Karakteristik Habitat dan Penyebaran
8
Acanthuridae, Bleniidae, Balistidae, Pomaccanthidae, Monacanthidae, Ostracionthidae, Etraodontidae, Canthigasteridae dan beberapa dari Mullidae.
3. Ikan crepuscular aktif pada pagi hari atau pada sore sampai menjelang malam contohnya pada ikan-ikan dari suku Sphyraenidae, Serranidae,
Carangidae, Scorpaenidae, Synodontidae, Carcharhinidae, Lamnidae, Spyrnidae dan beberapa dari Muraenidae.
Ada beberapa ikan karang yang umumnya berukuran kecil dan sangat pandai menyamarkan dirinya dan menghabiskan sebagian besar waktunya
bersembunyi di dalam struktur karang yang kompleks. Jenis ikan karang ini juga sering disebut ikan yang bersifat kriptik tidak mudah dilihat yang jumlahnya
kurang lebih 30. Berdasarkan karakteristik habitat, sebagian kecil ikan di terumbu karang hidupnya menguburkan diri di pasir, lumpur atau pecahan
karang rubble, contohnya ikan bloso, ikan sebelahlidah dan sebagian ikan gobi suku Gobiidae. Sebagian kelompok ikan berlindung dan menjelajah di terumbu
karang yang termasuk didalamnya adalah ikan butana herbivora, dan kelompok karnivora seperti ikan kakap dan ikan kerapu Adrim 1983.
Sebagian kecil ikan karang ada yang hidup di kolom air dan menjelajah di daerah terumbu karang untuk mencari makan dan aktivitas hidup lainnya
merupakan ikan karnivora. Banyak jenis ikan karang yang hidupnya soliter, berpasangan atau berkelompok baik dalam jumlah kecil ataupun besar,
berkelompok scholing merupakan satu strategi di kehidupan ikan yang hidupnya lebih banyak menjelajah di kolom air terbuka Suharti 2005.
Secara ekologi, perkembangan ikan karang disebabkan beberapa faktor. 1 mobilitas dan ukuran ikan, yaitu ikan karang umumnya relatif tidak berpindah-
pindah sedentary dan berukuran relatif kecil. 2 aksesibilitas habitat yang mudah dicapai yaitu perairannya relatif dangkal, berada di lingkungan yang
hangat dan jernih dibandingkan dengan perairan yang lain. 3 skala pemanfaatan ruanghabitat yaitu ikan karang baik larva maupun dewasanya hidup di perairan
yang relatif dangkal, dekat dengan substrat yang solid dan dekat dengan daratan. Siklus hidup ikan karang umumnya telah diketahui dan banyak diantara mereka
hidup hanya beberapa tahun walaupun beberapa diantaranya bisa berumur panjang.
William and Hatcher 1983 in Djamali and Mubarak 1998, ada sepuluh famili utama ikan karang sebagai penyumbang produksi perikanan karang di great
barier reef. Pada perairan karang Indonesia paling sedikit ada 10 family utama
9
sebagai penyumbang produksi perikanan 1 Caesionidae, 2 Holocentridae, 3 Serranidae, 4 Siganidae, 5 Scaridae, 6 Letrinidae, 7 Priacanthidae, 8
Labridae, 9 Lutjanidae dan 10 Haemulidae. Dari sepuluh family ikan karang, Caesionidae ekor kuning dan pisang-pisang merupakan kelompok ikan karang
yang dieksploitasi secara relatif besar-besaran karena sebagai pemakan plankton dan membentuk kelompok school yang relatif besar.
Dalam perkiraan potensi ikan karang telah disepakati hanya beberapa jenis, diantaranya yaitu kerapu Seranidae, lencam Lethrinidae, ekor kuning, pisang-
pisang Caesionidae, kakatua scaridae, dan napoleonmaming labridae.
Komunitas ikan karang juga merupakan sumberdaya ikan hias pada ukuran kecil DPPK 2007. Caesionidae adalah jenis ikan yang bergerombol. Perilaku mereka
yang bergerombol diperkirakan berhubungan dengan tekanan, Caesionidae secara aktif dimangsa oleh hewan yang tinggal di karang seperti grouper,
snapper, jacks dan tunnus. Selama aktivitas siang hari yang normal kelompok ikan berenang pada kedalaman sedang dekat dengan tepi atau karang dalam
posisi yang sama. Ketika mereka menemukan lokasi makan yang sesuai diperkirakan ketika predator minimal, dimana arus tetap dan bagian kelompok
zooplankton cukup rapat. Mereka memecah formasi dan mulai aktivitas makan. Dalam kelompok ini mereka berenang perlahan dan tidak sama, secara cepat,
sergapan singkat ke depan pada saat mengambil zooplankton dari kolom air. Mereka dapat diamati berenang di sekitar karang, dimana beberapa anggota dari
kelompok melambat dan berinteraksi dengan ikan wrasses. Selama awal rekrutmen sampai juvenil Caesionidae umumnya masih di area terbatas dekat
dengan substrat. Ketika terancam, mereka dengan cepat menghindar dan berputar dari pada masuk ke celah-celah karang, mereka diam dan masih
berada dekat dengan karang, seringkali dalam patahan atau retakan karang Carpenter 1988.
Caesionidae seringkali berkelompok dalam kelompok spesies yang bercampur, terdiri dari 3 atau 4 spesies. Spesies dengan tanda yang sama,
khususnya tanda pada bagian punggung, cenderung untuk ditemukan pada kelompok besar, sementara anggota individual tidak mencolok. Individu yang
mencolok dari kumpulan lebih mudah dikenali predator. Untuk itu, kelompok dengan bintik hitam pada ujung punggung, seperti pada sebagian besar genus
Pterocaesio dan genus Gymnocaesio, seringkali berkumpul bersama. Genus ini dengan motif coreng hitam pada punggung, seperti Caesio caerulaurea, C.
10
varilineata, C. striata dan Pterocaesio tile dapat ditemukan pada kumpulan yang sama. Caesio cunning, C. xanthonda dan C. teres, semua dengan sirip
punggung berwarna kuning seringkali berkumpul satu dengan yang lain. Juvenil C. Lunaris seringkali memiliki sirip punggung berwarna kuning dan mereka dapat
dilihat berkumpul bersama dengan juvenil C. cunning dekat dengan karang. Pada saat dewasa, C. lunaris biasanya menghilangkan pewarnaan kuning pada
punggung ini dan mereka tidak lagi terlihat berkumpul dengan C. cunning. Kelompok ini terutama mendiami karang, meski jangkauan mereka kadang
sampai dasar pada saat berenang antar karang. Bukti ini mengkonfirmasi mereka kadang tertangkap oleh trawl, jauh dari karang. Satu spesies, Dipterygonotus
balteatus, ditemukan di karang hanya pada tahap juvenil. Pada stadia dewasa, mereka ditangkap bersama dengan sarden, anchovies dan spesies pelagis lain
dekat pantai Carpenter 1988. Habitat ikan ekor kuning Caesio ertyhrogaster adalah perairan karang dan ikan-ikan ini dijumpai hampir di seluruh perairan
karang daerah di wilayah Indo-Pasifik Subroto dan Subani 1994 Ikan Caesionidae ini memiliki sifat bergerombol di atas karang, bila ada
gangguan ikan ini bergerak ke dasar melalui pinggir karang dan memiliki kecepatan renang yang rendah serta tidak dapat berpindah jauh. Tetapi tidak
dapat bergerak ke dasar Murniyati 2004. Selanjutnya, dikatakan bahwa habitat ikan ekor kuning adalah di perairan pantai karang, perairan karang dengan suhu
perairan lebih dari 20 C dan kedalaman air kurang dari 50 m. Daerah
penyebaran ikan ini adalah di perairan karang seluruh Indonesia, teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, bagian Selatan Ryukyu
Jepang dan perairan tropis Australia Murniyati 2004.
Gambar 3 Peta distribusi ikan dolosi biru Caesio caerulaurea
11