SIFAT DAN HUBUNGAN BERELASI NATURE OF RELATIONSHIP WITH RELATED

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued - e. Perusahaan menggunakan ruangan yang berada di gedung BEI lantai LL dan 2 yang disewa dari BEI dengan biaya sewa sebesar Rp 602.496.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. e. The Company uses office space at Indonesia Stock Exchange building, LL and 2 nd floor from BEI for a fee of Rp 602,496,000 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively. f. Berdasarkan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar PPPIEI, setiap SRO setuju untuk melakukan penambahan setoran modal sebesar Rp 5 milyar pada bulan Pebruari 2015. Kemudian berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-715BL2012, setiap SRO wajib menyetorkan kontribusi dana awal kepada PPPIEI sebesar Rp 15 milyar dan Rp 5 milyar sebagai dana perlindungan pemodal. Perusahaan telah menyetorkan kontribusi tersebut masing- masing pada bulan Juni 2013 dan Januari 2014. f. Based on PPPIEI changes in articles of association, each SRO agree to pay additional capital which amounted Rp 5 billion on February 2015. Moreover, based on letter of Chairman of Bapepam-LK No. Kep- 715BL2012, each SRO must contribute to PPPIEI the amount of Rp 15 billion and Rp 5 billion as an investor protection fund. The Company has paid such contribution in June 2013 and January 2014, respectively. g. Berdasarkan perjanjian No. SP-0102DIR KSEI0815, No. SP-00263BEI.HKM08-2015, No. PJ-029KPEI0815 dan No. SP-003 P3IEI-OPII-0815 tanggal 6 Agustus 2015, SRO telah mengadakan perjanjian penyediaan atas Cadangan Dana Ganti Rugi Pemodal dengan PPPIEI. SRO setuju untuk menyetor dana masing-masing sebesar Rp 50.000.000.000 sebagai pinjaman untuk Cadangan Dana Ganti Rugi Pemodal dan telah disetorkan pada tanggal 10 Agustus 2015, yang dicatat sebagai piutang lain-lain. g. Based on agreement No. SP-0102DIR KSEI0815, No. SP-00263BEI.HKM08-2015, No. PJ-029KPEI0815 and No. SP-003 P3IEI-OPII-0815 dated August 6, 2015, SRO entered into fund agreement for the Investor Protection Reserved Fund with PPPIEI. Each of SRO agreed to provide loan amounting to Rp 50,000,000,000 for the protection reserve fund which was made on August 10, 2015, which was recorded as other accounts receivable. PPPIEI wajib menginvestasikan cadangan dana ganti rugi pemodal pada surat berharga negara dan atau deposito pada bank yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. PPPIEI memberikan kepada SRO 80 dari seluruh pendapatan bersih hasil investasi atas Cadangan Dana Ganti Rugi Pemodal. PPPIEI is obliged to invest reserve compensation fund investors in securities or deposits in the country and the bank owned by Indonesian Government. PPPIEI gives SRO 80 of all revenues resulting from investment result on Investor Protection Reserves Fund. SRO baik secara bersama-sama atau masing-masing dapat menarik kembali Cadangan Dana Ganti Rugi Pemodal yang telah disetorkan kepada PPPIEI apabila Dana perlindungan pemodal yang dikelola dan ditatausahakan SRO PPPIEI telah mencapai paling sedikit Rp 300.000.000.000 atau telah melampaui jangka waktu 10 tahun dari tanggal perjanjian. Each or all SRO can withdraw Investor Protection Reserves Fund which had been deposited with PPPIEI if the investor protection fund is managed and administered SRO PPPIEI has reached at least Rp 300,000,000,000 or have exceeded the period of 10 years from the date of agreement. h. Pada tanggal 22 Desember 2015, SRO telah menempatkan dan menyetor sejumlah Rp 18.000.000.000 pada PT Tivi Bursa Indonesia dengan rincian masing-masing SRO menyetor sebesar 15 dari modal dasar PT Tivi Bursa Indonesia atau Rp 6.000.000.000. h. On December 22, 2015, the SRO have subscribed and fully paid amounting to Rp 18,000,000,000 to PT Tivi Bursa Indonesia where each SRO paid 15 of PT Tivi Bursa Indonesia’s total authorized capital stocks or amounting to Rp 6,000,000,000, respectively. SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN A N N U A L R E P O RT P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued - Investasi pada perusahaan tersebut di atas diperoleh terutama untuk tujuan memproduksi materi program siaran saluran televisi yang khusus menyiarkan program acara bertemakan pasar modal Indonesia dan Bursa Efek Indonesia. The investment in the above companies are held primarily for produce television for capital market in Indonesia and Bursa Efek Indonesia.

30. INSTRUMEN KEUANGAN,

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

30. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT

a. Manajemen risiko modal a. Capital risk management Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup. Struktur modal Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas Catatan 6, dan ekuitas pemegang saham, yang terdiri dari modal ditempatkan Catatan 19 dan saldo laba. The Company manages capital risk to ensure that they will be able to continue the going concern of the Company. The Company’s capital structure consists of cash and cash equivalent Note 6, and shareholder’s equity which consists of subscribed capital stock Note 19 and retained earnings. Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan secara berkala melakukan review performa keuangan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi dan Komisaris mempertimbangkan eksposur risiko keuangan. The Board of Directors and Commissioners periodically review the Company’s financial performance. As part of this review, the Board of Directors and Commissioners consider the Company’s financial risk exposure. b. Klasifikasi instrumen keuangan b. Categories of financial instruments Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut: Classification of the Company’s financial assets and liabilities are as follows: 31 Desember 31 Desember December 31, December 31, 2015 2014 Rp Rp Aset keuangan Financial assets Aset keuangan, pada nilai Financial assets, at fair value w ajar melalui laba rugi 125.319.724.070 132.137.523.780 through profit or loss Aset keuangan tersedia Financial assets, available untuk dijual 132.613.425.000 164.456.081.000 for sale Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivable Kas dan setara kas 274.292.091.347 282.436.223.256 Cash and cash equivalents Aset keuangan lainnya 73.287.000.000 73.287.000.000 Other financial assets Piutang usaha 20.282.499.138 25.181.534.062 Trade accounts receivable Piutang penyelesaian Securities transactions transaksi bursa 2.519.766.749.800 2.184.809.521.100 settlement receivables Piutang lain-lain 30.061.956.234 32.093.636.422 Other accounts receivable Aset dana pengaman 4.967.644.111 4.956.903.143 Security fund assets Fund reserved for Dana disisihkan sebagai guarantee of settlement cadangan jaminan 138.190.522.987 128.511.729.882 of securities transactions Aset keuangan lainnya tidak Other financial asset - lancar 31.660.450.781 15.856.220.066 noncurrent Piutang lain-lain 50.000.000.000 - Other account receivable Aset lain-lain 5.534.017.541 5.266.521.313 Other assets Jumlah 3.405.976.081.009 3.048.992.894.024 Total ix PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued - 31 Desember 31 Desember December 31, December 31, 2015 2014 Rp Rp Liabilitas keuangan Financial liabilities Biaya perolehan diamortisasi Amortized cost Utang penyelesaian transaksi Securitiies transactions bursa 2.519.766.749.800 2.184.809.521.100 settlement payables Beban akrual 65.169.484.006 52.577.891.271 Accrued expenses Utang lain-lain 40.867.420.631 39.402.544.026 Other payables Liabilitas dana pengaman 4.967.444.111 4.956.903.143 Security fund liabilities Jumlah 2.630.771.098.548 2.281.746.859.540 Total

c. Kebijakan dan tujuan manajemen risiko keuangan

c. Financial risk management policies and objectives

Kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan bertujuan untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasional, pengembangan usaha, dan pengelolaan risiko signifikan. Perusahaan beroperasi berdasarkan pedoman yang telah disetujui oleh Dewan Direksi. The Company’s financial risk management policies are aimed at ensuring that adequate financial resources are available for operations, business development, and management of significant risks. The Company operates on the basis of guidelines approved by the Board of Directors. Manajemen risiko kredit Credit risk management Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari counterparty atas kewajiban kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Perusahaan. Eksposur risiko kredit Perusahaan terutama diperoleh dari piutang pelanggan, aset keuangan FVTPL dan AFS Catatan 7 dan 9. Perusahaan meminimalkan risiko kredit tersebut dengan melakukan analisis atas pemilihan alternatif lembaga keuangan penerbit investasi dan penetapan komposisi penempatan investasi. Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan deposito berjangka, Perusahaan meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihak- pihak yang bereputasi Catatan 6 dan 7. Credit risk arises from the risk that a counterparty will default on its contractual obligations resulting in financial loss to the Company. The Company’s exposure to credit risk mainly arises from account receivable from its customers, financial assets FVTPL and AFS Notes 7 and 9. The Company minimize credit risk by performing an analysis of the financial institution that issued such investments and determining the policy for composition of investment. For other financial assets such as cash and cash equivalents and time deposits, the Company minimizes credit risk by placing the funds with reputable financial institutions Notes 6 and 7. Manajemen risiko pasar Market risk management i. Risiko suku bunga i. Interest rate risk Risiko suku bunga merupakan risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko terjadinya pergerakan suku bunga ini akan mempengaruhi laba komprehensif Perusahaan. Fluktuasi suku bunga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam menjalankan kebijakan investasinya. Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of the Company’s financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The risk of interest rate movements that could affect comprehensive income. Interest rate fluctuation is one factor that is considered by the Company in carrying out its investment policies. SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN A N N U A L R E P O RT P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued - Instrumen keuangan Perusahaan tersebut yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar instrumen tingkat bunga tetap dan risiko tingkat bunga arus kas instrumen tingkat bunga mengambang. The Company’s financial instruments that are exposed to fair value interest rate risk i.e. fixed rate instruments and cash flow interest rate risk i.e. floating rate instruments. Analisis sensitivitas dibawah ini, ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga terhadap aset keuangan yang menggunakan suku bunga mengambang pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Analisis ini disajikan dengan asumsi saldo liabilitas keuangan pada akhir periode pelaporan masih beredar sepanjang tahun. The sensitivity analysis below had been determined based on the exposure of the financial asset to floating interest rates as of December 31, 2015 and 2014. The analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. Jika suku bunga mengalami perubahan 100 basis poin lebih tinggi rendah dan variabel lain konstan, laba sebelum pajak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, akan mengalami peningkatan penurunan masing-masing sebesar Rp 4.924.416.609 dan Rp 4.911.290.335. If interest rate had been 100 basis points higher lower and the other variable held constant, the Company profit before tax for the years ended December 31, 2015 and 2014 would increase decrease by Rp 4,924,416,609 and Rp 4,911,290,335, respectively. 100 basis poin adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko suku bunga kepada karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada aset bersih. The 100 basis point is the sensitivity rate used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in net assets. ii. Risiko nilai tukar ii. Foreign exchange risk Risiko nilai tukar adalah risiko terjadinya kerugian yang diakibatkan oleh pergerakan nilai tukar dari mata uang yang digunakan oleh perusahaan. Perusahaan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Perusahaan memiliki kebijakan untuk melakukan pengawasan pergerakan kurs mata uang asing terhadap pendapatan atau biaya yang akan diterima atau dibayarkan. Foreign exchange risk is the risk of losses due to changes in the exchange rates of the foreign currencies used by the Company. The Company has monetary assets and liabilities in foreign currencies. The Company has a policy to monitor foreign currency exchange rate movements relative to revenue or expenses that will be received or paid. Sensitivitas Perusahaan terhadap peningkatan dan penurunan 3,32 dan 2,55 terhadap USD yang akan meningkatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 1.420.839.510 dan Rp 1.014.501.047 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. The Company’s sensitivity will increase and decrease to 3.32 and 2.55 change in USD which indicates an increase in profit before tax of Rp 1,420,839,510 and Rp 1,014,501,047 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively. ix PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY