P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
DAN 2014 - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014
AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
- 31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
31. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a. Berdasarkan Surat
Keputusan Ketua
Bapepam No. KEP-26PM2000
tanggal 30 Juni
2000 tentang
Dana Jaminan,
Bapepam memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk menerima 0,01 dari nilai
kumulatif transaksi bulanan di bursa efek. Perusahaan
diwajibkan melakukan
pembentukan, pengelolaan dan penggunaan dana jaminan tersebut. Pelaporan keuangan
dana jaminan dilakukan terpisah dari laporan keuangan Perusahaan.
a. Based on the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-26PM2000 dated
June 30, 2000, regarding Guarantee Fund, Bapepam has given its approval for the
Company to receive 0.01 of the monthly securities transactions cumulative value on
the stock exchange. The Company is responsible
for the
establishment, management and utilization of the guarantee
fund. The financial statements of the guarantee fund are maintained separately
from the Company’s financial statements.
Berdasarkan Surat
Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep-47PM2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam-LK memberikan
persetujuan kepada
Perusahaan untuk
melakukan pungutan Dana Jaminan sebesar 0,005 dari nilai transaksi kontrak berjangka
dan 0,00125 dari nilai transaksi obligasi. Based on the decision letter of the Chairman
of Bapepam-LK No. Kep-47PM2004 dated December 9, 2004, Bapepam-LK has
approved the
Company to
withhold Guarantee Fund of 0.005 and 0.00125,
respectively, of the value of futures and debt securities transactions.
Sehubungan dengan
perubahan dari
Bapepam ke Otoritas Jasa Keuangan OJK, pada tanggal 19 Nopember 2014, OJK
menerbitkan peraturan
OJK No. 26POJK.042014 tentang penjaminan
penyelesaian transaksi bursa, dimana OJK menyatakan mencabut dan tidak berlakunya
Keputusan Bapepam No. Kep-47PM2004 tanggal 9 Desember 2004, kecuali mengenai
pungutan sebesar 0,01 dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama
pembentukan dana jaminan. In relation with the change from Bapepam to
Financial Services Authority FSA, on November 19, 2014, the FSA published the
FSA regulation No. 26POJK.042014 on the settlement of exchange transactions, which
replaces
Bapepam Decree
No. Kep-
47PM2004 dated December 9, 2004, except to collect 0.01 of cumulative value of
securities transaction as the main source for the guarantee fund.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, posisi dana jaminan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015 and 2014, the financial position of the guarantee fund is as
follows:
31 Desember 31 Desember
December 31, December 31,
2015 2014
Rp Rp
Bank 190.165.093
186.474.723 Cash in bank
Deposito berjangka 2.916.610.032.327
2.377.956.098.488 Time deposits
Investasi dalam Surat Investment in Government
Utang Negara 183.380.445.000
328.319.415.000 Bonds
Piutang dana jaminan 12.239.551.442
17.599.737.925 Guarantee fund receivable
Piutang bunga 9.956.743.095
9.873.940.472 Interest receivable
Liabililtas 20.253.298.944
20.495.430.924 Liabilities
Aset Bersih 3.102.123.638.013
2.713.440.235.684 Net Asset
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
DAN 2014 - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014
AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
- b. Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama
Sekuritas mengalami gagal bayar atas transaksi saham. Perusahaan memperkirakan
adanya potensi kegagalan beruntun sebesar Rp 30.986.550.000. Selanjutnya, Perusahaan
memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai
dengan surat Ketua Bapepam-LK tanggal 11 Nopember
2002, untuk
memberikan kesempatan kepada Bapepam-LK untuk
melakukan penyidikan atas adanya indikasi transaksi yang tidak wajar.
b. In August 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas
failed to
settle securities
transactions. The
Company estimated
potential recurring
failure of
Rp 30,986,550,000. Moreover, the Company decided to postpone the settlement of such
transaction. The decision was in accordance with the letter of the Chairman of Bapepam-
LK dated November 11, 2002, in order to give Bapepam-LK a chance to investigate any
indication of unfair transaction.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan masih melakukan
penundaan penyelesaian
sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut.
As of the date of the issuance of these financial statements, the Company has still
placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the
transactions.
c. Berdasarkan Surat Bapepam-LK No. S-3411 BL2006
tanggal 28
Desember 2006
mengenai penyusunan
Rencana Kerja
Anggaran Tahunan RKAT 2007, terdapat perubahan mengenai komposisi pembagian
porsi fee transaksi bursa, yaitu PT Bursa Efek Indonesia dari 52,5 menjadi 60, PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia dari 32,5 menjadi 30, dan PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia 15 menjadi 10. c. Based on the Letter from Bapepam-LK No. S-
3411BL2006 dated December 28, 2006 regarding the establishment of Annual
Operational Budget Plan RKAT 2007, there were changes made to the composition of
securities transaction fee, which are, for PT Bursa Efek Indonesia increased from
52.5 to 60, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia decreased from 32.5 to 30, and
PT Kustodian
Sentral Efek
Indonesia decreased from 15 to 10.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2014 tentang Pungutan oleh Otoritas
Jasa Keuangan OJK yang menggantikan Surat
Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-181BL2007,
Perusahaan diharuskan untuk membayar iuran tahunan ke
OJK dengan tarif 23 dua per tiga dari 15 dari pendapatan usaha tahun 2014 dan 15
dari pendapatan
usaha tahun-tahun
selanjutnya. Jumlah biaya tahunan yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing adalah
sebesar Rp
40.887.864.723 and Rp 28.104.085.769. Based on Government Regulation No. 11
Year 2014 on levies by the Financial Service Authority OJK which replaces Decision
Letter of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-181BL2007, the
Company is
required to pay an annual fee at the rate 23 two thirds of 15 of operating revenue in
2014 and 15 of the operating revenue in the following years. Total annual contribution for
the year ended December 31, 2015 and 2014 amounted
to Rp
40.887.864.723 and
Rp 28,104,085,769, respectively. d. Perusahaan menandatangani perjanjian sewa
ruang kantor dengan PT First Jakarta International FJI untuk masa sewa yang
berakhir 31 Agustus 2009, atas ruang kantor di Gedung Bursa Efek Indonesia, Lantai 4
dan 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53. d. The Company entered into an office space
lease agreement with PT First Jakarta International FJI for a period expiring on
August 31, 2009, for an office space at Indonesia Stock Exchange Building, fourth
and fifth floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53.
Berdasarkan Addendum XXIII tanggal 8 Juli 2014, masa sewa telah diperpanjang sampai
dengan 1 September 2024 untuk ruang kantor lantai 2, 4 dan 5, kecuali untuk
ruangan suite 211 akan berakhir sewa sampai dengan 26 September 2016.
Based on Addendum XXIII dated July 8, 2014, the rental period for office space on
second floor, fourth and fifth floors were extended until September 1, 2024, except for
suite 211 the lease expiry dated shall be September 26, 2016.
ix
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
DAN 2014 - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014
AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
- e. Perusahaan mengadakan perjanjian untuk
pembelian aset perdagangan dari beberapa pemasok.
e. The Company entered into agreements to purchase trading facilities and equipment
from several suppliers. f.
Perusahaan memperoleh fasilitas intraday
perjanjian intraday dari PT Bank Permata,
Tbk sebesar Rp 300 milyar yang jatuh tempo pada
31 Mei
2013. Pada
tanggal 11 Nopember 2013, atas kesepakatan kedua
belah pihak, perjanjian ini diadendum dengan mengubah fasilitas kredit menjadi Rp 1 triliun
yang jatuh tempo 7 Nopember 2014 dan diadendum sehingga jatuh tempo pada
7 Nopember 2016. Jangka waktu fasilitas ini berlaku
sampai dengan
waktu yang
disepakati oleh kedua belah pihak. Fasilitas kredit ini dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan
dalam rangka
penyelesaian transaksi harian perdagangan saham di BEI.
f. The Company obtained an intraday facility
from PT Bank Permata, Tbk amounting to Rp 300 billion which is due on May 31, 2013.
On November 11, 2013, both parties agreed to amend the maximum credit facility to
become Rp 1 trillion, which is due on November 7, 2014 and was amended so will
be due on November 7, 2016. Term of this facility shall be valid until the time agreed
upon by both parties. This credit facility is solely intended for handling settlement of
daily transaction in BEI.
g. Perusahaan memperoleh fasilitas intraday
dari PT CIMB Niaga, Tbk, sebesar Rp 290 milyar yang jatuh tempo pada 31 Mei 2013.
Pada tanggal 4 Desember 2012, atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini
diadendum dengan mengubah fasilitas kredit menjadi Rp 500 milyar. Jangka waktu fasilitas
ini berlaku sampai dengan waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Fasilitas
kredit ini diperpanjang hingga tanggal 31 Mei 2016 yang dipergunakan untuk penyelesaian
dana secara multi
batch settlement atas pemenuhan kewajiban serah efek oleh
anggota kliring. g. The Company obtained an intraday facility
from PT Bank CIMB Niaga, Tbk, amounting to Rp 290 billion which is due on May 31,
2013. On December 4, 2012, both parties agreed to amend the maximum credit facility
become Rp 500 billion. The term of this facility shall be valid until the time agreed
upon by both parties. This credit facility is amended and will be due on May 31, 2016
which solely intended for the completion of a multi-batch settlement funds by transferring
effect of clearing member.
h. Perusahaan memperoleh fasilitas intraday
dari PT Bank Mandiri Persero, Tbk, sebesar Rp 1 triliun yang akan jatuh tempo pada
19 Juli 2016. Jangka waktu fasilitas ini berlaku
sampai dengan
waktu yang
disepakati oleh kedua belah pihak. Fasilitas kredit ini dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan
dalam rangka
penyelesaian transaksi harian perdagangan di BEI.
h. The Company obtained an intraday facility from PT Bank Mandiri Persero, Tbk,
amounting to Rp 1 trillion which is due on July 19, 2016. The term of this facility shall be
valid until the time agreed upon by both parties. This facility is solely intended for
handling settlement of daily transaction in BEI.
i. Perusahaan memperoleh fasilitas
intraday dari PT Bank Central Asia, Tbk, sebesar
Rp 300 milyar yang akan jatuh tempo pada 11 September 2012. Kemudian pada tanggal
15 Mei 2015, atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini diadendum kembali
dengan mengubah fasilitas kredit menjadi sebesar Rp 1 triliun yang jatuh tempo pada
11 Maret 2016. Fasilitas ini merupakan fasilitas yang diberikan kepada Perusahaan
untuk keperluan penyelesaian transaksi bursa.
i. The Company obtained an intraday facility
from PT Bank Central Asia, Tbk, amounting to Rp 300 billion which is due on
September 11, 2012. On May 15, 2015, both parties agreed to amend the maximum credit
facility to become Rp 1 trillion which is due on March 11, 2016. This facility is solely
intended
for securities
transactions settlement.
SHAPING THE ROADMAP TOWARD QUALIFIED CENTRAL COUNTERPARTY LAPORAN TAHUNAN
A N N U A L R E P O RT