PENGHASILAN BUNGA INTEREST INCOME

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued 100 basis poin adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko suku bunga kepada manajemen kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada aset bersih. The 100 basis point is the sensitivity rate used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in net assets. ii. Risiko harga lain ii. Other price risk Dana Jaminan juga menghadapi risiko harga pasar lain terkait FVTPL. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Dana Jaminan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan komposisi dan batasan yang ditetapkan oleh komite. Dana Jaminan memiliki kebijakan untuk melakukan pengawasan terhadap pergerakan dari FVTPL tersebut. The Guarantee Funds are also exposed to market price risk in respect of its FVTPL. To manage its price risk arising from these investments, the Guarantee Funds diversifies its portfolio. Diversification of the portfolio is done in accordance with the limits set by the Committee. The Guarantee Funds has a policy to monitor movements in its FVTPL. Analisa sensitivitas berikut ini ditentukan berdasarkan eksposur risiko harga obligasi pada akhir periode pelaporan. The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to bond price risk at the end of the reporting period. Berdasarkan penilaian internal manajemen, Dana Jaminan menggunakan 1 untuk menghitung kenaikan penurunan harga efek sebagai akibat perubahan nilai wajar FVTPL: Based on management’s internal asessment, Guarantee Fund uses 1, to calculate the increasedecrease as a result of changes in fair value FVTPL: Keuntungan kerugian nilai wajar perubahan surat utang negara dari aset keuangan FVTPL pada laporan operasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 akan mengalami kenaikan penurunan masing-masing sebesar Rp 1.833.804.450 dan Rp 3.283.194.150. Gain loss change in fair value of government bonds from financial assets FVTPL in statement of operations as of December 31, 2015 and 2014 would increaseddecreased by Rp 1,833,804,450 and Rp 3,283,194,150, respectively. Manajemen Risiko Likuiditas Liquidity Risk Management Risiko likuiditas dapat timbul dari pendanaan kredit oleh bank penyedia kredit. Dana yang dikucurkan bank dalam rangka pemenuhan kegagalan transaksi bursa. Tetapi risiko tersebut terbatas karena counterparty Dana Jaminan merupakan lembaga keuangan terpercaya bank pemerintah. Liquidity risk may arise from financing activities by bank as credit providers. Funds are disbursed in the context of fulfilling the failure of bank transactions. But that risk is limited because the counterpart of the Guarantee Fund are trusted financial institutions government banks. Tabel berikut ini merupakan analisis likuiditas instrumen keuangan pada 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Dana Jaminan dalam rentang waktu yang menunjukkan kontraktual tidak terdiskonto untuk semua aset dan liabilitas keuangan non-derivatif. Jatuh tempo didasarkan pada tanggal yang paling awal di mana Dana Jaminan dapat diminta untuk membayar: The following table represents the analysis the Guarantee Fund’s liquidity of financial instruments as of December 31, 2015 and 2014 based on exposure on due date on undiscounted contractual maturities for all non- derivative financial assets and liabilities. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Guarantee Fund’s may be required to pay: x PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY