Latar Belakang Strategi pengelolaan ikan dolosi biru (caesio caerulaurea) di perairan kepulauan guraici Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara

2 terjadi karena ikan-ikan muda yang masuk ke dalam perikanan atau ke daerah penangkapan sudah tertangkap sebelum mencapai ukuran yang boleh ditangkap, sedangkan lebih tangkap rekrutmen recruitment overfishing terjadi karena penangkapan secara besar-besaran terhadap ikan-ikan dewasa baik yang matang gonad maupun tidak. Sehingga makin lama jumlahnya makin berkurang, pada suatu saat tidak cukup induk-induk dari ikan dolosi biru Caesio Caerulaurea yang tersedia untuk menghasilkan ikan-ikan muda untuk mempertahankan dirinya. Sampai saat ini belum diketahui informasi stok ikan dolosi biru Caesio caerulaurea dan umumnya ikan dari famili ini, sehingga tidak dapat diketahui berapa jumlah stok lestari, bagaimana pola distribusi, pertumbuhan, kapan dan dimana ikan ini memijah kapan ikan ini bisa ditangkap dan berapa banyak yang harus ditangkap. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka di perlukan evaluasi status perikanan ikan dolosi biru Caesio caerulaurea saat ini. Untuk kepentingan pengelolaan suatu sumberdaya perikanan, diperlukan informasi bioreproduksi dan dinamika stok sebagai bagian dari dasar penyusunan konsep pengelolaan ikan dolosi biru Caesio caerulaurea di Kepulauan Guraici.

1.2 Perumusan Masalah

Eksploitasi ikan dolosi biru Caesio caerulaurea di Perairan Kepulauan Guraici dan sekitarnya sudah berlangsung lama dilakukan oleh masyarakat atau nelayan setempat. Hasil tangkapan nelayan semakin hari semakin berkurang, sedangkan frekuensi tangkapan semakin meningkat. Kemudian ukuran ikan tangkapan yang diperoleh didominasi oleh ikan-ikan berukuran kecil. Kecenderungan penurunan hasil tangkapan ini dapat terlihat dari salah satu sumber data produksi ikan dolosi Caesio dari Koperasi Nelayan Permata Biru Desa Lelei Kepulauan Guraici pada tiga tahun terakhir. Tahun 2006 produksi ikan dolosi Caesio sebesar 137.920 ton, tahun 2007 menurun 111.942 ton dan tahun 2008 turun menjadi 91.052 ton. Penurunan hasil tangkapan atau produksi di atas mengindikasikan terjadinya penurunan kelimpahan ikan dolosi biru Caesio caerulaurea di perairan Kepulauan Guraici. Penurunan stok tersebut diduga akibat terjadi peningkatan intensitas penangkapan sumberdaya ikan dolosi Caesio, sehingga terjadinya tangkap lebih. Peningkatan intensitas eksploitasi dilihat dari dua hal, yaitu: pertama: peningkatan upaya penangkapan penambahan jumlah trip 3 tangkap yang beroperasi di perairan Kepulauan Guraici, kedua: penangkapan menggunakan bahan dan alat yang tidak ramah lingkungan mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan atau atau kerusakan habitat. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian evaluasi sumberdaya perikanan ikan dolosi biru Caesio caerulaurea sebagai dasar strategi pengelolaan ikan yang lestari dan diharapkan keberlanjutan usaha dapat dipertahankan.

1.3 Pendekatan Masalah

Dalam rangka merumuskan kerangka pengelolaan yang tepat untuk mempertahankan kelestarian suatu sumberdaya, perlu dilakukan kajian tehadap sifat-sifat biologi dan ekologi sumberdaya tesebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas terlebih dahulu diketahui informasi : 1 Aspek biologi reproduksi, dinamika stok dan potensi pembentukan biomassastok ikan dolosi biru Caesio caerulaurea. Stok ikan dari suatu perairan akan terbentuk dari hasil pertumbuhan G dan rekrutmen R, dan akan berkurang oleh kematian alami M dan kematian akibat penangkapan F. 2 Laju eksploitasi dan potensi stok ikan dolosi biru Caesio caerulaurea. Laju eksploitasi dan struktur stok dapat dipantau berdasarkan struktur ukuran hasil tangkapan yang dikumpulkan berdasarkan seri waktu. Bagan alir pendekatan masalah penelitian di sajikan pada Gambar 1. Gambar 1 Kerangka pendekatan masalah INPUT Habitat Stok Ikan Alat Tangkap Sesuai PROSES Pertumbuhan Rekrutmen Mortalitas Alami Laju Penangkapan Mortalitas Penangkapan Stock ikan C.caerulaurea OUTPUT Strategi Pengelolaan Ikan C.caerulaure a Hasil Tangkapan Optimum Lestari tdk Ya