Mortalitas Ikan Dolosi biru di Perairan Kepulauan Guraici

107 hamparan areal karang, maupun kualitas karang yang terdapat di setiap lokasi berbeda dominasi jenis karang, tutupan karang, maupun kondisi kesehatan karang Sedangkan intensitas penangkapan relatif sama di seluruh lokasi stasiun. Hasil tangkapan berbeda berdasarkan tempat baik ukuran ikan yang tertangkap maupun jumlah populasi stok hal ini dikarenakan ikan karang termasuk ikan dolosi biru Ceasio caerulaurea adalah ikan-ikan yang menetap di sekitar perairan karang yang seluruh siklus hidupnya berada di perairan terumbu karang yaitu lahir, besar, mencari makan, berlindung dan memijah, dan tidak terjadi migrasi keluar maupun masuk stok lain yang berasal dari daerah atau tempat lain. Ikan karang termasuk ikan Ceasio caerulaurea menempati relung Niche sendiri, Niche di terumbu tidak hanya tersusun oleh komunitas karang saja, melainkan juga terdiri atas daerah berpasir, ceruk dan celah, daerah alga, serta zona-zona yang berbeda yang melintasi hamparan terumbu. Ruang fisik yang ditempati oleh ikan karang yang didalamnya terdapat lingkungan lain seperti biologi dan kimia yang berperan secara fungsional atau bisa disebut dengan ruangan habitat ikan karang, atau dapat diartikan relung ikan karang disini adalah status fungsional ikan karang dalam komonitasnya, dalam hal ini sebagai misal ikan Caesio sebagai salah satu dari contoh ikan karang yang dalam konsep satuan penyebaran pokok atau asal, dimana ikan Caesio ini dipertahankan atau mempertahankan dengan batasan-batasan naluri dan strukturnya, yang tidak identik sama dengan jenis organisme yang lain, jumlah jenis dan jumlah individu ikan karang semakin bertambah dengan meningkatnya luas penutupan karang hidup, dan sebaliknya semakin sempit luas penutupan karang hidup maka semakin sedikit jumlah jenis dan jumlah indifidu ikan karang. Bell dan Galzin 1984 memberikan gambaran bahwa jumlah jenis dan jumlah individu ikan dari famili Pomacentridae dan Labridae semakin bertambah dengan meningkatnya luas penutupan karang hidup, sementara untuk Famili Apogonidae relatif konstan.

5.8 Produksi Maksimum Berkelanjutan MSY

Produksi ikan dolosi biru secara umum belum mencapai produksi maksimum lestari, namun laju eksploitasi sudah melewati batas optimum lestari. Secara umum kondisi laju eksploitasi sekarang 0.58tahun setara dengan penangkapan F = 163 tripbulan, ukuran relatif ikan pertama kali tertangkap muroami C = 0.72 Lc=247.83 menghasilkan tangkapan sebesar 49.361 108 kgtahun. F MSY terjadi pada upaya 175 tripbulan E=0.80tahun, menghasilkan MSY relatif sebesar 52.974, 23 kgtahun. Gambar 59 Grafik hasil tangkapan per penambahan baru relatif maksimum MSY dengan laju eksploitasi pada ukuran tangkapan secara umu di perairan Kepulauan Guraici Produksi ikan dolosi biru pada stasiun 1 Perairan Gunange kondisi laju eksploitasi sekarang 0.61tahun, penangkapan F = 33 tripbulan, ukuran relatif ikan pertama kali tertangkap muroami C = 0.72 Lc=247.63 mm menghasilkan tangkapan sebesar 10.594,85 kgtahun. F MSY terjadi pada laju eksploitasi upaya 35 tripbulan E = 0.80tahun, menghasilkan MSY relatif sebesar 11.317, 42 kgtahun. Gambar 60 Grafik hasil tangkapan per penambahan baru relatif maksimum MSY dengan laju eksploitasi pada ukuran tangkapan pada stasiun 1 perairan Gunange Kepulauan Guraici