KOmiTE
COmmiTTEE
KoMITE auDIT
auDIT CoMMITTEE
nama | Name Posisi | Position
erizal Komisaris-Ketua | Commissioner-Chairman
bambang widodo
Anggota | Member
nishnurtia razak
Anggota | Member
KoMITE HaIrCuT
HaIrCuT CoMMITTEE
nama | Name Perusahaan | Company
I nyoman gede suarja PT Mandiri Sekuritas
aswardin
PT BNI Securities
riza rachbini
PT Morgan Stanley Asia Indonesia
rudy utomo PT Evergreen Capital
edwin sebayang Praktisi Pasar Modal Capital Market Practitioner
samsul hidayat
PT Bursa Efek Indonesia
hamdi hassayarbaini
PT Bursa Efek Indonesia
alec syafruddin PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
sunandar PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Indriani Darmawati
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
KoMITE KEBIJaKan KrEDIT Dan PEnGEnDalIan rISIKo
CrEDIT PolICy anD rISK ManaGEMEnT CoMMITTEE
nama | Name Perusahaan | Company
aswardin PT BNI Securities
riza rachbini PT Morgan Stanley Asia Indonesia
r. M. Irwan
PT CIMB Securities Indonesia
rudy utomo
PT Evergreen Capital
iii
50
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
LAYANAN jAsA DAN PRODUK
PRODUCTs AND sERviCEs
jasa KlIrIng Dan PenyelesaIan TransaKsI bursa
Kliring adalah proses penentuan hak dan kewajiban AK yang timbul dari transaksi bursa yang dilakukan di BEI.
Hasil dari kegiatan kliring berupa Daftar Hasil Kliring DHK. Laporan ini akan dikirim ke AK sebagai tagihan
atas transaksi yang sudah dilakukan dan wajib diselesaikan sesuai jangka waktu penyelesaian. Masing-masing produk
memiliki metode kliring dan jangka waktu penyelesaian yang berbeda.
Adapun jasa kliring dan penyelesaian yang dilakukan KPEI adalah sebagai berikut:
Kliring Transaksi ekuitas
Proses kliring transaksi ekuitas dilakukan secara netting dan trade for trade TFT. Pemilihan kedua metode ini
berdasarkan jenis pasar yang dipilih AK ketika bertransaksi di BEI. Metode netting digunakan untuk seluruh transaksi
ekuitas yang terjadi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Pasar Reguler memiliki jangka waktu penyelesaian sampai dengan
3 tiga hari bursa sejak transaksi dilakukan T+3, sedangkan Pasar Tunai memiliki jangka waktu penyelesaian pada hari
yang sama dengan waktu transaksi T+0. Sementara itu, metode kliring secara TFT digunakan untuk transaksi ekuitas
yang terjadi di Pasar Negosiasi.
Dalam melakukan kliring transaksi ekuitas, KPEI menggunakan aplikasi web Electronic Clearing and
Guarantee System e-CLEARS. Sistem ini memiliki
kemampuan menyediakan informasi hasil kliring untuk level AK sampai dengan level nasabah. Produk ekuitas
yang dikliringkan melalui e-CLEARS meliputi Saham, Waran, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Reksadana Exchange
Traded Fund,
dan Uang. Dalam pemenuhan penyelesaian kewajiban, bagi AK yang
tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah efek, maka AK tersebut wajib mengganti kewajibannya
menjadi serah uang pengganti Alternate Cash Settlement –
ACS sebesar 125 dari harga tertinggi efek yang tidak dapat diserahkan. Informasi ACS ini juga tersedia dalam
DHK.
ClearIng anD seTTleMenT oF seCurITIes exChange TransaCTIons servICe
Clearing is the process of determining the rights and obligations of CM, which arising from exchange transactions
conducted in IDX. The result of such processes can be found in the Clearing Result List CRL. This CRL will be
sent to the CM as an obligation on transactions that have been carried out and must be settled within the settlement
period. Each of these products has different methods of clearing and settlement period.
Clearing and settlement services provided by KPEI are as follows:
Clearing of equity Transactions
The equity transactions clearing process is performed using two methods, netting and trade-for-trade TFT, depends
on the type of market chosen by CM during the trading at IDX. The netting method is used for all equity transactions
in the Regular Market and Cash Market. Regular Market has a settlement period of up to 3 three trading days after
the transaction is done T+3, while in the Cash Market, settlement must be completed on the same day of the
transaction T+0. Meanwhile, the TFT method is applied for all equity transactions in the Negotiation Market.
In the equity transaction clearing,KPEI utilizes a web application called Electronic Clearing and Guarantee System
e-CLEARS. This system has the ability to provide clearing result information for both CM and its clients. Equity
products that settled through e-CLEARS are Stock, Warrant, Rights Issue, Mutual Exchange Traded Fund, and Cash.
In fulilling the settlement, CMs who are unable to meet some or all obligations to deliver the securities, they shall
substitute with cash for the securities Alternate Cash Settlement – ACS, in the amount 125 of the highest
price of the undelivered securities. ACS information is also available in CRL.
51
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
LAyANAN JASA DAN PRODUK
PRODUCTS AND SERVICES
iii
Kliring dan Penyelesaian Transaksi Derivatif
Proses kliring transaksi derivatif dilakukan dengan metode netting
dan hanya dilakukan di Pasar Reguler. Produk derivatif yang dapat dikliringkan di KPEI adalah Kontrak
Berjangka Indeks Efek KBIE dan Kontrak Opsi Saham KOS. Jangka waktu penyelesaian untuk transaksi KBIE dan KOS
premium maupun exercise atau assignment adalah 1 satu hari bursa dari waktu transaksi T+1 dan dilakukan secara
tunai. Adapun proses penyelesaian secara tunai dilakukan oleh KPEI dengan melibatkan bank pembayaran.
Dalam melakukan proses kliring dan penyelesaian transaksi derivatif, KPEI menggunakan 2 dua aplikasi berbasis
desktop. Sistem Risk Monitoring Online RMOL digunakan untuk proses kliring, sedangkan sistem Cash Management
digunakan untuk proses penyelesaian. Kapasitas RMOL menyediakan informasi hasil kliring derivatif pada level
AK. Produk KBIE menggunakan underlying indeks LQ-45 dan KOS menggunakan underlying saham Telekomunikasi
Indonesia Persero Tbk TLKM, Bank Central Asia Tbk BBCA, Indofood Sukses Makmur Tbk INDF, dan Astra
International Tbk ASII.
Bagi AK yang tidak dapat memenuhi kewajiban secara tunai akan diberlakukan mekanisme likuidasi paksa kontrak atas
outstanding position.
Kliring Transaksi surat utang
Proses kliring transaksi surat utang dilakukan dengan menggunakan dua metode, yakni secara netting untuk
dana dan trade for trade untuk dana dan surat utang. Jenis pasar yang disediakan untuk transaksi surat utang ada 2
dua, yakni Pasar Reguler dengan jangka waktu penyelesaian sampai dengan 2 dua hari bursa dari waktu transaksi T+2
dan Pasar Negosiasi dengan jangka waktu penyelesaian 1 satu hari bursa sampai dengan 7 tujuh hari bursa ke depan
dari waktu transaksi T+1 sampai dengan T+7.
Proses kliring transaksi surat utang dilakukan dengan menggunakan aplikasi web Electronic Bonds Clearing and
Guarantee System e-BOCS. AK dapat memilih penggunaan
kedua metode kliring saat melakukan proses konirmasi atau airmasi di e-BOCS. Produk surat utang yang dapat
dikliringkan di KPEI adalah seluruh jenis surat utang yang ditransaksikan di BEI yang terdiri dari Obligasi Korporasi,
Surat Utang Negara, Sukuk Korporasi, Surat Berharga Syariah Negara, dan Efek Beragun Aset.
Bagi AK yang tidak dapat memenuhi kewajiban saat jatuh tempo penyelesaian, maka akan dinyatakan gagal bayar
dan diberi kesempatan untuk melakukan proses renegosiasi dengan AK lawan. Namun, jika hal ini tidak dapat dipenuhi
Clearing and settlement of Derivative Transactions
The clearing of derivative transaction settlement is performed through netting method and is only applied in the Regular
Market. Derivative transaction clearing performed by KPEI are Index Futures KBIE and Stock Options KOS. Settlement
period of KBIE and KOS transactions premium, exercise or assignment shall be completed within 1 one day after the
transaction T+1 in cash. The cash settlement process is performed by KPEI through payment banks.
In performing the clearing and settlement of derivative transactions, KPEI utilizes two desktop-based applications.
Risk Monitoring Online RMOL system is used for the clearing process, while Cash Management system is used
for the settlement process. RMOL’s capacity provides information on derivative transactions clearing at CM’s level.
Currently, the underlying of KBIE is LQ-45 index, while the underlying of KOS are Telekomunikasi Indonesia Persero
Tbk TLKM, Bank Central Asia Tbk BBCA, Indofood Sukses Makmur Tbk INDF and Astra International Tbk ASII.
CMs who are unable to meet their cash obligations, a forced liquidation will be applied on their outstanding
positions.
Clearing of Fixed Income Transactions
The clearing process of ixed income can be executed using two methods, netting for funds and trade for trade for
funds, as well as ixed income. There are 2 two types of markets for ixed income transactions, which are Regular
Market with settlement period of up to 2 two trading days after the transaction date T+2, and Negotiation Market
with settlement period of 1 one to 7 seven trading days after the transaction date T+1 to T+7.
The clearing of ixed income transactions are carried out through a web application, Electronic Bonds Clearing and
Guarantee System e-BOCS. CM may choose any of the two clearing methods upon conirmation or afirmation in
e-BOCS. Fixed income products cleared by KPEI are all bonds traded at IDX, consist of Corporate Bonds, Government
Bonds, Corporate Sharia Bonds, Sharia Government Securities and Asset-Backed Securities.
Any CM who is unable to meet their obligations upon the maturity date, will be deined as default and will be given
a chance to renegotiate with counterpart CM. In the term of renegotiation process is failed, they will be subjected to
52
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
LAyANAN JASA DAN PRODUK
PRODUCTS AND SERVICES
juga maka akan diberlakukan mekanisme Nilai Penyelesaian Final senilai 2,5 dari nilai nominal atau nilai absolut WAP
konsolidasi x harga transaksi x nilai nominal, mana yang tertinggi diantara keduanya.
jasa PenjaMInan Dan Pengelolaan rIsIKo
Sebagai LKP, KPEI menjalankan fungsi penjaminan sesuai dengan yang diamanatkan dalam UU Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal pada Pasal 1 Angka 9 serta Peraturan OJK Nomor 26POJK.042014 tentang Penjaminan
Penyelesaian Transaksi Bursa. Dalam menjalankan fungsi tersebut, KPEI menggunakan manajemen risiko dengan
mengikuti prinsip-prinsip yang direkomendasikan dan dievaluasi oleh lembaga internasional.
Perangkat yang digunakan dalam menjalankan fungsi penjaminan terdiri dari:
1. Keanggotaan Anggota Bursa AB yang dapat menerima jasa kliring
dan penjaminan di KPEI harus berstatus AK. Salah satu persyaratan untuk menjadi AK adalah harus
menyetorkan sejumlah agunan yang jumlah, jenis, dan tata caranya ditetapkan KPEI sesuai dengan Peraturan
KPEI Nomor II-12 tentang Penempatan Agunan. a Final Settlement Value worth 2.5 of the nominal value
or the absolute value consolidated WAP x transaction price x nominal value, whichever is higher.
guaranTee anD rIsK ManageMenT servICes
As clearing and guarantee institution, KPEI is mandated to carry out the guarantee function in accordance with
Capital Market Law No. 8 Year 1995, Article 1 Point 9 and the Indonesia FSA regulation No. 26POJK.042014
concerning Securities Exchange Transaction Settlement Guarantee. In carrying out this function, KPEI implements
risk management by following the recommended principles and reviewed by international institution.
In carrying out guarantee function, KPEI uses several tools, which consist of:
1. Membership Exchange Member EM shall be registered as CM to
receive clearing and guarantee services from KPEI. One of the requirements to be a CM is collateral deposit
which amount, type and procedures are determined by KPEI, as set out in KPEI Rule No. II-12 concerning
Collateralization.
53
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
iii
2. Pengendalian Risiko Penyetoran agunan yang dilakukan AK maupun nasabah
AK kepada KPEI akan digunakan sebagai jaminan atas kewajiban penyelesaian transaksi bursa. Agunan
tersebut akan dinilai berdasarkan kriteria dan ketentuan KPEI dan selanjutnya nilai agunan ini akan dibandingkan
dengan perhitungan risiko atas posisi AK atau nasabah AK yang belum diselesaikan disebut dengan trading
limit
AK. 3. Penanganan Kegagalan Penyelesaian Transaksi Bursa
Dalam hal terjadi kegagalan dalam pemenuhan kewajiban oleh suatu AK, KPEI secara seketika dan
langsung akan mengambil alih tanggung jawabnya. KPEI akan menggunakan sumber keuangan tertentu
dalam menangani kegagalan penyelesaian transaksi bursa dimaksud berdasarkan Peraturan OJK Nomor 26
POJK.042014 yakni cadangan jaminan, fasilitas kredit bank, dana jaminan dan jaringan kredit.
4. Pengujian Perhitungan Risiko Dilakukan dalam rangka untuk memastikan bahwa
perhitungan risiko yang digunakan KPEI valid dan layak untuk diterapkan. Pengujian dilakukan dalam 2 dua
cara yakni back testing dan stress testing. 2. Risk Control
Collateral deposit of CM and its clients that received by KPEI will be used as a collateral insecurities exchange
transaction settlement. The collateral will be valuated based on KPEI’s criteria. The value of the collateral
will then be compared against the risk calculation of the outstanding position of CM and its clients can be
referred to as CM trading limit.
3. Default Management Default by any CM will be immediately and directly
taken over by KPEI. KPEI will use selected financial resources in such cases complying with Indonesia FSA
Regulation No. 26POJK.042014, which are guarantee reserve, credit facility, guarantee fund and credit ring.
4. Risk Calculation Testing Risk calculation testing is performed to ensure that
KPEI’s risk calculation is valid and feasible to implement. The test is conducted in 2 two ways, back testing and
stress testing. LAyANAN JASA DAN PRODUK
PRODUCTS AND SERVICES
54
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
jasa PInjaM MeMInjaM eFeK PMe
Layanan jasa Pinjam Meminjam Efek PME adalah peralihan hak guna efek sementara dari pemberi pinjaman ke
peminjam dalam periode tertentu. Dalam hal ini, pemberi pinjaman dan peminjam tidak saling mengenal, sehingga
KPEI menjadi pihak yang dipinjamkan oleh pemberi pinjaman sekaligus pihak yang meminjamkan bagi peminjam.
Layanan PME membantu AK untuk menghindari potensi kegagalan dalam menyerahkan saham untuk penyelesaian
transaksi bursa. Selain itu, layanan ini bisa digunakan oleh AK atau nasabah AK untuk mendukung strategi transaksi
short selling, margin trading,
dan sebagai pendapatan tambahan untuk investasi jangka panjang bagi pihak yang
meminjamkan. Proses transaksi sampai dengan penyelesaian PME dilakukan
dengan menggunakan sistem e-CLEARS dan aplikasi Front End
. Jika saat jatuh tempo, peminjam tidak dapat mengembalikan pinjaman atau tidak dapat menyerahkan
manufactured dividen, maka peminjam akan dikenakan
Non-Reimbursement Compensation sebesar 125 dari
harga tertinggi saham yang dipinjam.
jasa Pengelolaan agunan
Penempatan agunan yang dilakukan oleh AK maupun nasabah AK dalam bentuk dana, efek, dan atau instrumen
keuangan lainnya digunakan sebagai jaminan atas kewajiban penyelesaian transaksi bursa yang sudah dilakukan. Agunan
tersebut dapat digunakan KPEI untuk penyelesaian transaksi bursa baik untuk kepentingan AK maupun nasabahnya.
Agunan milik AK dan nasabahnya yang disetorkan ke KPEI dikelola secara online dan ofline. Agunan online disimpan
dalam rekening secara elektronik, terdiri atas uang dan efek, seperti saham, waran, hak memesan efek terlebih
dahulu, dan surat berharga negara. Agunan ofline terdiri atas bank garansi, deposito, dana minimum kas, sertiikat
Bank Indonesia, dan saham bursa.
layanan InForMasI member Interface MI
Member Interface MI adalah portal yang dapat diakses
oleh AK yang berisi informasi seluruh kegiatan pesanan transaksi di BEI hingga penyelesaian transaksi yang
dilakukan oleh AK maupun nasabah AK. Selain untuk mengetahui hasil proses kliring dan penyelesaian atas
transaksi bursa yang sudah dilakukan, MI juga menyediakan informasi tentang pengelolaan agunan dan penjaminan
risiko. Aplikasi MI dibuat berdasarkan alur proses Straight Through Processing
.
seCurITIes borrowIng anD lenDIng sbl servICes
Securities Borrowing and Lending SBL is a temporary transition of securities from the lender to the borrower
within a certain period of time. In this case, the lender and the borrower do not know each other, KPEI serves as
the borrower of securities from the lender and at the same time as the lender of securities to the borrower.
SBL service assists CM to avoid potential failure in delivering stock for securities exchange transaction settlement.
Moreover, this service can serve the CM and their clients to support the transaction strategy of short selling, margin
trading and other additional earnings for long-term investments for the lender.
The transaction and settlement process for SBL are conducted using the e-CLEARS system and Front End
application. At maturity, if the borrower is unable to repay the loan or submit manufactured dividends, the borrower
will be penalized with a Non-Reimbursement Compensation worth 125 of the highest securities rate borrowed.
CollaTeral ManageMenT servICes
Collateral placement by CM and their clients in cash, securities and or other inancial instruments can be used
for the securities exchange transaction settlement. KPEI can use those collateral for CM and its clients.
Collateral owned by the CM and its clients placed in KPEI is managed online and ofline. Online collateral is
recorded electronically, consists of cash and securities, such as stock, warrant, rights issue and government securities.
Ofline collateral consists of guarantee bank, time deposit, minimum cash collateral, Bank Indonesia certiicates and
IDX seat.
InForMaTIon servICes Member Interface MI
Member Interface MI is a portal that can be accessed by CM for information on all activities of transaction orders
in IDX and the settlement of transactions conducted by CM and its clients. MI also provides information regarding
collateral management and risk guarantee. The MI application was established based on a low process of
Straight Through Processing. LAyANAN JASA DAN PRODUK
PRODUCTS AND SERVICES
55
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
iii
mobile Clearing and Guarantee System m-Clears
Layanan m-CLEARS menyediakan informasi mengenai kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi
bursa kepada AK. Layanan ini merupakan layanan tambahan untuk memudahkan AK dalam memperoleh informasi,
tanpa harus mengakses langsung ke masing-masing sistem yang sudah disediakan KPEI. Sistem m-CLEARS
memanfaatkan layanan pesan singkat SMS dari telepon seluler dan pengunduhan aplikasi mobile versi Android, iOS,
dan BlackBerry, sebagai media penyampaian informasi.
Layanan m-CLEARS berupa pengiriman SMS terdiri atas 2 dua metode penyampaian, yaitu Alert dan On Request.
Metode Alert untuk penyampaian informasi dengan menu yang lebih lengkap dan waktu pengiriman yang
ditetapkan oleh KPEI, sedangkan metode On Request untuk penyampaian informasi dengan menu yang lebih sedikit
dengan waktu pengiriman sesuai permintaan AK.
Layanan m-CLEARS melalui aplikasi mobile merupakan pembaruan dari layanan m-CLEARS versi SMS. Informasi
yang tersedia dalam aplikasi ini dapat diakses dengan praktis dan bersifat real time.
CuSTOmeR CARe KPeI
KPEI menyediakan layanan satu pintu untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa dan pemangku kepentingan
lainnya. Layanan Customer Care KPEI berfungsi menyediakan informasi mengenai produk dan layanan KPEI, sebagai
media untuk menjawab pertanyaan serta menerima masukan dan keluhan yang disampaikan oleh pengguna
jasa dan pemangku kepentingan.
Layanan Customer Care KPEI dapat diakses melalui:
PT Kliring Penjaminan efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5 Indonesia Stock Exchange Building, Tower I 5
th
Floor Jl Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190
Telepon | Phone
: +6221 515 5115 SMS
: +62816 115 5000 Faksmile |
Facsimile : +6221 515 5120
Toll Free : 0800-100-KPEI 5734
Email : customer.carekpei.co.id
Facebook Group : AskKPEI
Twitter : AskKPEI
Website : www.kpei.co.id
Mobile Clearing and guarantee system m-Clears
m-CLEARS provides information on clearing and guarantee of securities exchange transaction settlement for CM. This
is an additional service to facilitate CM to gain information, without having direct access to each system provided by
KPEI. The m-CLEARS system uses text messaging service and mobile applications downloaded through Android, iOS and
Blackberry platforms as a medium to deliver information.
m-CLEARS service sends text messages using2 two delivery methods, Alert and On Request. The alert method delivers
information with more comprehensive menus with the delivery time set by KPEI, whereas the on request method
delivers information with less menu options with the delivery time requested by CM.
The m-CLEARS service through mobile application is an enhancement of text messaging version. Information
provided in this application can be accessed conveniently and real-time.
KPeI CusToMer Care
KPEI provides a single window service to meet the needs of KPEI participants and stakeholders. KPEI’s Customer Care
service is responsible for providing information regarding KPEI products and services, as well as a medium for handling
questions, feedback and suggestions from KPEI participants and stakeholders.
The KPEI Customer Care service can be accessed through:
LAyANAN JASA DAN PRODUK
PRODUCTS AND SERVICES
56
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
ENTiTAs ANAK DAN AsOsiAsi
sUBsiDiARiEs AND AssOCiATEs
PT Kustodian sentral efek Indonesia KseI
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI merupakan salah satu SRO yang berperan sebagai Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian LPP di pasar modal Indonesia. KSEI didirikan di Jakarta pada 23 Desember 1997 dan memperoleh izin
beroperasi pada 11 November 1998. KPEI merupakan salah satu pemegang saham KSEI, dengan kepemilikan saham
sebesar 11,50.
Indonesian Central securities Depository KseI
Indonesian Central Securities Depository KSEI is one of SRO, whose role is as the Depository and Settlement
Institution LPP. KSEI was established in Jakarta on the 23
rd
December 1997 and acquired its operating license in 11
th
November 1998. KPEI is one of KSEI Shareholder with ownership of 11.50 shares.
PT Penilai harga efek Indonesia PheI
PT Penilai Harga Efek Indonesia PHEI merupakan salah satu anak perusahaan KPEI bersama BEI dan KSEI, yang berfungsi
melakukan penilaian atas efek, utang, sukuk, dan surat berharga lainnya, dengan cara yang objektif, independen,
dapat dipercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan. PHEI resmi beroperasi sejak 19 September 2007 setelah
Bapepam-LK mengeluarkan peraturan Nomor V.C.3 tentang Bond Pricing Agency LPHE. KPEI memiliki saham PHEI
sebesar 33,3.
Indonesia bond Pricing agency IbPa
Indonesia Bond Pricing Agency IBPA is one of KPEI’s subsidiaries with IDX and KSEI, which functions as
appraiser on securities, debts, sharia bonds, and other securities, in an objective, independent, credible, and
accountable manner. IBPA has oficially operated since 19
th
September 2007 after Bapepam-LK released regulation No. V.C 3 concerning the Bond Pricing Agency LPHE.
KPEI owns a share amounting to 33.3 in IBPA.
PT Kustodian sentral efek Indonesia KseI
Indonesian Central securities Depository
Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I, Lt.5 Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53
Jakarta 12190, Indonesia Telepon
: +62 21 5299 1099 Faksmile
: +62 21 5299 1199 Toll Free
: 0800-186-5734 Email
: helpdeskksei.co.id Website
: www.ksei.co.id
PT Penilai harga efek Indonesia Indonesia bond Pricing agency IbPa
Menara Global, Lt.19 Jl. Gatot Subroto Kav.27
Jakarta, 12950 Telepon
: +62 21 527 0179 Faksmile
: +62 21 527 0178 Email
: enquiriesibpa.co.id Website
: www.ibpa.co.id
57
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
ENTITAS ANAK DAN ASOSIASI
SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
PT Indonesian Capital Market electronic library I-CaMel
PT Indonesian Capital Market Electronic Library I-CaMEL adalah sebuah lembaga penyedia data dan penyelenggara
edukasi pasar modal Indonesia, yang didirikan secara bersama-sama oleh BEI, KPEI, dan KSEI. Peran utama I-CaMEL
adalah sebagai pengumpul data dan laporan dari pemilik data pasar modal, serta sebagai penyedia data tersebut bagi
publik atau pihak tertentu yang membutuhkan. I-CaMEL resmi beroperasi sejak 2011. KPEI memiliki saham I-CaMEL
sebesar 33,3.
PT Indonesian Capital Market electronic library I-CaMel
PT Indonesian Capital Market Electronic Library I-CaMEL is an institution that provides data and facilitates education
on the Indonesia capital market, which was established by IDX, KPEI and KSEI. I-CaMEL’s main role is to collect data
and reports from the capital market data owners, as well as serving as a data provider for the public and all relevant
parties. I-CaMEL has oficially been in operation since 2011. KPEI owns a share amounting to 33.3 in I-CaMEL.
PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor efek Indonesia PPPIeI
PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia PPPIEI adalah sebuah badan yang bertugas
untuk mengurus dana proteksi pemodal dalam industri pasar modal Indonesia. Badan yang dibentuk oleh BEI, KPEI,
dan KSEI ini mulai resmi beroperasi pada 2012, dengan mengantongi izin SK Menteri Hukum dan HAM Nomor
AHU-64709.AH.01.01 Tahun 2012 tentang Badan Hukum Perseroan tertanggal 18 Desember 2012. KPEI memiliki
saham PPPIEI sebesar 33,3.
Indonesia securities Investor Protection Fund Indonesia sIPF
Indonesia Securities Investor Protection Fund Indonesia SIPF is an institution that manages investors’ protection
funds in the Indonesia capital market. This institution was established in 2012 by IDX, KPEI and KSEI, with its permit
decree by the Ministry of Justice and Human Rights No. AHU-64709.AH.01.01 year 2012, concerning Company
Law, dated 18
th
December 2012. KPEI holds 33.3 shares in Indonesia SIPF.
PT Indonesian Capital Market electronic library I-CaMel
Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt.1 Jl. Jend Sudirman Kav.52-53
Jakarta 12190, Indonesia Telepon
: +62 21 515 2318 Faksmile
: +62 21 515 2319 Email
: infoicamel.co.id Website
: www.icamel.id
PT. Penyelenggara Program Perlindungan Investor efek Indonesia
Indonesian securities Investor Protection Fund
Menara Global Lt.19 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.27
Jakarta 12950 Telepon
: +62 21 - 527 0206 Faksmile
: +62 21 - 527 0207 Email
: helpdeskindonesiasipf.co.id Website
: www.indonesiasipf.co.id
iii
58
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
ENTITAS ANAK DAN ASOSIASI
SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
PT TIvI bursa InDonesIa
PT TIVI BURSA INDONESIA atau dikenal dengan IDX Channel merupakan perusahaan yang memproduksi materi
program siaran saluran televisi yang khusus menyiarkan acara bertemakan pasar modal Indonesia dan Bursa Efek
Indonesia. Perusahaan tersebut didirikan oleh BEI, KPEI, KSEI dan PT Sun Televisi Network berdasarkan Akta Notaris
ASHOYA RATAM, SH, MKn Nomor 07 tanggal 8 November 2015. KPEI memiliki saham IDX Channel sebesar 15.
PT TIvI bursa InDonesIa
PT TIVI BURSA INDONESIA or widely known as IDX Channel is a company which particularly broadcasts television program
on Indonesia capital market and Indonesia Stock Exchange. The company was established by IDX, KPEI, KSEI and PT Sun
Televisi Network based on Notarial Deed issued by ASHOYA RATAM, SH, MKn No. 07 on 8
th
November 2015. KPEI owns 15 of IDX Channel shares.
IDx Channel
Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2, Lt.1 Jl. Jend Sudirman Kav.52-53
Jakarta 12190, Indonesia Telepon
: +62 21 5150515 Faksmile
: +62 21 5153565
59
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
ANALisis DAN PEmBAhAsAN mANAjEmEN
mANAgEmENT ANALYsis AND DisCUssiON
Tantangan KPEI dalam mengembangkan pasar modal dan memberikan layanan serta produk baru yang semakin inovatif,
menjadikan peluang peningkatan pendapatan KPEI pada masa mendatang.
KPEI’s challenges in developing the capital market as well as providing services and new innovative products are opportunities in increasing KPEI’s revenue in the
future.
iv
60
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
61
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
iv
TiNjAUAN UsAhA
BUsiNEss REviEW
PenyelesaIan TransaKsI bursa
Penurunan aktivitas transaksi bursa pada 2015 turut mempengaruhi nilai penyelesaian transaksi bursa. Total nilai
penyelesaian transaksi bursa sampai dengan akhir 2015 mencapai Rp590 triliun atau turun 9,13 dibandingkan
Rp649,32 triliun pada 2014. Hal ini tidak berlaku untuk volume penyelesaian transaksi bursa, pada 2015 justru
meningkat 1,32 menjadi 463,76 juta lembar dibandingkan pada 2014 sebanyak 457,74 juta lembar.
Pada 2015, tercatat rata-rata nilai penyelesaian transaksi bursa harian sebesar Rp2,42 triliun dan rata-rata volume
penyelesaian transaksi bursa harian sebanyak 1,9 miliar lembar saham. Nilai rata-rata penyelesaian ini turun
9,88 dibandingkan pada 2014 senilai Rp2,68 triliun, sebaliknya rata-rata volume penyelesaian meningkat 0,48
dibandingkan pada 2014 sebanyak 1,89 miliar lembar saham.
eFIsIensI PenyelesaIan
Nilai eisiensi penyelesaian dari mekanisme kliring secara netting
yang dilakukan KPEI pada 2015 sebesar 43,01, turun dari sebelumnya sebesar 55,36 pada 2014. Adapun
total volume efisiensi penyelesaian pada 2015 sekitar 50,46, turun dari tahun sebelumnya sebesar 66,26.
seTTleMenT oF seCurITIes exChange TransaCTIon
A decrease in securities exchange transactions in 2015 also affected the value of securities exchange transactions
settlement. Total value of securities exchange transactions settlement at the end of 2015 reached Rp590 trillion,
weakened 9.13 compared to Rp649.32 trillion in 2014. Meanwhile, the volume of securities exchange transactions
settlement in 2015, increased by 1.32 to 463.76 million shares compared to 457.74 million shares in 2014.
In 2015, the average daily value of securities exchange transactions settlement was Rp2.42 trillion and the average
daily volume of securities exchange transactions settlement reached 1.9 billion shares. The average value of settlement
decreased by 9.88 compared to 2014 at Rp2.68 trillion, whereas the average settlement volume increased by 0.48
compared to 1.89 billion shares in 2014.
seTTleMenT eFFICIenCy
The value eficiency for the settlement by netting clearing mechanism decreased, from 55.36 in 2014 to 43.01 in
2015. The total volume of settlement eficiency in 2015 was 50.46, decreased from 66.26 in the previous year.
62
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
Penyelesaian Transaksi Bursa Securities Exchange Transaction Settlement
Eisiensi Eficiency
Volume lembar |
shares Nilai |
Value Rp
Volume Nilai |
Value Total 2015 |
Total 2015 463.760.267.900
590.014.773.056.600 50,46
43,01 Rata-Rata Harian 2015 |
Daily Average 2015 1.900.656.836
2.418.093.332.199 50,00
43,11 Total 2014 |
Total 2014 457.740.087.700
649.322.989.928.900 66,26
55,36 Rata-Rata Harian 2014 |
Daily Average 2014 1.891.487.966
2.683.152.850.946 64,87
54,24
Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia | All numerical notations are in Indonesian
AlTeRnATe CASh SeTTlemenT
Sepanjang 2015, total volume penyelesaian efek melalui mekanisme Alternate Cash Settlement ACS mencapai
116,65 juta lembar, melebihi pada 2014 yang tercatat 24,22 juta lembar. Adapun nilainya pada 2015 mencapai Rp28,73
miliar, turun sekitar 70,97 dari Rp99 miliar pada 2014.
Sementara itu, rata-rata nilai harian penggunaan ACS pada 2015 mencapai Rp117,73 juta, dari sebelumnya
pada 2014 senilai Rp409,1 juta. Adapun rata-rata volume harian tercatat sebanyak 478.076 lembar saham pada 2015
dibanding 100.103 lembar saham pada 2014.
Jumlah AK yang melakukan penyelesaian transaksi bursa dengan menggunakan mekanisme ini naik menjadi 139 AK
pada 2015, dari 136 AK pada 2014.
alTernaTe Cash seTTleMenT
Throughout 2015, the total volume of securities settlement through Alternate Cash Settlement ACS reached 116.65
million shares, exceeding the 2014 volume of 24.22 million shares. The value in 2015 reached Rp28.73 billion, declined
70.97 from Rp99 billion in 2014.
The average daily value of ACS in 2015 reached Rp117.73 million, while the previous year was Rp409.1 million. The
average daily volume was 478,076 shares in 2015 and 100,103 shares in 2014.
Total number of CM executing securities exchange transactions settlement using ACS rose from 136 in 2014
to 139 in 2015. TINJAUAN USAhA
BUSINESS REVIEW
Sementara itu, rata-rata eisiensi nilai dan rata-rata eisiensi volume penyelesaian transaksi bursa harian pada 2015
turun menjadi 43,11 dan 50, dibanding pada 2014 sebesar 54,24 dan 64,87.
Meanwhile, the average value efficiency and average volume eficiency of daily securities exchange transactions
settlement in 2015 fell into 43.11 and 50, from 54.24 and 64.87 respectively in 2014.
ACS Jumlah AK |
Number of CM Volume
lembar | shares
Nilai | Value
Rp AK Serah
CM Deliverer AK Terima
CM Receiver Total 2015 |
Total 2015 116.650.472
28.727.245.975 34
105 Rata-Rata Harian 2015 |
Daily Average 2015 478.076
117.734.615 -
- Total 2014 |
Total 2014 24.224.988
99.001.514.125 31
105 Rata-Rata Harian 2014 |
Daily Average 2014 100.103
409.097.166 -
-
Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia | All numerical notations are in Indonesian
FasIlITas InTRAdAy
Per akhir 2015, KPEI masih bekerja sama dengan 4 empat bank pembayaran dalam hal penyediaan fasilitas pembiayaan
kepada KPEI fasilitas intraday. Pembiayaan ini digunakan untuk pemenuhan hak terima dana AK secara seketika
setelah dipenuhinya kewajiban serah efek ke KPEI. Adapun 4 empat bank pembayaran dimaksud adalah Bank Permata,
Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga, dan Bank Mandiri. Total nilai pagu kredit yang diterima KPEI dari seluruh bank
pembayaran ini sebesar Rp3,5 triliun per hari.
InTraDay FaCIlITy
As of the end of 2015, KPEI cooperated with 4 four payment banks who provide intraday facility. This facility
is to ensure the fulillment of CM’s right to receive funds immediately, after the fulfillment of its obligation in
delivering securities. The 4 four payment banks are Bank Permata, Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga, and Bank
Mandiri. Total value of credit limit received from the banks was Rp3.5 trillion per day.
63
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
TINJAUAN USAhA
BUSINESS REVIEW
iv
Penggunaan | Usage
Rp Biaya |
Cost Rp
Total 2015 | Total 2015
170.128.619.046.100 4.725.794.974
Rata-Rata Harian 2015 | Daily Average 2015
697.248.438.714 19.368.012
Total 2014 | Total 2014
178.452.446.297.300 4.957.012.397
Rata-Rata Harian 2014 | Daily Average 2014
736.245.192.962 20.451.255
Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia | All numerical notations are in Indonesian
Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia | All numerical notations are in Indonesian
Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia | All numerical notations are in Indonesian
PInjaM MeMInjaM eFeK PMe
Layanan Pinjam Meminjam Efek PME yang dimanfaatkan oleh AK sepanjang 2015 mengalami penurunan jika
dibanding pada 2014. Nilai transaksi PME menjadi Rp93,11 miliar dengan total volume sebanyak 26,1 juta lembar
saham. Pada 2014, nilai transaksi PME mencapai Rp262,04 miliar dengan total volume transaksi 101,08 juta lembar
saham. Rata-rata nilai transaksi PME harian pada 2015 adalah Rp255,09 juta, turun sekitar 64,47 dibandingkan
pada 2014 senilai Rp717,92 juta.
seCurITIes borrowIng anD lenDIng sbl
Securities Borrowing and Lending SBL services used by CMs throughout 2015 decreased compared to 2014. The
value of SBL transactions was Rp93.11 billion with total volume of 26.1 million shares. In 2014, the SBL transaction
value reached Rp262.04 billion with total transaction volume of 101.08 million shares. The average daily value
of SBL transactions in 2015 was Rp255.09 million, decrease around 64.47 compared to 2014, which was Rp717.92
million.
Tahun
Year
Total Rata-Rata Harian |
Daily Average
Jumlah Hari
Number of Days
Nilai | Value
Rp Volume
lembar | shares
Frekuensi | Frequency
kali | times
Nilai | Value
Rp Volume
lembar shares
2015 93.108.274.700
26.090.200 153
255.091.164 71.480
365 2014
262.041.191.700 101.079.300
307 717.921.073
276.930 365
Pengelolaan agunan
Sampai akhir 2015, nilai agunan milik AK dan nasabah AK yang disetorkan ke KPEI mencapai Rp14,42 triliun,
terdiri atas agunan online Rp6,66 triliun dan ofline Rp7,76 triliun. Pengelolaan agunan online oleh KPEI dalam bentuk
92,21 saham, 4,83 obligasi, dan 2,96 uang. Adapun komposisi agunan offline yaitu 78,32 Bank Garansi,
18,56 Deposito Berjangka, 2,97 Dana Minimum Kas, dan 0,15 dalam bentuk saham bursa.
Rincian nilai masing-masing agunan online dan ofline per akhir 2015 tersaji dalam tabel di bawah ini:
CollaTeral ManageMenT
As of the end of 2015, the value of the CMs’ and their clients’ collateral placed in KPEI reached Rp14.42 trillion,
consisted of online collateral Rp6.66 trillion and ofline collateral Rp7.76 trillion. Online collateral managed by KPEI
consisted of 92.21 stocks, 4.83 bonds, and 2.96 cash. The composition of ofline collateral consisted of
78.32 bank guarantees, 18.56 time deposits, 2.97 minimum cash collateral, and 0.15 IDX seat.
Details of each online and ofline collateral value at the end of 2015 are presented in the table below:
agunan online | Online Collateral agunan ofline | Ofline Collateral
jenis instrumen
Instrument Type
nilai agunan | Collateral Value
Rp
jenis instrumen
Instrument Type
nilai agunan | Collateral Value
Rp Saham |
Stocks 6.143.399.470.641
Bank Garansi | Bank Guarantees
6.076.578.100.000 Obligasi |
Bonds 321.584.960.208
Deposito Berjangka | Time Deposits
1.439.686.155.656 Uang |
Cash 197.101.195.467
Dana Minimum Kas | Minimum Cash Collateral
230.473.673.416 Saham Bursa |
IDX Seat 11.500.000.000
Total 6.662.085.626.316
Total 7.758.237.929.072
Sepanjang 2015, total penggunaan fasilitas intraday sebesar Rp170,13 triliun dan total biaya yang harus ditanggung
senilai Rp4,73 miliar. Nilai ini turun dibandingkan pada 2014 dengan total penggunaan Rp178,45 triliun dan total
biaya Rp4,96 miliar. Throughout 2015, total usage of the intraday facility was
Rp170.13 trillion and total cost was Rp4.73 billion. This was a decline compared to 2014, when total usage of Rp178.45
trillion and total cost of Rp4.96 billion.
64
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
TINJAUAN USAhA
BUSINESS REVIEW
Dana jaMInan
KPEI mendapat amanat untuk menjalankan fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Salah satu sumber keuangan
yang digunakan KPEI dalam menjalankan fungsi penjaminan ini adalah dana jaminan. Dana jaminan merupakan dana
yang bersumber dari pungutan AK yang melakukan transaksi bursa sebesar persentase tertentu dari nilai transaksi bursa
dan juga kontribusi awal dari AK baru.
Besaran kontribusi dana jaminan dari masing-masing produk berbeda, hal ini sesuai dengan Surat Edaran OJK
Nomor 23SEOJK.042015 tentang Kontribusi Dana Jaminan berdasarkan Nilai Transaksi. Dana jaminan untuk transaksi
efek bersifat ekuitas sebesar 0,01 dari nilai transaksi ekuitas, transaksi KBIE sebesar 0,0006 dari nilai transaksi
KBIE, transaksi efek bersifat surat utang dan sukuk sebesar 0,00125 dari nilai transaksi surat utang dan sukuk, serta
transaksi kontrak opsi bersifat ekuitas sebesar 0,01 dari nilai kontrak opsi.
Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 26POJK.042014 tertanggal 19 November 2014 tentang Penjaminan
Penyelesaian Transaksi Bursa, dana jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam bentuk surat berharga negara dan
atau deposito berjangka dengan komposisi yang disetujui oleh salah satu Komite KPEI, yakni Komite Kebijakan Kredit
dan Pengendalian Risiko.
Sampai akhir 2015, total dana jaminan yang dikelola KPEI mencapai Rp3,1 triliun yang berasal dari pasar ekuitas
sebesar Rp3,09 triliun, pasar derivatif Rp1,31 miliar, dan pasar surat utang senilai Rp1,09 juta. Adapun rincian total
dan komposisi penempatan dana jaminan pada 2015 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
guaranTee FunD
KPEI was mandated to guarantee securities exchange transaction settlement. One of the inancial sources used
by KPEI in performing this function is guarantee fund. Guarantee fund sourced from CMs’ contribution at certain
percentage of its securities transaction value, as well as initial contribution of new CM.
The amount of the guarantee fund contribution from each product is different, which is in accordance with the Indonesia
FSA Circular Letter No. 23SEOJK.042015 concerning Guarantee Fund Contributions based on Transaction Value.
The guarantee fund for equity transactions is 0.01 of the value of equity transactions, KBIE is 0.0006 of the
KBIE transaction value, debt securities and sharia bonds is 0.00125 of the transaction value of debt securities and
sharia bonds, and stock options transactions is 0.01 of the stock options contract value.
According to the Indonesia FSA Regulation No. 26 POJK.042014 dated 19
th
November 2014 on the Securities Exchange Transaction Settlement Guarantee, a guarantee
fund can only be invested in government securities and or time deposits with a composition approved by Credit Policy
and Risk Management Committee.
As of the end of 2015, total guarantee funds managed by KPEI reached Rp3.1 trillion, consisted of Rp3.09 trillion
from equity market, Rp1.31 billion from derivative market, and Rp1.09 million from ixed income market. The details
of the total and placement composition of guarantee fund in 2015 are stated in the table below:
jenis Pasar | Market Type nilai | Value
Rp
Persentase | Percentage
Ekuitas | Equity
3.098.851.896.401 99,96
Derivatif | Derivative
1.308.580.947 0,04
Surat Utang | Fixed
Income 1.807.103
0,00
Total 3.100.161.564.450
100,00
Instrumen | Instrument nilai | Value
Rp
Persentase | Percentage
Deposito Berjangka | Time Deposits
2.916.610.032.347 94,08
Surat Berharga Negara | Government Securities
183.380.445.000 5,91
Giro | Current Accounts
171.087.103 0,01
Total 3.100.161.564.450
100,00
Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia | All numerical notations are in Indonesian
Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia | All numerical notations are in Indonesian
65
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
iv
Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia | All numerical notations are in Indonesian
Pada 2015, Perusahaan melakukan penyajian kembali Laporan Keuangan 2014 dikarenakan adanya penerapan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 24 revisi 2013, Imbalan Kerja, PSAK 46 revisi 2014, dan pajak
penghasilan.
laPoran labarugI Pendapatan
Pada akhir 2015, Perusahaan membukukan total pendapatan Rp305,87 miliar. Jumlah ini turun Rp52,4 miliar
atau 14,63 dibandingkan pendapatan pada 2014 yang tercatat Rp358,27 miliar.
Selain dari kegiatan bisnis utama, pendapatan Perusahaan pada 2015 juga bersumber dari kegiatan investasi atas aset
keuangan, dana kontribusi bank pembayaran, dan sumber pendapatan lainnya.
Penurunan pendapatan terjadi karena berkurangnya pemasukan dari pendapatan usaha dan sumber pendapatan
lain. Adapun pendapatan dari kegiatan investasi atas aset keuangan, kontribusi bank pembayaran, dan keuntungan
selisih kurs, mencatatkan kenaikan.
Pendapatan usaha
Pada akhir 2015, realisasi pendapatan usaha mencapai Rp272,59 miliar. Pendapatan ini turun Rp8,46 miliar atau
3,01 dibandingkan kinerja pada 2014 yang membukukan pendapatan usaha Rp281,04 miliar.
Penurunan pendapatan usaha berasal dari berkurangnya pendapatan dari semua jasa KPEI. Rincian pendapatan
usaha pada 2015 tercantum dalam tabel berikut:
KiNERjA KEUANgAN
fiNANCiAL PERfORmANCE
In 2015, the company released a restated of the 2014 Financial Statement due to the adoption of the Statement
of Financial Accounting Standards PSAK 24 2013 revision, Employment Beneits and PSAK 46 2014 revision, and
income tax.
sTaTeMenT oF ProFIT or loss revenue
By the end of 2015, the company booked a total revenue of Rp305.87 billion. The amount decreased by Rp52.4
billion or 14.63 compared to 2014’s revenue of Rp358.27 billion.
In addition to revenues from the core business activities, the Company revenues in 2015 also derived from investment
of inancial assets, payment bank’s contribution and other sources.
The decline in revenue was due to lower operating revenue and other sources of income. However, revenue from
investments in inancial assets, payment bank’s contribution and gain on foreign exchange recorded an increase.
operating revenues
By the end of 2015, operating revenues were Rp272.59 billion. This amount decreased by Rp8.46 billion or 3.01
compared to 2014 value that booked operating revenues of Rp281.04 billion.
The decrease in operating revenues was a result of less revenue from all KPEI services. The detail of operating
revenues for year 2015 is as stated in the following table:
Deskripsi | Description Tahun | Year
Naik Turun
Increase Decrease
2015 Rp 2014 Rp
Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Perdagangan Saham Clearing and Settlement Guarantee Services for Securities Transactions
254.104.113.751 260.634.706.372
2,51 Jasa Pengelolaan Dana Jaminan
Guarantee Fund Management Services for Securities Transactions 18.364.808.634
20.273.688.113 9,42
Jasa Pinjam Meminjam Efek | Securities Borrowing and Lending Income
11.940.429 27.338.204
56,32 Lainnya |
Others 104.902.000
105.125.000 0,21
Pendapatan Usaha Bersih | Net Operating Revenues
272.585.764.814 281.040.857.689
3,01
Pendapatan Investasi
Pada akhir 2015, Perusahaan membukukan penurunan pendapatan investasi sebesar 60,92 menjadi Rp29,31
miliar, dari Rp75,01 miliar pada 2014. Penurunan pendapatan investasi terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan
dari kupon surat berharga dan rugi belum terealiasasi atas perubahan nilai wajar reksadana. Pendapatan bunga
Investment Income
By the end of 2015, the company booked a decline in investment income of 60.92 to Rp29.31 billion, from
Rp75.01 billion in 2014. The decline of this investment income was primarily caused by decrease of interest on
bonds and unrealized loss on changes in fair value of mutual funds. Interest income from current accounts and
66
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
Deskripsi | Description Tahun | Year
Naik Turun
IncreaseDecrease
2015 Rp 2014 Rp
Gaji, Honor dan Tunjangan | Salaries, Honorarium and Allowances
80.548.900.719 70.744.832.015
13,86 Beban Pengembangan Usaha |
Business Development Expenses 46.618.799.358
51.806.542.527 10,01
Penyusutan | Depreciation
32.511.730.089 33.656.360.822
3,40 Biaya Tahunan OJK |
Annual Contribution OJK Indonesia FSA 40.887.864.723
28.104.085.769 45,49
Beban Administrasi | Administrative Expense
24.184.416.074 20.444.524.553
18,29 Telekomunikasi |
Telecommunication 8.526.857.955
8.342.737.178 2,21
Pemeliharaan Teknologi Informasi | Information Technology Maintenance
24.353.808.757 16.134.748.699
50,94 Sewa |
Rent 5.136.200.910
5.330.961.291 3,65
Beban Konsultan | Consultant Fees
5.598.106.249 8.968.190.461
37,58 Jumlah Beban Usaha |
Total Operating Expenses 268.366.684.834
243.532.983 10,20
jasa giro dan deposito berjangka pada 2015 naik 4,07 dibandingkan pada 2014, yaitu menjadi Rp35,15miliar dari
sebelumnya Rp33,77 miliar. time deposits increased by 4.07 compared to 2014,
which was Rp35.15 billion from Rp33.77 billion in the previous year.
Deskripsi | Description Tahun | Year
Naik Turun
IncreaseDecrease 2015 Rp
2014 Rp Penghasilan Bunga |
Interest Income Jasa Giro dan Deposito Berjangka
Current Accounts and Time Deposits 35.146.380.191
33.770.738.184 4,07
Kupon Surat Berharga | Interest on Bonds
10.984.349.225 12.054.453.985
8,88 Laba rugi belum terealisasi atas perubahan nilai wajar reksadana
Unrealized gain loss on changes in fair value of mutual fund 16.817.799.710
29.189.552.894 157,62
Jumlah | Total
29.312.929.706 75.014.745.063
60,92
Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia | All numerical notations are in Indonesian
beban usaha
Perusahaan mencatat beban usaha pada akhir 2015 naik 10,2 atau Rp24,83 miliar dibandingkan pada 2014,
menjadi Rp268,37 miliar dari sebelumnya Rp243,53 miliar.
Kenaikan beban usaha pada 2015 disebabkan karena pembayaran biaya tahunan OJK meningkat menjadi
Rp40,89 miliar atau naik 45,49 dibandingkan Rp28,10 miliar pada 2014. Selain itu, kenaikan beban usaha juga
berasal dari peningkatan biaya pemeliharaan teknologi informasi menjadi sebesar Rp24,35 miliar, naik 50,94
dibandingkan Rp16,13 miliar pada 2014.
Meski demikian, pada 2015 Perusahaan juga dapat melakukan sejumlah penghematan. Di antara penghematan
tersebut adalah beban konsultan yang turun sebesar 37,58 menjadi Rp5,60 miliar dibandingkan Rp8,97 miliar
pada 2014. Selain itu, beban pengembangan usaha pada 2015 juga turun 10,01 yakni dibandingkan pada 2014,
menjadi Rp46,62 miliar dari sebelumnya Rp51,81 miliar pada 2014.
operating expenses
The company booked Operating Expenses at the end of 2015 of Rp268.37 billion, increased by 10.2 or Rp24.83
billion from Rp243.53 billion in 2014.
The increase of operating expenses in 2015 was primarily caused by increase in annual contribution of Indonesia
FSA that rose to Rp40.89 billion, or a raise of 45.49 compared to Rp28.10 billion in 2014. Furthermore, the
increase in operating expense was also caused by increase in the information technology maintenance expenses of
Rp24.35 billion, a raise of 50.94 compared to Rp16.13 billion in 2014.
Anyhow, the Company was able to perform cost eficiency during 2015, among other, consultant fee which decreased
by 37.58 to Rp5.60 billion, compared to Rp8.97 billion in 2014. Moreover, business development expenses in 2015
also decreased by 10.01 from 2014, which was Rp46.62 billion from Rp51.81 billion in 2014.
Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia | All numerical notations are in Indonesian
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
67
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
iv
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
laba usaha
Seiring dengan penurunan pendapatan dan peningkatan beban usaha Perusahaan, Laba Usaha KPEI pada 2015
adalah sebesar Rp37,51 miliar, turun 67,31 dibandingkan pada 2014 senilai Rp114,74 miliar. Dengan penurunan
realisasi Laba Usaha ini, maka rasio Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha Perusahaan pada 2015 juga turun
menjadi 1,55 dari sebelumnya 13,35 pada 2014.
laba bersih Tahun berjalan
Pada 2015, Laba Bersih Perusahaan mencapai Rp21,15 miliar. Jumlah ini turun 78,24 dibandingkan capaian pada
2014 senilai Rp97,18 miliar. Penurunan realisasi Laba Bersih pada 2015 berdampak pula terhadap penurunan rasio Laba
Bersih atas Pendapatan Usaha, yaitu menjadi 7,76 pada 2015 dari sebelumnya 34,58 pada 2014.
laba Komprehensif Tahun berjalan
Pada 2015, Perusahaan membukukan Laba Komprehensif Tahun Berjalan mencapai Rp24,24 miliar, turun sebesar
75,47 dibandingkan Rp98,83 miliar pada 2014.
laPoran PosIsI Keuangan aset
Pada akhir 2015, Perusahaan membukukan total aset senilai Rp3,53 triliun, naik 11,51 dibandingkan nilai total aset
pada 2014 senilai Rp3,17 triliun. Peningkatan aset pada 2015 terutama berasal dari kenaikan aset lancar yakni
Rp3,18 triliun atau naik sekitar 9,81 dibandingkan Rp2,9 triliun pada 2014.
Pada periode yang sama, aset tidak lancar tercatat meningkat 30,08 dibandingkan pada 2014, yaitu menjadi Rp345,47
miliar dari sebelumnya Rp265,57 miliar. Peningkatan aset tidak lancar pada 2015 antara lain datang dari piutang lain-
lain senilai Rp50 miliar, yang tidak ada pada 2014. Selain itu, pada 2015 terjadi kenaikan cukup signiikan pada dana
disisihkan sebagai cadangan jaminan sebesar Rp138,19 miliar, atau naik 7,53 dibandingkan Rp128,51 miliar
pada 2014. Nilai aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan juga meningkat menjadi Rp100,58 miliar pada
akhir 2015 dibanding Rp96,62 miliar pada 2014.
liabilitas
Pada akhir 2015, jumlah liabilitas Perusahaan meningkat 14,73 atau Rp340,19 miliar dibandingkan 2014, yakni
menjadi sebesar Rp2,65 triliun pada 2015 dari sebelumnya Rp2,31 triliun pada 2014. Peningkatan ini terutama berasal
dari liabilitas jangka pendek yang tercatat sebesar Rp2,63
Income from operations
Along with the decrease in revenue and increase in operating expenses, KPEI’s Income from Operations in 2015
was Rp37.51 billion, decreased by 67.31 compared to 2014 which was Rp114.74 billion. With such decrease in
Income from Operation, the Income from Operation to Operating Revenue ratio declined to 1.55 from 13.35
of 2014 ratio.
net Income for the year
In 2015, Net Income for the Year was Rp21.15 billion, decreased 78.24 compared to achievement in 2014,
which was Rp97.18 billion. This also resulted in a decrease of ratio of Net Income for the Year against Operating
Revenue which was 7.76 in 2015 against 34.58 in 2014.
Comprehensive Income for the year
In 2015, the Company booked Comprehensive Income for the Year reached Rp24.24 billion, decreased by 75.47
compared to Rp98.83 billion in 2014.
sTaTeMenT oF FInanCIal PosITIon assets
By the end of year 2015, the Company booked total assets of Rp3.53 trillion, increased by 11.51 compared to 2014,
which was Rp3.17 trillion. The increase of assets in 2015 was primarily caused by increase of Current Assets, which
was Rp3.18 trillion, increased by 9.81 compared to Rp2.9 trillion in 2014.
Within the same period, total Noncurrent Assets increased by 30.08 to Rp345.47 billion, compared to Rp265.57 billion
in 2014. The increase of Noncurrent Asset in 2015 was from, among other, Other Account Receivables amounted
to Rp50 billion, which did not exist in 2014. Moreover, there was a signiicant increase in fund reserved for guarantee of
settlement of securities transactions amounted to Rp138.19 billion, increased by 7.53 compared to Rp128.51 billion
in 2014. The amount of equipment and facilities – net of accumulation depreciation at the end of December 2015
increased to Rp100.58 billion, compared to Rp96.62 billion in 2014.
liabilities
By the end of 2015, the Company’s liabilities increased by 14.73 or Rp340.19 billion compared to 2014, in which
the amount of 2015 was Rp2.65 trillion compared to 2014 amount of Rp2.31 trillion. The increment came primarily
from current liabilities, which booked Rp2.63 trillion in
68
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
triliun, naik 15,04 dibandingkan 2014 sebesar Rp2,29 triliun. Adapun liabilitas jangka panjang pada 2015 turun
sekitar 17,79, menjadi Rp18,45 triliun dibandingkan Rp22,45 triliun pada 2014.
Kenaikan liabilitas jangka pendek terutama berasal dari utang penyelesaian transaksi bursa yakni sebesar Rp2,52
triliun pada 2015 atau naik 15,33 dibandingkan pada 2014 yang tercatat senilai Rp2,18 triliun. Akun
ini merupakan kewajiban Perusahaan untuk melakukan pembayaran kepada AK sehubungan dengan transaksi
bursa pada tanggal yang sama dengan tanggal transaksi bursa sampai dengan 3 tiga hari setelah transaksi bursa.
Terkait liabilitas jangka panjang, Perusahaan hanya mencatat akun dana pengaman dan imbalan pasca-kerja. Penurunan
liabilitas jangka panjang pada 2015 terutama disumbang oleh liabilitas imbalan pasca-kerja yang berkurang 22,9,
menjadi Rp13,48 miliar dibandingkan pada 2014 yakni sebesar Rp17,49 miliar. Sementara itu, liabilitas dana
pengaman pada 2015 tercatat sebesar Rp4,97 miliar, naik 0,22 dibandingkan Rp4,96 miliar pada 2014.
ekuitas
Pada akhir 2015, jumlah saham Perusahaan sama dengan pada 2014, yaitu 15 miliar lembar saham. Perusahaan
mencatat penambahan ekuitas sebesar 2,83 menjadi senilai Rp879,59 miliar pada 2015, dibandingkan pada
2014 yakni sebesar Rp855,34 miliar. Peningkatan saldo ekuitas terutama berasal dari kenaikan saldo laba, baik
yang penggunaannya ditentukan maupun tidak.
Pada 2015, saldo laba yang sudah ditentukan penggunaanya adalah sebesar Rp146 miliar atau naik 7,10 dibandingkan
pada 2014 yakni sebesar Rp136,33 miliar. Adapun saldo laba yang tidak ditentukan penggunaanya, naik 2,18
menjadi Rp722,02 miliar, dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp706,63 miliar.
laPoran arus Kas saldo Kas dan setara Kas
Pada 2015, Perusahaan mencatat Saldo Kas dan Setara Kas akhir tahun sebesar Rp274,29 miliar, turun 2,88
dibandingkan pada akhir 2014 yang tercatat Rp282,44 miliar. Penurunan ini terjadi karena ada peningkatan
penggunaan dana untuk mendukung aktivitas kliring dan investasi.
Kendati demikian, manajemen menilai bahwa sisa saldo kas dan setara kas yang tersedia cukup untuk mendukung
pengembangan usaha Perusahaan untuk periode tahun berikutnya.
2015, increased by 15.04 from 2014 which was Rp2.29 trillion. Noncurrent Liabilities in 2015 decreased by 17.79
to Rp18.45 trillion, compared to Rp22.45 trillion in the previous year.
The increment of current liabilities in 2015 came primarily from securities exchange transactions settlement payables,
which was Rp2.52 trillion, or increased by 15.33 compared to the previous year, which booked Rp2.18
trillion. This payable represents obligations of the company to CMs arising from securities transactions which occurred
on T+0 on the day of transaction until T+3 three days after transaction date.
For noncurrent liabilities, the Company only recorded securities fund liabillities and employment benefits
obligations. A decrease in noncurrent liabilities in 2015 was primarily contributed by the decrease in employment beneits
obligations that dropped by 22.9 to Rp13.48 billion, compared to 2014 which was Rp17.49 billion. Meanwhile,
securities fund liabilities in 2015 was Rp4.97 billion, an increase of 0.22 compared to Rp4.96 billion in 2014.
equity
By the end of 2015, the Company’s shares was same as 2014, which was 15 billion shares. The Company recorded
2.83 additional equity to Rp879.59 billion in 2015, compared to Rp855.34 billion in 2014. The increase in
balance of equity was primarily due to increase in retained earnings, both appropriated and unappropriated.
The appropriated retained earnings in 2015 increased by 7.10 to Rp146 billion, compared to 2014 which was
Rp136.33 billion. The unappropriated retained earnings also increased by 2.18 to Rp722.02 billion, compared
to Rp706.63 billion in the previous year.
sTaTeMenT oF Cash Flows Cash and Cash equivalents
In 2015, the Company recorded cash and cash equivalents at end of year amounted Rp274.29 billion, a drop of
2.88 compared to 2014 which was Rp282.44 billion. This decrease was due to an increase in funds used to
support clearing and investment activities.
However, the management appraise that cash and cash equivalents at end of year is suficient to support business
development for the next year.
69
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
iv
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
Kas bersih dari aktivitas operasi
Pada akhir 2015, Perusahaan membukukan sisa kas yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp90,06
miliar. Angka ini naik 38,27 dibandingkan pada 2014 senilai Rp65,14 miliar. Penyebab utama kenaikan adalah
peningkatan penerimaan dari jasa kliring menjadi Rp277,63 miliar pada 2015, dari sebelumnya Rp274,2 miliar pada
2014.
Selain itu, pengeluaran di tahun 2015 nilainya lebih kecil dibandingkan 2014, seperti pembayaran kepada pemasok
yang turun 19,06 menjadi Rp149,41 miliar pada 2015 dari Rp184,61 miliar pada 2014. Pembayaran pajak pada
2015 juga turun 42,84 menjadi Rp14,63 miliar dari Rp25,60 miliar pada 2014.
Kas bersih dari aktivitas Investasi
Pada akhir periode buku tahun 2015, jumlah kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp88,53
miliar, turun dari Rp98,22 miliar pada periode sebelumnya. Penurunan disebabkan karena Perusahaan mengurangi
aktivitas investasi di deposito berjangka, reksadana, dan obligasi.
Kas bersih dari aktivitas Dana Kliring
Pada akhir periode buku tahun 2015, jumlah kas bersih Perusahaan yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
dana kliring mencapai Rp9,68 miliar atau naik 46,36 dibandingkan pada 2014 yang tercatat Rp6,61 miliar.
Jumlah tersebut merupakan tambahan bagi saldo cadangan jaminan.
KeMaMPuan MeMbayar uTang Dan TIngKaT KoleKTIbIlITas PIuTang
Kemampuan Memenuhi Kewajiban jangka Pendek atau Tingkat likuiditas
Perusahaan berhasil menjaga posisi likuiditas tetap kuat dan mampu mendukung pengembangan usaha, yang
ditunjukkan dengan nilai Rasio Lancar positif.
Rasio Lancar merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan utang kewajiban lancar, yang menunjukkan bahwa
Perusahaan mampu menyelesaikan kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki. Rasio Lancar
di atas 1 satu menunjukkan posisi yang masih aman. Pada 2015, Rasio Lancar Perusahaan adalah 1,21 kali. Adapun pada
2014, rasio lancar Perusahaan berada di level 1,27 kali.
Seiring dengan perkembangan pasar modal yang semakin pesat, Perusahaan senantiasa meningkatkan
implementasi manajemen risiko likuditas agar tetap
net Cash from operating activities
By the end of 2015, the Company recorded netcash provided by operating activities amounted toRp90.06 billion. This
amount increased by 38.27 compared to 2014 which was Rp65.14 billion. This increase was primarily caused by
receipts from operating revenue which was Rp277.63 billion in 2015, compared to Rp274.2 billion in 2014.
Moreover, some expenditures in 2015 were fewer than, such as payments to supplier which decreased by 19.06
to Rp149.41 billion compared to 2014 which was Rp184.61 billion, as well as payments for income taxes decreased by
42.84, to Rp14.63 billion compared to Rp25.60 billion in the previous year.
net Cash from Investing activities
By the end of 2015, net cash used in investing activities was Rp88.53 billion, a decrease from 2014 amounted to
Rp98.22 billion. The decline was caused by decrease in time deposits, mutual fund and bonds.
net Cash from Clearing Fund activities
By the end of 2015, the net cash used in clearing fund activities was Rp9.68 billion, increased by 46.36 compared
to Rp6.61 billion in 2014. This amount is an additional to guarantee reserve balance.
solvabIlITy anD reCeIvables ColleCTabIlITy
Current liabilities solvency or liquidity levels
The Company successfully maintained its strong liquidity position and was able to support business development,
relected by positive current ratio.
Current Ratio is a comparison between current assets against current liabilities that shows the Company’s ability
in fulilling current liabilities using its current assets. Positive Current Ratio indicates good short-term inancial strength.
In 2015, the company’s Current Ratio was 1.21, against 1.27 ratio in 2014.
Along with rapid development of the capital market, the Company consistently improves the implementation of
liquidity risk management to maintain its liquidity position
70
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
mampu mempertahankan posisi likuditas yang baik untuk menunjang operasi bisnis di masa yang akan datang.
Kemampuan Membayar utang atau Tingkat solvabilitas
Kemampuan Perusahaan pada 2015 dalam memenuhi kewajiban dari aset yang dimiliki lebih baik dibandingkan
tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari perbandingan antara total kewajiban terhadap total aset pada 2015
sebesar 0,75, dibanding pada 2014 sebesar 0,73.
Kolektibilitas Piutang
Terkait utang dan piutang penyelesaian transaksi bursa, Perusahaan telah menetapkan jangka waktu pembayaran
maksimal 3 tiga hari setelah tanggal transaksi bursa. Penagihan piutang usaha atas pendapatan jasa kliring
penyelesaian transaksi bursa dilakukan melalui BEI.
KebIjaKan PerMoDalan Dan sTruKTur MoDal
Perusahaan melakukan pengelolaan permodalan untuk memastikan kemampuan dalam melanjutkan keberlangsungan
usaha. Perusahaan memiliki kebijakan untuk mengelola likuiditas secara hati-hati dengan memelihara kecukupan
saldo kas dan ketersediaan modal kerja.
Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan secara berkala melakukan review performa keuangan Perusahaan.
Sebagai bagian dari review, Direksi dan Dewan Komisaris mempertimbangkan eksposur risiko keuangan. Struktur
modal Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, serta ekuitas pemegang saham yang terdiri dari modal saham
dan saldo laba.
InForMasI MengenaI IKaTan yang MaTerIal unTuK InvesTasI barang MoDal
Pada 2015, Perusahaan tidak melakukan perikatan khusus dengan pihak manapun terkait investasi barang modal.
InForMasI Dan FaKTa MaTerIal seTelah Tanggal laPoran aKunTan
Pada 2015, tidak tersedia informasi dan fakta secara material setelah tanggal laporan akuntan.
ProsPeK usaha
Perlambatan kondisi perekonomian global serta domestik pada 2015 sangat mempengaruhi kinerja pasar modal
Indonesia. Beberapa regulasi yang mengatur pasar keuangan sudah diterbitkan, antara lain Dodd Frank Act di AS; EMIR,
to support business operation in the future.
solvency level
In 2015, the Company’s ability to meet its obligation by the Company’s own assets was higher than previous
years. This is relected from the comparison of total debt to assets ratio, which in 2015 was 0.75 compared to 0.73
in 2014.
receivable Collectability
Concerning the payable and receivables of the securities exchange transaction settlement, the Company has set a
maximum of 3 three days of payment after the date of securities exchange transaction. Collection of account
receivables on income from clearing service of securities exchange transaction settlement is conducted through IDX.
CaPITal anD CaPITal sTruCTure PolICy
The Company manages capital to ensure its business continuity. The Company has a policy for a prudent liquidity
management by maintaining suficient cash and available working capital.
The Company’s Board of Directors and Board of Commisioners periodically review the Company’s inancial
performance. As part of this review, the Board of Directors and Board of Commisioners take inancial risk exposure into
consideration. The Company’s capital structure comprises cash and cash equivalents, and shareholder equity consisting
of capital stock and retaining earnings.
InForMaTIon on MaTerIal CoMMITMenTs For CaPITal gooDs InvesTMenT
In 2015, there was no agreement pertaining to capital goods investments by the Company with any party.
MaTerIal InForMaTIon anD FaCTs PerTaInIng To subseQuenTs evenTs
In 2015, there were no material information and facts after date of auditors’ report.
busIness ProsPeCTs
The slowdown of global and domestic economy in 2015 adversely affected the performance of Indonesia capital
market. Several regulations on inancial market have been issued, such as Dodd Frank Act in USA; EMIR, Basel III,
71
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
iv
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
Basel III, CRD IV, dan CSDR di Uni Eropa; serta prinsip- prinsip yang mengatur infrastruktur pasar keuangan yang
dikeluarkan IOSCO. Peraturan tersebutdan adanya inisiatif pengembangan cross border transaction serta integrasi pasar
yang diusulkan pasar modal regional, khususnya ASEAN, turut menjadi acuan dalam melaksanakan harmonisasi
dan standarisasi berbagai praktik pasar, regulasi, dan juga persiapan teknologi informasi.
KPEI sangat optimistis akan keberadaan dan fungsinya di pasar modal Indonesia semakin dibutuhkan. Hal ini
ditunjukkan dengan hadirnya beberapa tantangan, yang dijadikan KPEI sebagai peluang dalam melakukan perbaikan
berkelanjutan. Tantangan-tantangan tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Program Pendalaman Pasar yang diusung oleh OJK
dan SRO, memberi kesempatan bagi KPEI untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan baru.
2. Program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal, membuka peluang adanya pengembangan pasar dan
produk-produk baru di pasar modal. 3. Program Peningkatan Jumlah Nasabah dan Emiten,
diharapkan menjadi peluang peningkatan pendapatan KPEI pada masa mendatang.
4. Peningkatan peran CCP di pasar derivatif, kontrak bilateral, dan over the counter OTC untuk memberikan
arah pengembangan dan peluang perusahaan dalam berinovasi mengembangkan layanannya.
5. Penyesuaian dengan standar internasional, seperti rekomendasi PFMI oleh IOSCO, sehingga KPEI dapat
berkembang, beroperasi, dan memberikan layanan secara lebih eisien dan efektif.
asPeK PeMasaran
Sosialisasi dan pelatihan yang ditujukan kepada AK, nasabah AK, bank kustodian, calon investor, media, serta masyarakat
umum, merupakan sarana yang digunakan KPEI bersama dengan OJK dan SRO lain untuk memperkenalkan produk
pasar modal. Pada 2015, SRO menyelenggarakan kampanye “Yuk Nabung Saham”, dimana kegiatan ini menjadi media
pemasaran yang cukup efektif dalam mengajak masyarakat, investor, dan calon investor untuk berinvestasi secara rutin
dan berkala di pasar modal Indonesia.
Selain itu, KPEI bersama SRO mengadakan kegiatan edukasi dalam rangka penyelenggaraan pendidikan konsentrasi pasar
modal kepada mahasiswa, melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan beberapa universitas di Indonesia.
Adapun sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat umum, SRO bekerja sama dengan beberapa anggota bursa
sebagai sponsor dan Dewan Syariah Nasional–Majelis Ulama Indonesia menyelenggarakan sekolah pasar modal dan
sekolah pasar modal syariah. CRD IV and CSDR in EU; and principles that regulates
the financial market infrastructure issued by IOSCO. These regulations and initiatives to develop cross border
transaction and market integration that are suggested by regional capital market, especially ASEAN, are the
guidelines in performing harmonization and standardization various best practices, regulations and the preparation of
information technology.
KPEI is very optimistic that its existence and function in Indonesia capital market will be continuously needed.
This is indicated by the challenges that KPEI considers as opportunity to perform continuous improvement. The
challenges are as follow:
1. Capital Market Deepening Program initiated by Indonesia FSA and SRO, which provides KPEI an opportunity to
continuously innovate new services. 2. Capital Market Infrastructure Development Program
that open an opportunity for market and new products development in capital market industry.
3. Investors and Issuers Increase Program, which expected to be an opportunity in increasing KPEI’s revenue in the
future. 4. CCP role increase in derivative market, bilateral contracts
and over the counter OTC to provide a guideline of Company’s development and opportunity in providing
services innovation. 5. Alignment with international standards, such as PFMI
recommendation issued by IOSCO, in order to support KPEI in developing, operating and providing services
eficiently and effectively.
MarKeTIng asPeCT
KPEI, together with Indonesia FSA and other SROs, utilize socialization and training, which targeted for CM, CMs’
clients, custodian bank, potential investors, media and public, to introduce capital market products. In 2015, SRO
organized “Yuk Nabung Saham” campaign, which became an effective marketing tool to invite public, investors, as
well as potential investors to invest regularly in Indonesia capital market.
In addition, KPEI, together with other SRO conducted educational program in order to provide education program
with capital market concentration to university students, through memorandum of understanding signing with several
universities in Indonesia. Meanwhile, SRO collaborated with several exchange members as sponsor and National Board
of Sharia Indonesia Council of Ulama conducted capital market schools and sharia capital market schools.
72
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
DIvIDen aTau Dana CaDangan jaMInan
Perusahaan telah menyisihkan 10 dari laba bersih Perusahaan per 31 Desember 2014 atau senilai
Rp9.678.793.105 sebagai dana cadangan jaminan untuk tahun buku 2015, berdasarkan keputusan RUPST pada 18
Juni 2015 yang disahkan notaris Ashoya Ratam, SH, MKn, berdasarkan Resume RUPST Nomor 324VI2015.
PrograM PeMIlIKan sahaM oleh Karyawan Dan aTau ManajeMen
Perusahaan tidak memiliki program pemilikan saham bagi karyawan dan atau manajemen.
InForMasI MaTerIal MengenaI InvesTasI, eKsPansI, DIvesTasI, Penggabungan
aTau Peleburan usaha, aKuIsIsI, Dan resTruKTurIsasI uTang aTau MoDal
Selama 2015, Perusahaan tidak melakukan aktivitas diluar kewajaran terkait dengan investasi, ekspansi, divestasi,
penggabungan atau peleburan usaha, akuisisi,dan restrukturisasi, sehingga tidak terdapat informasi dan atau
fakta material terkait hal-hal di atas.
InForMasI TransaKsI MaTerIal yang MenganDung benTuran KePenTIngan
Tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama tahun pelaporan.
uraIan MengenaI Perubahan PeraTuran PerunDang-unDangan yang berPengaruh
sIgnIFIKan TerhaDaP Perusahaan
Peraturan OJK Nomor 26POJK.042014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, yang dikeluarkan oleh OJK
pada 19 November 2014 serta Surat Edaran OJK Nomor 23SEOJK.042015 tentang Kontribusi Dana Jaminan
Berdasarkan Nilai Transaksi, telah memberikan kejelasan dan kepastian bagi KPEI atas fungsinya dalam melaksanakan
prosedur penjaminan penyelesaian transaksi bursa serta hal- hal lain yang berkaitan dengan fungsi penjaminan. Aturan
ini menggantikan aturan Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan Bapepam LK Nomor III.B.6 dan
III.B.7, yang mengatur tentang penjaminan penyelesaian transaksi bursa dan dana jaminan.
DIvIDenD or guaranTee reserve FunD
The Company has set aside 10 of its net proit per 31
st
December 2014 or amounting to Rp9.678.793.105 as guarantee reserve fund for book year 2015, as per decision
of AGMS on 18
th
June 2015, that was validated by Notary Ashoya Ratam, SH, MKn, per Resume AGMS No. 324
VI2015.
eMPloyee or ManageMenT sToCK ownershIP PrograM
The Company does not have stock ownership program for employees and or management.
MaTerIal InForMaTIon on InvesTMenT, exPansIon, DIvesTMenT, Merger or
ConsolIDaTIon, aCQuIsITIon anD DebT CaPITal resTruCTurIng
Within 2015, the Company did not do any unreasonable activities concerning investment, expansion, divestment,
mergerconsolidation, acquisition, and restructuring such that there is no material information or fact related to the
above mentioned items.
InForMaTIon oF TransaCTIon MaTerIal wITh ConFlICT oF InTeresT
No transactions with conlict of interest throughout the reporting year.
DesCrIPTIon oF regulaTory aMenDMenT ThaT sIgnIFICanTly aFFeCTs The CoMPany
Indonesia FSA Regulation No. 26POJK.042014 concerning Securities Exchange Transaction Settlement Guarantee, that
was issued by Indonesia FSA dated 19
th
November 2014 and Indonesia FSA Circular Letter No. 23SEOJK.042015
concerning Contribution of Guarantee Fund based on Transaction Value, has provided clarity and certainty for KPEI
in delivering its function to conduct procedures of securities exchange transaction settlement guarantee and other
matters related to the guarantee function. This regulation replaced the Capital Market Supervisory Agency and
Financial Institution Bapepam LK Regulation No. III.B.6 and III.B.7, which regulates the guarantee for securities
exchange transaction settlement and guarantee fund.
73
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
v
sTRATEgi BisNis
BUsiNEss sTRATEgY
KPEI menggunakan SBP 2012-2015 sebagai acuan guna menjaga kontinuitas serta mencerminkan semangat
penyempurnaan berkelanjutan dalam perumusan SBP 2016-2020.
KPEI utilizes SBP 2012–2015 as reference to maintain continuity and to relect the spirit of continous improvement in the formulation of SBP 2016–2020.
74
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
75
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
sTRATEgi BisNis
BUsiNEss sTRATEgY
v
Implementasi rencana strategis Perusahaan periode 2012- 2015 menempatkan 2015 menjadi tahun pengembangan
dan implementasi dari tahapan strategi tersebut. Rumusan tema strategis KPEI yang digunakan, mengacu kepada 4
empat tema, yaitu Strengthening Central Counterparty Regulatory Roles
, Innovative Market Development, Capacity Institutional Building
dan Harmonization Smart Globalization
. Dengan menjadikan keempat tema strategis tersebut sebagai
acuan, KPEI merancang seluruh program dan kegiatan Perusahaan. Tujuan dari semua program dan kegiatan itu
adalah memberikan manfaat seoptimal mungkin kepada pemangku kepentingan dan kontribusi maksimal bagi
pengembangan pasar modal Indonesia. The Company’s strategic plan for the period of 2012-
2015 ensured that 2015 was the year of development and strategic implementation. There were 4 four themes
of the KPEI strategic plan, namely Strengthening Central Counterparties Regulatory Roles, Innovative Market
Development, Capacity Institutional Building, and Harmonization Smart Globalization.
KPEI designed all Company’s programs and activities to support the aforementioned four strategic themes. The
goals of the programs and activities are to provide optimal beneits to stakeholders and maximum contributions to the
development of the Indonesia capital market.
76
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
Capacity Building
CCP Regulatory Roles
Market Development
HARMONIZATION SMART GLOBALOZATION
Tema strategis KPeI 2012-2015 |
KPEI’s Strategic Theme 2012-2015 STRATEGI BISNIS
BUSINESS STRATEGy
Seluruh tema strategis tersebut, kemudian digunakan sebagai pilar bagi sasaran strategis yang ditetapkan.
Untuk mencapai sasaran strategis, inisiatif rencana kerja disusun dan untuk dilaksanakan dalam periode tahunan.
Setiap sasaran strategis mempunyai target kinerja yang menjadi Key Performance Indicator KPI sebagai alat ukur
keberhasilan yang dicapai. Untuk menghubungkan sasaran strategis dan implementasinya, serta pengukuran yang
komprehensif, KPEI berpedoman pada konsep Balanced Scorecard
BSC.
Inisiatif strategis 2015
Dalam memperkuat peran LKP di pasar modal Indonesia, KPEI menyusun rencana strategis yang akomodatif bagi
pengembangan dan pemenuhan tantangan di pasar keuangan khususnya pasar modal. Rencana strategis KPEI
juga disusun sebagai pedoman dan arah bagi seluruh elemen Perusahaan. Penyusunan rencana mengacu pada
visi, misi, serta kondisi internal dan eksternal Perusahaan. Sasaran strategis ini menjadi acuan untuk menyusun
langkah dan inisiatif, menetapkan ukuran target kinerja, serta menjadi bahan evaluasi pada akhir periode.
Beberapa inisiatif pada 2015 merupakan inisiatif yang dilaksanakan secara multiyear. Berikut ini rincian realisasi
pelaksanaan inisiatif pada 2015: These speciic strategic themes are then used as pillars to
develop the Company’s strategic objectives. To achieve the strategic objectives, action plans are formulated for annual
implementation. Each strategic objective is developed into a Key Performance Indicator KPI as a measurement
of achievements. To connect the strategic goals and its implementations, as well as comprehensive measurement,
KPEI is guided by the concept of the Balanced Scorecard BSC.
2015 strategic Initiative
To strengthen LKP’s role in the Indonesia capital market, KPEI formulated plans that accommodate development and
overcome challenges in the inancial markets, particularly, capital market. KPEI’s strategic plans also used as guidelines
and directions for all elements. The strategic plans refer to the Company’s vision, mission, and internal and external
variables. These strategic objectives functioned as a reference to set the Company’s actionand initiatives as well as to set
the performance targets, and indeed,as evaluation material upon inalization of the period.
Some initiatives implemented in 2015 were conducted in multiyear. The summary of initiatives realized in 2015 are
as follow:
77
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
STRATEGI BISNIS
BUSINESS STRATEGy
v
Program Kerja | Work Plans Pencapaian
| Achievements Keterangan
| Remarks Pengembangan sistem
General Clearing Member Development of General
Clearing Member system • Dalam rangka implementasi General Clearing Member, telah
dilakukan penyesuaian terhadap sistem internal KPEI. In order to implement General Clearing Member, adjustments
had been made to KPEI internal systems. • Pada 2015, KPEI melakukan pengembangan change request CR
system dan pengujian integration dan regression test.
In 2015, KPEI conducted development of change request CR system and testing of such systems integration and regression
test. • Telah selesai dilakukan.
Completed .
• Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan
Infrastruktur Pasar Modal PPIPM.
This is a part of the Capital Market Infrastructure
Development Program PPIPM Implementasi Peraturan
OJK Penjaminan Penyelesaian Transaksi
Bursa
Implementation of Indonesia FSA Regulation
on Securities Exchange Transactions Settlement
Guarantee • Sebagai dukungan atas penerapan Peraturan OJK tentang
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, KPEI telah melakukan penyesuaian terhadap proses bisnis dan operasional yang ada
saat ini. To support the implementation of Indonesia FSA Regulation on
Securities Exchange Transactions Settlement Guarantee, KPEI had made adjustments on existing business processes and operations.
• Pada 2015, KPEI telah melakukan berbagai aktivitas yang meliputi penyesuaian peraturan dan proses bisnis,
pengembangan sistem serta sosialisasi terkait implementasi Efek Tidak Dijamin dan Transaksi Dipisahkan kepada pelaku pasar.
In 2015, KPEI conducted several activities including adjustments in regulations and business processes, system development, and
socialization to market participants on the implementation of Non-guaranteed Stock and Separated Transactions
. • Telah selesai dilakukan.
Completed .
• Kegiatan ini merupakan bagian dari PPIPM.
This is a part of the PPIPM.
Implementasi Institusional Delivery
Implementation of Institutional Delivery
• Inisiatif implementasi Institusional Delivery bertujuan untuk meningkatkan eisiensi biaya dan proses penyelesaian transaksi
bursa bagi AK, khususnya transaksi yang dilakukan oleh nasabah institusi.
The implementation of Institutional Delivery aims to improve cost eficiency and securities exchange transaction settlement
processes for CM, particularly transactions conducted by institutional clients.
• Pada 2015, KPEI melakukan pengembangan itur e-CLEARS yang memungkinkan Bank Kustodian berinteraksi langsung dengan
KPEI untuk proses penyelesaian transaksi bursa. In 2015, KPEI developed a feature in the e-CLEARS that
allows direct interaction between Custodian Banks and KPEI in securities exchange transaction settlement processes
. • Lanjutan tahap pengembangan
CR sistem dan pengujiannya akan dilanjutkan pada 2016.
Continuation of CR systems development and testing
phases will be conducted in 2016.
• Kegiatan ini merupakan bagian dari PPIPM.
This is a part of the PPIPM.
Pengembangan Arsitektur Teknologi e-CLEARS
Pengembangan dan Pengujian
Development of e-CLEARS Technology Architecture
Development Testing • Pengembangan arsitektur teknologi e-CLEARS bertujuan
untuk meningkatkan kinerja e-CLEARS guna mengakomodir perkembangan kebutuhan operasional.
The development of e-CLEARS technology architecture aims to improve the performance of its system to accommodate the
growing of operational requirements.
• Ruang lingkup kegiatan pada 2015 berupa pengembangan dan pengujian sistem.
The scope of activities in 2015 includes system development and testing.
• Kegiatan yang telah dilakukan antara lain penyusunan infrastructure
requirement speciication, penyusunan application requirement
speciication, serta pengembangan dan pengujian sistem.
Activities that have been conducted include: the drafting of infrastructure requirement speciications, the drafting of
application requirement speciications, as well as system development and testing.
• Lanjutan tahap pengembangan dan pengujian sistem akan
dilakukan pada 2016. Continuation of systems
development and testing phases will be completed in
2016.
• Kegiatan ini merupakan bagian dari PPIPM.
This is part of the PPIPM.
78
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
STRATEGI BISNIS
BUSINESS STRATEGy
Program Kerja | Work Plans Pencapaian
| Achievements Keterangan
| Remarks Pengembangan Sistem
Third Party Repurchase
Agreement System development of
Third Party Repurchase Agreement
• Dengan telah diterbitkannya POJK Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pedoman Transaksi Repo, maka KPEI berupaya mengembangkan
model bisnis dan infrastruktur sistem Repurchase Agreement yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan ketentuan yang berlaku.
With the issuance of Regulation Indonesia FSA No. 9 of 2015 on Guidelines for Repo Transaction, KPEI attempted to develop
Repurchase Agreement business model and infrastructure system that suits the market requirements and regulations.
• KPEI telah melakukan konsultasi dan implementasi PME dan Repurchase
Agreement, bekerjasama dengan Korea Securities Depository pada periode 2014-2015.
During 2014-2015, KPEI has conducted consultation and implementation of SBL and Repurchase Agreement, in
collaboration with Korea Securities Depository. • Pada 2015, KPEI telah melakukan inisiasi pengembangan
Sistem Third Party Repurchase Agreement antara lain berupa penunjukkan dan kick-off bersama vendor pengembang sistem.
In 2015, KPEI had initiated the development of the Third Party Repurchase Agreement system that includes the appointment
and the kick-off of joint vendor system developers .
• Lanjutan tahap desain dan pengembangan sistem akan
dilakukan pada 2016. Continuation of systems
development and testing phases will be conducted in
2016.
• Kegiatan ini merupakan bagian dari PPIPM.
This is part of the PPIPM.
Pengembangan Pasar dan Sistem Obligasi
Development of Bond Market and Systems
• Dalam rangka mendukung Program Pengembangan Pasar Surat Utang, KPEI turut berpartisipasi dalam penyusunan kajian dan
telah melakukan penyesuaian sistem. To support the Fixed Income Market Development Program, KPEI
participated in the analysis drafting, and adjusted the system accordingly.
• Pada 2015, KPEI telah melakukan berbagai kegiatan antara lain FGD dengan pelaku pasar, menyusun kajian, pengembangan dan
pengujian sistem, serta penyesuaian peraturan pendukung. In 2015, KPEI had conducted several activities such as FGD with
market participants, analysis drafting, system development and testing, as well as the adjustment of supporting regulations.
• Telah selesai dilakukan. Completed.
• Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan
Pasar Surat Utang PPPSU. This is part of the FIxed Income
Market Development Program PPPSU
. Pengembangan Sistem
terkait Auction Initial Public
Offering Saham System development for
Stock Auction Initial Public Offering
• Penyusunan dan pembahasan kajian auction initial public offering
saham telah selesai dilakukan. The drafting and discussion on the analysis of Initial Public
Offering stock auctions were completed. • Sesuai arahan yang ditetapkan oleh OJK bahwa pelaksanaan
kegiatan pada 2015 difokuskan pada penyusunan kajian, maka pengembangan sistem belum dilakukan.
According to the direction set by Indonesia FSA that the implementation of 2015 activities was focused on the analysis
drafting, then the development of the system has not been conducted yet.
Telah selesai dilakukan. Completed
.
Risk Methodology Assessment
• Dalam rangka memenuhi rekomendasi PFMI-IOSCO mengenai metodologi manajemen risiko yang diimplementasikan, KPEI
telah melakukan review terhadap keseluruhan metodologi dan parameter risiko agar sesuai dengan standar internasional.
In order to meet the requirements set by the PFMI-IOSCO on the implementation of risk management, KPEI had conducted
a review on the overall methodology and risk parameters to conform to the international standards.
• Pelaksanaan risk methodology assessment ini dilakukan bersama dengan konsultan.
The implementation of risk methodology assessment was conducted in collaboration with consultants.
Telah selesai dilakukan. Completed
.
79
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
STRATEGI BISNIS
BUSINESS STRATEGy
v
Program Kerja | Work Plans Pencapaian
| Achievements Keterangan
| Remarks Change Request on
Budget Veriication BV
System • Pada 2015 KPEI melakukan penambahan modul sistem,
perbaikan reporting, dan perbaikan sistem BV untuk mendukung proses keuangan agar lebih efektif dan eisien.
In 2015, KPEI made additional system modules, improved reporting, and enhanced BV system to support the achievement
of more effective and eficient inancial processes. Telah selesai dilakukan.
Completed .
Perhitungan Exposure Derivatif
Calculation of Exposure Derivative
• Dalam mendukung pengembangan pasar derivatif, KPEI telah menambahkan itur baru untuk perhitungan margin exposure
untuk derivatif SPAN yang sesuai dengan best practice dan standar internasional.
In supporting the development of the derivatives market, KPEI has added new features to calculate exposure margin
for derivative SPAN in accordance with best practices and international standards.
• Kegiatan yang dilakukan pada 2015 yaitu menyelesaikan tahap User Acceptance Testing UAT
, performance testing, dan parallel testing
. Activities conducted in 2015 were the completion of the User
Acceptance Testing UAT phase, performance testing, and parallel testing.
• Telah selesai dilakukan. Completed.
• Tahap implementasi sistem akan dilakukan pada 2016.
System implementation will be conducted in 2016.
Pengembangan Sistem Buy
-in Pinjam Meminjam Efek PME
Development of Buy-in Securities Borrowing and
Lending SBL System. • Sebagai tindak lanjut atas kajian bisnis dan review prosedur PME
pada 2014-2015, serta feedback dari partisipan, KPEI berupaya untuk mengembangkan mekanisme buy-in sesuai common
practice PME.
As a follow-up of assessment and review of SBL procedures in 2014-2015, as well as feedback from participants, KPEI
endeavors to develop buy-in mechanisms conforming to the common practices of SBL.
• Pada 2015, KPEI telah melakukan tahap inisiasi penyesuaian sistem yang ada saat ini dan melakukan penunjukan vendor
pengembang sistem. In 2015, KPEI executed the initiation phase of adjusting the
existing systems and appointed system development vendors. • Tahap penyusunan
requirement , desain aplikasi,
dan pengembangan sistem akan dilakukan pada 2016.
The requirement drafting, application design, and
development of the system will be conducted in 2016.
Pengembangan PME Bilateral
Development of Bilateral SBL
• Pengembangan PME Bilateral merupakan inisiatif multiyear. Development of Bilateral SBL is a multiyear initiative.
• Pengembangan PME Bilateral dilakukan sesuai rekomendasi hasil kegiatan konsultasi dan implementasi Bilateral Securities
Borrowing and Lending bersama Korea Securities Depository.
Development of Bilateral SBL was carried out according to the recommendations of consultations and implementation of
Bilateral Securities Borrowing and Lending with Korea Securities Depository.
• Pada 2015, KPEI telah melakukan Gap Analysis untuk Change Request, Technical Assistance,
sosialisasi hasil konsultasi dengan Korea Securities Depository, dan penunjukan vendor
pengembang sistem. In 2015, KPEI conducted Gap Analysis for Change Requests,
Technical Assistance, socialization of results of consultation with Korea Securities Depository, and appointed system development
vendor .
• Pelaksanaan lanjutan tahap desain dan pengembangan
sistem akan dilakukan pada 2016.
Continuation of system design and development will be
conducted in 2016 .
80
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
STRATEGI BISNIS
BUSINESS STRATEGy
Program Kerja | Work Plans Pencapaian
| Achievements Keterangan
| Remarks Pengembangan Sistem
Informasi Hukum dan Kepatuhan Hukum -
Pengelolaan Data Pinjaman Subordinasi
System development of Legal Information
and Compliance – Data Management for
Subordinate Loan • Untuk meningkatkan proses veriikasi dan rekonsiliasi atas data
pinjaman subordinasi AK, maka Perusahaan telah melakukan penyesuaian pada sistem Informasi Hukum dan Kepatuhan
Hukum SISMINHUK. To improve veriication and reconciliation processes on Clearing
Members’ subordinated loans, the Company had made adjustments to its Legal Information and Compliance system
SISMINHUK.
• Pada 2015, telah dikembangkan modul baru sistem SISMINHUK. In 2015, new modules for SISMINHUK systems were developed.
Telah selesai dilakukan. Completed.
Change Request on Razor Capabilities
• Pelaksanaan inisiatif Change Request on Razor Capabilities dilakukan dengan ruang lingkup penambahan modul yang
digunakan untuk menghitung exposure level AK, market limit, dan pool limit hierarchy.
The implementation of the ‘Change Request on Razor Capabilities’ intitative was conducted within the scope of
module addition that is utilized to calculate the CM exposure level, market limit and pool limit hierarchy.
• Pada 2015, kegiatan yang sudah dilakukan yaitu tahap pengembangan Change Request Razor Capabiilities,
penghitungan funding exposure level AK, dan perhitungan back testing
. In 2015, activities that have been executed were development
of Change Request on Razor Capabilities, calculation of funding exposure at CM’s levels, and back testing calculations.
• Pelaksanaan lanjutan tahap pengembangan sistem akan
dilakukan pada 2016. Continuation of systems design
and development will be conducted in 2016.
Penyempurnaan Analisis dan Pemantauan Risiko AK
dan Saham Enhancement of Analysis
and Risk Management of CM and Stock
• Kegiatan Penyempurnaan Analisis dan Pemantauan Risiko AK dan Saham merupakan inisiatif multiyear 2015-2016.
The enhancement of analysis and risk management of CM and stock is a multiyear initiative in the period of 2015 – 2016.
• Tujuan inisiatif adalah efektiitas dan eisiensi tahapan analisis dan pemantauan aktivitas AK dalam melakukan transaksi saham
sampai dengan level transaksi nasabah. The aim of the initiative is for the effectiveness and eficiency of
analysis and monitoring CM’s activities and their clients in the securities exchanges transaction.
Pada 2015, kegiatan yang telah dilakukan meliputi penunjukkan vendor, kick-off, dan tahap desain sistem.
In 2015, the activities that were conducted consist of vendor appointment, kick-off, and system design phase
. • Pelaksanaan lanjutan tahap
desain dan pengembangan sistem akan dilakukan pada
2016. Continuation of systems design
and development will be conducted in 2016.
Pengembangan Tools Operasional Derivatif
Development of Derivative Operational Tools
• Pengembangan Tools Operasional Derivatif dilakukan sebagai bentuk antisipasi kegiatan operasional internal KPEI.
Development of Derivative Operational Tools was executed in anticipating KPEI’s internal operations.
• Pada 2015, kegiatan yang telah dilakukan adalah sampai dengan tahap pengembangan sistem.
In 2015, the activity conducted was the system development phase
. • Pelaksanaan lanjutan tahap
desain dan pengembangan sistem akan dilakukan pada
2016. Continuation of systems design
and development will be conducted in 2016.
81
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
STRATEGI BISNIS
BUSINESS STRATEGy
v
Program Kerja | Work Plans Pencapaian
| Achievements Keterangan
| Remarks Pengembangan Sistem
Audit dan Enterprise Risk Management
System Development of Audit and Enterprise
Risk Management • Pelaksanaan inisiatif ini dilakukan dengan mengembangkan
sistem agar mampu memenuhi beberapa kebutuhan audit dan Enterprise Risk Management.
Implementation of this initiative was conducted through the system development to meet the requirements of audit and
Enterprise Risk Management. • Pengembangan sistem audit dan Enterprise Risk Management
telah selesai diimplementasikan pada Desember 2015. The development of audit and Enterprise Risk Management
Systems were fully implemented in December 2015. Telah selesai dilakukan.
Completed.
Restrukturisasi Storage Area Network
Restructuring of Storage Area Network
• Dalam rangka memperlancar proses operasional, KPEI melakukan segregasi Storage Area Network dengan pemisahan area.
To support operational processes, KPEI segregated the Storage Area Network into divided areas.
• Proses restrukturisasi storage area network telah selesai dilakukan pada Mei 2015.
Storage Area Networks restructurisation has been completed in May 2015
. Telah selesai dilakukan.
Completed.
Implementasi Infrastruktur Business Continuity
Management di Disaster
Recovery Center Site Implementation of
Business Continuity Management Infrastructure
in Disaster Recovery Center Site
Ruang lingkup pelaksanaan implementasi infrastruktur BCM di DRC Site berupa pembangunan mail server yang telah selesai dilakukan
pada Agustus 2015 The scope of the implementation of BCM infrastructure on the
DRC site was the development of a new mail server, which has been fully completed in August 2015.
Telah selesai dilakukan. Completed.
Pengadaan Device Control DC Security Device
Procurement of Device Control DC – Security
Device • Kegiatan yang dilakukan terkait pengadaan DC Security Device
yaitu implementasi perangkat Advanced Persistent Threat APT. The activity concerning DC Security Device procurement was the
application of the Advanced Persistent Threat APT device. • Pada 2015, telah dilakukan pengadaan dan implementasi
perangkat APT di area produksi. In 2015, procurement and implementation of APT devices in
production areas have been executed. Telah selesai dilakukan.
Completed.
Enhancement of Data warehouse
• Pelaksanaan Data warehouse Enhancement difokuskan pada upgrade
teknologi, upgrade hardware, dan peningkatan kapasitas monitoring operasional.
Data warehouse enhancement was focused on techonology upgrades, hardware upgrades, and improving the operational
monitoring capacity. • Inisiatif ini dilakukan bersama dengan inisiatif Penyempurnaan
Analisis serta Pemantauan Risiko AK dan Saham. This initiative was conducted in conjunction with the
Enhancement of Analysis and Risk Management of CM and Stocks.
• Pada 2015, Kegiatan yang telah dilakukan meliputi penunjukkan vendor, kick off, dan tahap desain sistem.
In 2015, the activities covered were the appointment of vendor, kick-off, and system design phase.
• Pelaksanaan lanjutan tahap desain dan pengembangan
sistem akan dilakukan pada 2016.
Continuation of systems design and development will be
conducted in 2016.
82
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
STRATEGI BISNIS
BUSINESS STRATEGy
Program Kerja | Work Plans Pencapaian
| Achievements Keterangan
| Remarks Improvement of System
Development Life Cycle Process
• Seiring dengan perkembangan bisnis baru di Perusahaan, maka diperlukan juga pengembangan sistem yang terstruktur, teratur,
dan berkesinambungan melalui review System Development Life Cycle Process.
With the development of new business, it is necessity to develop a sustainable, structured, and organized system by reviewing the
System Development Life Cycle Process. • Pada 2015, kegiatan yang telah dilakukan meliputi penunjukkan
konsultan, proses assessment framework, proses pengumpulan informasi serta analisis melalui proses diskusi, studi banding, dan
workshop .
In 2015, the activities held were the appointment of consultants, framework assessment processes, information gathering as
well as analysis through discussion, comparative studies, and workshop.
Telah selesai dilakukan. Completed.
Penambahan Kapasitas Storage
Enhancement of Storage Capacity
• Dengan berkembangnya sistem dan layanan yang ada dalam proses bisnis Perusahaan, maka diperlukan kapasitas storage
yang andal dan memadai untuk memfasilitasi penambahan data. With the development of systems and services within the
Company’s business process, storage which reliable and adequate to facilitate additional data is required.
• Pada 2015, kegiatan yang sudah dilaksanakan meliputi proses pengadaan, proses instalasi perangkat, dan konigurasi,
termasuk pemindahan data dari storage lama ke storage baru. In 2015, the activities conducted were procurement, device
installation and coniguration, as well as data migration from old storage to the new storage.
Telah selesai dilakukan. Completed.
Pengembangan Middleware
untuk Derivatif, Razor, dan
enhancement e-CLEARS
Middleware Enhancement for Derivative, Razor and
e-CLEARS enhancement • Ruang lingkup pelaksanaan Middleware Enhancement pada
2015 meliputi pengembangan messaging operasional terkait implementasi derivatif, e-CLEARS enhancement, Razor, dan
SPAN. The scope of Middleware Enhancement implementation in 2015
covered the development of operational messaging concerning derivative implementation, e-CLEARS enhancement, Razor and
SPAN.
• Middleware Enhancement pada 2015 dalam tahapan pengembangan-pengujian. Berikut update progress untuk
middleware setiap sistem yang terkait:
o Sistem Kliring Derivatif dalam tahap pengujian. o Sistem Razor dalam tahap pengembangan.
o e-CLEARS dalam tahap pengembangan. Middleware Enhancement in 2015 was the development–testing
phase. The progress update for the middleware of each system are as follow:
o Derivative Clearing System – in testing phase. o Razor System – in development phase.
o e-CLEARS – in development phase. Telah selesai dilakukan.
Completed.
Pembaruan Ruang Kerja dan Infrastruktur Kantor
Workspace and Ofice Infrastructure Upgrades
• Perusahaan telah melakukan renovasi ruang kerja lanjutan pada 2015 untuk menyediakan tempat, ruangan kerja, serta sarana
yang lengkap, nyaman, fungsional, dan sesuai dengan ruang baru lainnya.
The company has continued its renovation in 2015 to provide additional room, workspace, as well as fully equipped,
comfortable, and functional facilities .
Telah selesai dilakukan. Completed
83
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
STRATEGI BISNIS
BUSINESS STRATEGy
v
LiveProduction In ProgressDevelopment
Plan
securities Financing bilateral scheme
Margin Financing
repo Bilateral SBl
regular SBl
Implementation of Institutional Delivery and General Clearing Member Enhancement of e-ClEarS architecture
STP Clearing by SID Continuous Settlement with Intraday Facility
Clearing Pr ocess
risk Monitoring Data warehouse
risk Management Process
Collateral Management
Pre Deal Check
new risk Management System
exchange Trading
Interest rate Futures Bond Index
Equity option Futures
StockEquity Bond Exchange
Trading
KPEI telah menyusun roadmap pengembangan bisnis periode 2012-2015, yang implementasinya dikelompokkan
menjadi pengembangan bisnis inti dan sistem pendukung dengan tahapan pelaksanaan secara multiyear.
KPEI has drafted a business development roadmap for the period of 2012-2015, which the implementation was
categorized into core and supporting systems, conducted in multiyear.
sTraTegI PengeMbangan 2016
Pada 2015, KPEI telah menyusun Strategic Business Plan 2016-2020 sebagai pedoman dan arah strategi dalam
setiap perencanaan tahunan Perusahaan selama 5 lima tahun ke depan. Perubahan periode SBP menjadi lima
tahun merupakan hasil konsensus agar OJK dan seluruh SRO memiliki horizon dan masterplan yang sama.
Hasil evaluasi faktor internal dan eksternal, serta pencapaian SBP 2012-2015 dijadikan KPEI sebagai acuan
dalam menyusun SBP 2016-2020. Hal ini dilakukan agar kontinuitas tetap terjaga dan mencerminkan semangat
penyempurnaan yang berkelanjutan. Kontinuitas perlu dijaga dalam rangka menjamin terlaksananya program
multiyear
pada SBP 2012-2015 dengan baik, sehingga tujuan taktis dan strategis KPEI bisa tercapai.
2016 DeveloPMenT sTraTegy
In 2015, KPEI developed a Strategic Business Plan for 2016-2020 as guidelines and strategic directions for each
Company’s annual plans. In order to have the same horizon and masterplan between Indonesia FSA and all SROs, the
SBP period was changed to 5 ive years.
KPEI utilized internal and external factors evaluation result as well as the achievement of 2012-2015 SBP as
a reference to maintain continuity and relect continuous improvements. Continuity should be maintained to ensure
that the multiyear programs stated in the SBP of 2012-2015 run eficiently. This will ensure that KPEI able to achieve
and fulill its tactical and strategic objectives.
new Collateral Management
system
• Member Interface
• Instruction Management
• Cross Market • Reinvestment
• Allocation Coll. Based
Transaction Management
• Valuation
84
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
STRATEGI BISNIS
BUSINESS STRATEGy
KPEI telah menyusun sejumlah inisiatif yang akan dilaksanakan pada 2016, yang disesuaikan dengan tema
strategis berdasarkan perspektif BSC, yaitu stakeholder and inancial, internal business process,
serta learning and growth
.
Perspektif Stakeholder dan Financial
Perspektif stakeholder merupakan strategi Perusahaan yang menekankan upaya mendorong peningkatan kualitas layanan
pada pemangku kepentingan yang terdiri dari pemegang saham, AK, partisipan lain dan masyarakat umum. Adapun
perspektif inancial merupakan strategi Perusahaan yang menekankan pada pengembangan layanan baru, yang
diharapkan dapat memperkuat keuangan Perusahaan.
Terkait perspektif ini, sejumlah rencana kerja telah dirumuskan, yaitu Pengajuan Qualiied Central Counterparty,
Pengembangan Sistem Third Party Repurchase Agreement, Pengembangan Sistem Pinjam Meminjam Efek Bilateral,
Pengembangan Bookbuilding Initial Public Offering, serta Pengembangan Electronic Trading Platform ETP untuk
Obligasi dan Implementasi Indonesia Government Bond Futures
IGBF.
Perspektif Internal Business Process
Perspektif Internal Business Process merupakan strategi perusahaan yang berkaitan erat dengan proses bisnis
internal, pengembangan pasar, peningkatan proses operasional kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi
bursa, pembaruan metodologi risk management, dan pengembangan produk atau layanan baru.
Adapun rencana kerja yang telah disusun antara lain Enhancement Arsitektur Teknologi e-CLEARS
Pengembangan dan Pengujian, Razor Capabilities–Pool Limit
, Spesiikasi Bisnis Integrasi Collateral Management System
, Penyempurnaan Analisis dan Pemantauan Risiko AK dan Saham, Implementasi Institutional Delivery, serta
Kajian Hukum KPEI Agunan Lintas Batas Negara.
Perspektif learning and Growth
Perpsektif ini merupakan strategi Perusahaan yang disusun untuk menyiapkan infrastruktur pendukung
seperti peningkatan sumber daya manusia, organisasi, dan teknologi informasi dalam rangka mencapai tujuan
perspektif lainnya.
Adapun rencana kerja yang telah dibuat di antaranya Enhancement Data warehouse
, Penyusunan IT Strategic Plan, Perpindahan Data Center, Assessment ISMS Corporate ISO
27001, Pelaksanaan Information Technology Audit, serta Implementasi Dashboard Reporting Actuate i-Hub.
KPEI had developed several initiatives to be implemented in 2016, which are tailored to the strategic themes based
on BSC perspectives which are from the stakeholders and inancials, from the internal business process, and the last,
from the learning and growth perspective.
stakeholder and Financial Perspective
The Stakeholder perspective is a strategy emphasizing the Company’s effort to increase its service quality to
stakeholders consisting of Shareholder, CM, public and other participants. Meanwhile, the Financial perspective
is a strategy emphasizing the development of new services, which are expected to strengthen the Company’s
inances.
In relation to these perspectives, a number of action plans have been formulated, namely Qualified Central
Counterparty proposal, Third Party Repurchase Agreement system development, Bilateral Securities Borrowing and
Lending system development, Initial Public Offering Bookbuilding development, and Electronic Trading Platform
ETP development for bonds and implementation of Indonesia Government Bond Futures IGBF.
Internal business Process Perspective
The Internal Business Process perspective strategy is closely related to internal business processes, market development,
improvement of clearing and securities exchange transaction settlement guarantee process, revitalization of
risk management methodology, and development of new products or services.
The drafted action plans cover the Enhancement of e-CLEARS Technology Architecture Development and
Testing, Razor Capabilities–Pool Limit, Specification of Business Integration of Collateral Management Systems,
Enhancement of Analysis and Risk Management of the CM and Stocks, Implementation of Institutional Delivery, and
KPEI Legal Review of Cross Border Collateral.
learning and growth Perspective
Learning and Growth perspective is the Company’s strategy to prepare supporting infrastructure such as improvement of
human resources, organization, and information technology to achieve other perspectives.
The formulated action plans, among others, Enhancement Data warehouse, IT Strategic Plan Draft, Data Center
Migration, ISMS Corporate ISO 27001 Assessment, Information Technology Audit, as well as Implementation
of Dashboard Reporting Actuate i-Hub.
85
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
fUNgsi PENDUKUNg
sUPPORTiNg fUNCTiONs
vi
Penyediaan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional, penerapan teknologi informasi yang
berkualitas, penyediaan regulasi yang sesuai dengan perkembangan kondisi dan tuntutan pasar sekaligus
memastikan perlindungan kepada investor, penyediaan sarana edukasi yang komprehensif, serta perluasan
hubungan internasional merupakan faktor pendukung dalam keberhasilan menjalankan strategi bisnis
perusahaan.
The provision of professional and competent human resources, the implementation of qualiied information technology, the provision
of regulations that is aligned with current market condition while protecting investor, the provision of comprehensive educational
facilities, and the expansion of international affairs are supporting factors to succeed strategic business implementation.
86
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
87
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
sUmBER DAYA mANUsiA DAN UmUm
hUmAN REsOURCEs AND gENERAL AffAiRs
vi
suMber Daya ManusIa
Sumber Daya Manusia SDM merupakan salah satu modal penting yang menentukan perkembangan perusahaan.
Sebagai upaya mengelola SDM secara optimal, KPEI fokus melanjutkan sejumlah strategi pengelolaan SDM untuk
menjawab tantangan internal maupun eksternal.
Sepanjang 2015, KPEI melakukan beberapa program kerja dan kegiatan seperti pengembangan sistem pendukung
human resources , pelatihan dan pengembangan kompetensi
karyawan termasuk kompetensi teknis untuk setiap divisi melalui program sertifikasi sesuai kebutuhan, program
knowledge management , dan survei.
huMan resourCes
Human Resources HR is one of the important factors in determining the development of the company. In order to
manage HR optimally, KPEI focuses on implementing its HR management strategies in order to face challenges from
internal and external parties.
Throughout 2015, KPEI conducted a few programs and activities such as a human resource development system,
employee competency training and development, included technical competency for each division, through certiication
program, knowledge management program and surveys.
88
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
SUMBER DAyA MANUSIA DAN UMUM
hUMAN RESOURCES AND GENERAL AFFAIRS
harmonisasi remunerasi sro
Awal 2015, SRO menerapkan struktur gaji yang baru sebagai referensi dalam proses penyesuaian gaji di masing-
masing SRO. Hal ini merupakan hasil inal dari program harmonisasi remunerasi SRO. Sosialisasi program tersebut
telah dilakukan dengan tujuan agar seluruh karyawan mengetahui tahapan proses penetapan struktur gaji
yang berlaku di seluruh SRO. Selain itu juga diharapkan seluruh karyawan dapat mengetahui tujuan serta manfaat
penetapan standar gaji di lingkungan SRO.
Capital Market Professional - Development Program
Capital Market Professional-Development Program CMP-DP
merupakan program akselerasi terkait pengembangan karir profesional di industri pasar modal Indonesia, khususnya
SRO. Program ini merupakan program bersama SRO yang diluncurkan pada 9 November 2015 pada saat pembukaan
Investor Summit and Capital Market Expo
. Program ini telah disosialisasikan melalui berbagai media dan
juga disebarluaskan ke sejumlah Universitas di Indonesia. CMP-DP ditujukan untuk pihak eksternal dan internal SRO
yang memenuhi persyaratan.
Kandidat yang terpilih akan mengikuti program pengembangan selama 12 dua belas bulan dan on the
job training s elama 6 enam bulan. Bagi peserta yang
lulus dalam program tersebut akan ditempatkan di SRO dan ailiasinya. SRO, dalam hal ini diwakili oleh Unit SDM,
berperan secara aktif dalam hal proses sosialisasi, seleksi, pembuatan kurikulum, proses on the job training dan
proses evaluasi inal sampai terpilihnya kandidat sebagai karyawan SRO dan ailiasinya.
Pengembangan sistem hRIS People Soft
Pada 2015, beberapa modul pada sistem HRIS People Soft telah selesai dikembangkan dan diimplementasikan, di
antaranya modul Time Attendance dan Overtime, Leave Management, Training Management, Business Trip
, dan Loan Management
. Selain itu, juga dilakukan perubahan pada modul Global Payroll dan Tax, sehubungan dengan
perubahan regulasi Pemerintah terkait BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan Penghasilan Tidak Kena Pajak.
Pengembangan Kompetensi sDM
Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM baik dari sisi soft skill
maupun technical skill, KPEI secara rutin memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk mengikuti
pelatihan dan pengembangan sesuai dengan kebutuhannya. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan produktivitas kerja
dan kualitas organisasi ikut meningkat.
sro remuneration harmonization
Starting in 2015, SRO implemented a new salary structure as a reference in the process of salary adjustment in each
SRO. This is the final result of the SRO remuneration harmonization program. The socialization program was
conducted with the aim to inform all employees the stages of the process of salary structure determination applied in
SRO. Moreover, it is also expected that all employees are able to recognize the objectives and beneits of salaries
standardization in SRO.
Capital Market Professional - Development Program
The Capital Market Professional-Development Program CMP-DP is an acceleration program on professional career
development in the Indonesia capital market industry, especially SRO. This is SRO joint program launched on 9
th
November 2015, on the opening of the Investor Summit and Capital Market Expo.
This program has been socialized through various media and several universities in Indonesia. CMP-DP addressed to
external and SRO employees who meet the requirements.
Selected candidates will join the development program for 12 twelve months and then followed by on the job
training programs for 6 six months. Participants who pass the program will be placed in SRO or their afiliates. SRO,
represented by HR Unit, actively involved in socialization, selection, curriculum establishment, on the job training, and
inal evaluation process until the candidates are elected as employees of SRO and their afiliates.
hrIs People soft system development
In 2015, several modules of the HRIS People Soft system were developed and implemented, such as Time Attendance
and Overtime, Leave Management, Training Management, Business Trips, and Loan Management. Moreover, adjustment
to the Global Payroll and Tax modules were made due to the changes on the Government regulations regarding
BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, and non-taxable income.
hr Competency Development
In order to increase human resource competency, both soft and technical skills, KPEI regularly provides the opportunity
to all employees to attend training and development programs according to their needs. Through this program,
productivity and the quality of the organization are expected to increase.
89
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
71,43 8,40
0,00
20,17
Jumlah Peserta Pelatihan
berdasarkan Jabatan Number of training
employees based on position
SUMBER DAyA MANUSIA DAN UMUM
hUMAN RESOURCES AND GENERAL AFFAIRS
vi
Tabel data pelatihan berdasarkan jabatan: Table of training based on employee position
Jabatan | Position
Jumlah Karyvawan No. of Employees
Persentase Percentage
General Manager General Manager
0,00 Kepala DivisiJabatan Setingkat
Division HeadEquivalent 10
8,40 Kepala Unit, Spesialis
Unit Head, Specialist 24
20,17 Staf |
Staff 85
71,43 Total
119 100,00
Sepanjang 2015, tercatat 401 empat ratus satu kegiatan pelatihan yang diajukan secara mandiri oleh karyawan
ataupun diinisiasi oleh Unit SDM. Secara statistik, 70 pelatihan yang tercatat diikuti oleh level staf, 17 diikuti
oleh level kepala unit, dan sisanya 13 diikuti oleh kepala divisi. Pelatihan tersebut terbagi dalam beberapa kategori
di antaranya kerja sama tim, bisnis, bahasa, teknologi informasi, dan manajerial. Pengembangan kompetensi SDM
melalui kegiatan pelatihan selama tahun 2015 tersaji dalam tabel di bawah ini.
Throughout 2015, 401 four hundred and one training activities were proposed by employees or initiated by the
HR Unit. Statistically, 70 of training programs involved staff, 17 unit head, and 13 division head. The training
program was divided into several categories, such as business, language, information technology, and managerial
and teamwork. HR Competency Development Program for the year 2015 is as below.
Tabel data pelatihan berdasarkan bidang kerja: Table of training based on ield of work:
Bidang Kerja | Field of Work
Jumlah Pelatihan No. of Training
Persentase Percentage
Bisnis | Business
86 21,45
Keuangan | Finance
9 2,24
Teknologi Informasi Information
Technology 53
13,22 Audit |
Audit 4
1,00 Manajemen Risiko Korporat
Enterprise Risk
Management 16
3,99 Hukum |
Law 14
3,49 Sumber Daya Manusia
Human Resources
16 3,99
Manajerial Kerja sama Tim Managerial Teamwork
43 10,72
Manajemen Mutu Quality Management ISO
47 11,72
Bahasa | Language
74 18,45
Lainnya | Others
39 9,73
Total 401
100,00
78,52
21,45 9,73
18,45
11,72
10,72 3,99
3,49 3,99
1,00 13,22
2,24
Pelatihan bisnis merupakan training yang paling banyak diikuti oleh karyawan, dengan tujuan untuk mendukung
kinerja operasional. Beberapa kegiatan pelatihan bisnis yang dilaksakan pada 2015, antara lain:
Business training is the top program followed by employees, aimed to support their operational performance. Several
business-trainings conducted in 2015 are:
Jumlah Pelatihan berdasarkan
bidang kerja Number of training
based on ield of work
90
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
SUMBER DAyA MANUSIA DAN UMUM
hUMAN RESOURCES AND GENERAL AFFAIRS
a. 9
th
Clearing, Settlement Custody Asia Forum yang
secara rutin diselenggarakan oleh IBC Asia. b. 5
th
Annual APAC Collateral Management yang secara
rutin diselenggarakan oleh Fleming Gulf. c. 17
th
ACG Cross Training yang secara rutin diselenggarakan
oleh Central Securities Depository. d. Razor Training bekerja sama dengan TMX Technology
Solutions dalam rangka pengembangan exposure derivatif dan supporting operational razor function.
e. Advance Financial Professional Training Program bekerja sama dengan Taiwan Depository Clearing Corporation,
yang diikuti oleh SRO lain. f. Bond Market Instruments atau Bond Market Analysis
yang secara rutin diselenggarakan oleh IBPA. Sementara itu, pelatihan bahasa yang dilaksanakan
sepanjang 2015 antara lain, bahasa Inggris untuk level manajer lini dan level staf bekerja sama dengan English
First, HRI, dan TBI. Pelatihan bahasa Inggris dilaksanakan
antara lain karena adanya penerapan standar kompetensi dengan minimal skor TOEIC 700. Selain itu, tersedia juga
pelatihan bahasa Korea yang diinisiasi oleh Korea Securities Depository KSD Foundation dan diikuti oleh SRO. Bagi
peserta dengan nilai tertinggi selama mengikuti pelatihan bahasa Korea, mendapat reward berupa perjalanan bisnis
ke Korea dan berkesempatan untuk mengunjungi KSD Foundation.
Selain pelatihan bisnis, pelatihan TI juga diselenggarakan oleh unit SDM dalam bentuk in-house training. In-
house training dinilai lebih efektif karena sesuai dengan
kebutuhan karyawan. Beberapa kegiatan pelatihan TI yang dilaksanakan selama 2015, antara lain:
a. Software Quality Assurance SQA Maturity Roadmap,
dalam rangka mendeinisikan roadmap SQA yang akan diimplementasikan pada proses pengembangan aplikasi
KPEI; b. Redhat JBoss Introduction Training dalam rangka
pengenalan teknologi JBoss yang akan digunakan dalam proyek e-CLEARS dan sistem Kliring dan Penyelesaian
Derivatif; c. Workshop SDLC Foundation dalam rangka penyediaan
governance pengembangan sistem yang dapat
diimplementasikan pada proses pengembangan di KPEI.
Adapun pelatihan manajerial yang dilaksanakan pada 2015 ditujukan untuk staf senior dan kepala divisi. Bagi
staf senior, diberikan pelatihan Leadership Foundation yang bertujuan untuk memberikan gambaran fungsi manajerial
dalam organisasi serta keterampilan dan keahlian yang diperlukan. Sementara itu, bagi kepala divisi diberikan
pelatihan Program Executive Coaching yang bekerja sama dengan Principia Learning Lab. Program ini juga
melibatkan Direksi dan akan berlangsung dari Oktober a. 9
th
Clearing, Settlement Custody Asia Forum which regularly organized by IBC Asia.
b. 5
th
Annual APAC Collateral Management which regularly organized by Fleming Gulf.
c. 17
th
ACG Cross Training which regularly organized by Central Securities Depository.
d. Razor Training in collaboration with TMX Technology Solutions in order to develop exposure to derivatives
and supporting operational razor functions. e. Advance Financial Professional Training Program in
collaboration with the Taiwan Depository Clearing Corporatione, also followed by other SRO.
f. Bond Market Instruments or Bond Market Analysis which regularly organized by IBPA.
Meanwhile, the language training conducted throughout 2015 includes managerial level and staff level English in
collaboration with English First, HRI, and TBI. The English training was held due to a standarization of English
proiciency with minimum TOEIC score of 700. In addition, there was Korean language training initiated by the Korea
Securities Depository KSD Foundation and followed by SRO. Participants who achieved the highest score in the
Korean language training received rewards to visit Korea as well as opportunity to visit the KSD Foundation.
In addition, IT training also held by HR Unit through in- house training. In-house training is more effective due to
its lexibility to be adjusted with employees’ needs. Several IT trainings conducted in 2015 are listed below:
a. Software Quality Assurance SQA Maturity Roadmap, in order to define the roadmap of SQA, which will
be implemented in the process of KPEI applications development;
b. Redhat JBoss Introduction Training, in order to introduce the JBoss technology which will be implemented in
the e-CLEARS and Derivative Clearing and Settlement system projects;
c. SDLC Foundation Workshop, in order to provide a governance development system which can be
implemented in the development process in KPEI.
Managerial training implemented in 2015 was for senior staff and division heads. Leadership Foundation
training was held for senior staff, aimed to provide an overview of managerial functions in the organization as
well as to improve their skills and expertise. Meanwhile, Executive Coaching training was held for division heads,
in collaboration with Principia Learning Lab. This program also involved the Board of Directors, which held from
October 2015 to March 2016. This training was aimed to
91
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
vi
SUMBER DAyA MANUSIA DAN UMUM
hUMAN RESOURCES AND GENERAL AFFAIRS
2015 sampai dengan Maret 2016. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan secara komprehensif
kepada peserta agar dapat mengoptimalkan potensi dan mengembangkan kapasitas kepemimpinannya melalui
pendekatan “evidenced-based coaching”.
Untuk pengembangan kompetensi soft skill, Unit SDM mengadakan pelatihan The 7 Habits of Highly Effective
People yang secara berkala dilaksanakan untuk seluruh
karyawan.
Knowledge management
Optimalisasi penggunaan Knowledge Management KM Portal
merupakan salah satu program kerja Unit SDM pada 2015. Knowledge and Learning for Innovation
at KPEI KLIK team sebagai koordinator KLIK telah
mengevaluasi dan menyempurnakan itur-itur KM Portal untuk mempermudah akses KLIKérs dalam menggunakan
KM Portal. Melalui program ini, diharapkan seluruh KLIKérs berperan aktif dalam berbagi pengetahuan. Sosialisasi
tentang penyempurnaan itur KM Portal telah disampaikan kepada koordinator Community of Practice CoP pada 2015
dan akan dilanjutkan kepada seluruh KLIKérs pada 2016.
Sepanjang 2015, beberapa kegiatan utama yang berhasil dilaksanakan oleh KLIK team dan koordinator CoP antara
lain: provide comprehensive assistance to participants in order
to optimize their potency and to develop their leadership capacity through evidence-based coaching approach.
For the development of soft skill competency, HR introduced a training program called The 7 Habits of Highly Effective
People which was conducted regularly for all employees.
Knowledge Management
The optimalization of Knowledge Management KM Portal usage was one of HR Unit work programs in 2015.
Knowledge and Learning for Innovation at KPEI KLIK Team as the coordinator of KLIK has evaluated and enhanced
KM Portal’s features to ease KLIKérs to access KM Portal. Through this program, all KLIKérs were expected to be
actively involved in sharing knowledge. Socialization on KM Portal enhancement to coordinator of the Community of
Practice CoP has been conducted in 2015. Socialization to all KLIKérs will be conducted in 2016.
Throughout 2015, several activities successfully implemented by the KLIK team and CoP coordinators are as follows:
Penanggung Jawab | PIC Program Kerja | Work Program
Klik Team Memberikan pelatihan penggunaan Microsoft Ofice untuk staf umum dan ofice support
Provided training on using Microsoft Ofice for general affair staff and ofice support. CoP Marco Manajemen Risiko
CoP Marco Risk Management Mengadakan sharing dengan mengundang Kepala Divisi Project Management Ofice TI BEI sebagai narasumber untuk
mendiskusikan Konsep Implementasi Hubungan Enterprise Risk Management ERM dan Information Risk Management IRM yang diterapkan di BEI.
Conducted sharing session by inviting the IDX Head of IT Project Management Ofice Division as a guest speaker to discuss the Relationship Implementation Concept of Enterprise Risk Management ERM and Information Risk
Management IRM which applied in IDX. CoP Investasi CoPIN
Investment CoP CoPIN Mengadakan sharing dengan mengundang Kepala Bagian Channel Distribution dari BNI Asset Management sebagai
pembicara dengan topik diskusi “Financial Planning”. Conducted sharing session by inviting the Head of Channel Distribution Unit of BNI Asset Management as a guest
speaker on the topic “Financial Planning”. CoP Hobby - Olahraga
CoP Hobby - Sports Mendukung dan mengikuti turnamen olahraga dalam rangka HUT ke-38 Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia
dengan mempertandingkan cabang olahraga futsal, bulu tangkis, tenis lapangan, tenis meja, paint ball, dan catur. Supported and participated in a sports tournament comemmorating the 38
th
Anniversary of the Indonesia Capital Market Re-activation. The sports contested were futsal, badminton, tennis, table tennis, paint ball, and chess.
CoP Hobby - Seni CoP Art Station-COPAS
CoP Art Station COPAS Menampilkan performance tari dan musik pada kegiatan HUT KPEI, Team Building, dan Family Gathering.
Performed dance and music in KPEI’s anniversary, team building and family gathering. CoP Hobby - Fotograi
CoP Hobby - Photography - Mengadakan kegiatan pelatihan fotograi bertema “Street Photography” dengan mengundang pembicara freelance
photographer yang juga merupakan ambassador kamera Fujiilm X.
Organized photography training themed “Street Photography” by inviting a freelance photographer, who is also an ambassador of Fujiilm X, as a guest speaker
. - Melakukan pameran fotograi dengan menampilkan foto hasil kegiatan hunting yang dilakukan di Solo dan
Yogyakarta. Held a photo exhibition which showed photos taken from photography hunting activities in Solo and Yogyakarta.
CoP Bahasa CoP Language
Mengadakan pelatihan Basic English for Ofice Support secara rutin, kegiatan diskusi berbahasa Inggris dengan melibatkan seluruh karyawan, serta kompetisi Bahasa Inggris untuk karyawan dan ofice support.
Conducted Basic English for Ofice Support training regularly, English discussion forum for all employees, and English competition for both all divisions and ofice support
.
92
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
SUMBER DAyA MANUSIA DAN UMUM
hUMAN RESOURCES AND GENERAL AFFAIRS
Kegiatan Internal Customer Satisfaction Survey dan Working Climate Survey 2015
Pada 2015 KPEI menyelenggarakan Internal Customer Satisfaction Survey
ICSS dan Working Climate Survey WCS. ICSS bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang indeks kepuasan layanan internal dan meningkatkan awareness
seluruh karyawan KPEI untuk memperbaiki kualitas layanannya.
Sementara itu, WCS yang berfokus pada Leadership Survey
LS bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai gaya kepemimpinan atasan langsung. Hasil survei
tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran kualitas kepemimpinan di KPEI, serta akan dijadikan sebagai salah
satu sumber informasi dalam pengembangan pemimpin.
Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa 120 seratus dua puluh dari 127 seratus dua puluh tujuh karyawan 94
berpartisipasi dalam kegiatan survei. Hasil WCS-LS sendiri memberikan deskripsi gaya kepemimpinan atasan langsung
dan corporate LS index. Gaya kepemimpinan yang muncul adalah directive, supportive, participative, dan achievement
oriented
. Adapun hasil corporate LS index adalah 3.06 dengan skala indeks 4, dimana hasil ini menunjukkan bahwa
corporate LS index berada pada level sedang. Sementara
itu, untuk hasil ICSS, diperoleh indeks 2,82-3,01 pada skala indeks 4 dengan kategori level tinggi.
2015 Internal Customer satisfaction survey and working Climate survey
In 2015, KPEI held Internal Customer Satisfaction Survey ICSS and Working Climate Survey WCS. ICSS was aimed
to obtain an overview of internal service satisfaction index and to increase awareness of all KPEI employees to improve
their service quality.
Meanwhile, WCS that focused on Leadership Survey LS was aimed to obtain an overview on leadership style of
the direct supervisors. The survey results were expected to describe the leadership quality in KPEI, and used as one of
information in leadership development.
Based on survey results, 120 one hundred and twenty of 127 one hundred and twenty seven employees
94 participated in survey activities. WCS-LS provides a description on leadership style of direct supervisors and
corporate LS index. The leadership styles that emerged were directive, supportive, participative, and achivement oriented.
The corporate LS index result was 3.06 in the scale of 4, whereas this result indicated that the corporate LS index
was at the medium level. Meanwhile, the ICSS resulted index at 2.82-3.01 in the scale of 4, which indicated the
index was at the high level.
93
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
SUMBER DAyA MANUSIA DAN UMUM
hUMAN RESOURCES AND GENERAL AFFAIRS
vi
b. jumlah karyawan berdasarkan jabatan | number of employees based on position