae, Serranidae, dan beberapa dari suku Mullidae. 2. Ikan diurnal aktif ketika siang hari, 75 ikan yang hidup di daerah terumbu karang dan sebagian dari ikan-ikan ini berwarna sangat menarik serta umumnya sangat erat berkaitan dengan terumbu karang, contohnya pada ikan-ikan dari suku Labraidae, Chaetodontidae, Pomacentridae, Scaridae, 8 Acanthuridae, Bleniidae, Balistidae, Pomaccanthidae, Monacanthidae, Ostracionthidae, Etraodontidae, Canthigasteridae dan beberapa dari Mullidae. 3. Ikan crepuscular aktif pada pagi hari atau pada sore sampai menjelang malam contohnya pada ikan-ikan dari suku Sphyraenidae, Serranidae, Carangidae, Scorpaenidae, Synodontidae, Carcharhinidae, Lamnidae, Spyrnidae dan beberapa dari Muraenidae. Ada beberapa ikan karang yang umumnya berukuran kecil dan sangat pandai menyamarkan dirinya dan menghabiskan sebagian besar waktunya bersembunyi di dalam struktur karang yang kompleks. Jenis ikan karang ini juga sering disebut ikan yang bersifat kriptik tidak mudah dilihat yang jumlahnya kurang lebih 30. Berdasarkan karakteristik habitat, sebagian kecil ikan di terumbu karang hidupnya menguburkan diri di pasir, lumpur atau pecahan karang rubble, contohnya ikan bloso, ikan sebelahlidah dan sebagian ikan gobi suku Gobiidae. Sebagian kelompok ikan berlindung dan menjelajah di terumbu karang yang termasuk didalamnya adalah ikan butana herbivora, dan kelompok karnivora seperti ikan kakap dan ikan kerapu Adrim 1983. Sebagian kecil ikan karang ada yang hidup di kolom air dan menjelajah di daerah terumbu karang untuk mencari makan dan aktivitas hidup lainnya merupakan ikan karnivora. Banyak jenis ikan karang yang hidupnya soliter, berpasangan atau berkelompok baik dalam jumlah kecil ataupun besar, berkelompok scholing merupakan satu strategi di kehidupan ikan yang hidupnya lebih banyak menjelajah di kolom air terbuka Suharti 2005. Secara ekologi, perkembangan ikan karang disebabkan beberapa faktor. 1 mobilitas dan ukuran ikan, yaitu ikan karang umumnya relatif tidak berpindah- pindah sedentary dan berukuran relatif kecil. 2 aksesibilitas habitat yang mudah dicapai yaitu perairannya relatif dangkal, berada di lingkungan yang hangat dan jernih dibandingkan dengan perairan yang lain. 3 skala pemanfaatan ruanghabitat yaitu ikan karang baik larva maupun dewasanya hidup di perairan yang relatif dangkal, dekat dengan substrat yang solid dan dekat dengan daratan. Siklus hidup ikan karang umumnya telah diketahui dan banyak diantara mereka hidup hanya beberapa tahun walaupun beberapa diantaranya bisa berumur panjang. William and Hatcher 1983 in Djamali and Mubarak 1998, ada sepuluh famili utama ikan karang sebagai penyumbang produksi perikanan karang di great barier reef. Pada perairan karang Indonesia paling sedikit ada 10 family utama