Persiapan Aktivitas Apresiasi Seni Pelaksanaan Aktivitas Apresiasi Seni Lukis

2 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK Dalam pembelajaran seni rupa murni, desain, dan kriya di sekolah, para siswa yang memilih bekerja dengan laptop atau ipad saat ini adalah sesuatu yang lumrah. Akan tetapi bagi para siswa yang memilih teknik berkarya secara manual adalah sesuatu yang lumrah juga, sebab yang utama adalah kualitas karya yang dihasilkan bukan teknik apa yang digunakan.

B. Berapresiasi

Materi pembelajaran apresiasi seni menerapkan pendekatan saintiik. Pembelajaran ini memerlukan objek pengamatan berupa karya seni rupa murni seni lukis, patung, seni rupa terapan desain komunikasi visual, desain tekstil dan kriya kriya kulit, kriya tekstil, atau karya seni rupa lain sesuai dengan konteks di mana sekolah berada. Itulah sebabnya guru seni budaya dan sekolah sebaiknya menyiapkan karya-karya asli lukisan, patung, desain, dan kriya dari kebudayaan daerah setempat. Jika tidak memungkinkan dapat dalam bentuk reproduksi, video, dan ilm, paling tidak berupa karya guru seni budaya atau karya siswa yang representatif sebagai objek apresiasi. Terutama untuk aktivitas pembelajaran di kelas. Aktivitas diskusi di kelas diselenggarakan setelah proses pendekatan saintiik dilakukan dan guru seni budaya bertindak sebagai moderator yang arif . Proses pembelajaran apresiasi seni dapat pula berlangsung dalam kegiatan kunjungan ke pameran, galeri, museum, sanggar seniman, dan lain-lain. Tagihan pembelajaran adalah penulisan artikel apresiasi seni untuk di presentasikan di kelas. 5 makalah terbaik yang dipilih oleh guru. Pengalaman personal mengamati karya seni dapat dilatih dengan mengamati lukisan yang dipajang di depan kelas. Siswa kemudian menceritakan hasil pengindraannya, respons pribadinya, reaksinya, analisisnya, dan penafsiran serta evaluasinya terhadap lukisan secara lisan. Kemudian, mendiskusikannya di kelas yang dipandu oleh guru yang berperan sebagai moderator. Hasil notulis atau rekaman atas kemampuan berapresiasi seni rupa secara lisan dan hasil diskusi itu disempurnakan oleh siswa dalam bentuk karya tulis dengan bahasa Indonesia yang sistematis, lugas, dan komunikatif. Guru seni budaya bersama siswa mempersiapkan dan melaksanakan aktivitas mengapresiasi karya seni rupa murni seni lukis, sehingga para siswa kompeten merasakan keindahan dan makna seni. Kemudian, menerapkan dan mengamalkan rasa keindahan itu dalam kehidupan kesehariannya.

1. Persiapan Aktivitas Apresiasi Seni

Tiga lukisan ditentukan sebagai objek pengamatan. Kemudian, dipilih 3 siswa sebagai pelaku apresiasi untuk mengamati langsung lukisan di depan kelas dan menginformasikan hasil pengamatannya secara lisan. Pengamatan ini dicatat oleh 3 siswa sebagai notulen 1 siswa=1 notulen. Notulen bertugas untuk merekam dan mencatat hasil pengamatan yang dilakukan. Selanjutnya guru dengan ringkas memberikan orientasi fokus pembelajaran apresiasi seni deskripsi, analisis, penafsiran dan evaluasi.

2. Pelaksanaan Aktivitas Apresiasi Seni Lukis

a. Mengamati Siswa pertama maju ke depan kelas melaksanakan pengamatan dan menginformasikan hasil pengamatannya secara lisan kepada semua siswa dan guru di kelas. Notulen mencatat semua informasi atau merekamnya secara auditif atau audio visual bila memungkinkan sebagai data yang akurat. Seni Budaya 3 b. Menanyakan Siswa kedua maju ke depan kelas dan mengamati lukisan. Kemudian, bertanya: “Faktor apakah pada lukisan ini yang dapat menimbulkan perasaan menyenangkan atau sebutkan perasaan lainnya dalam diri saya. Bagaimana teknik pelukisannya? Apakah yang menjadi sumber inspirasi lukisan ini? Dan apakah makna lukisan ini?” c. Mencoba Siswa ketiga maju ke depan kelas dan mengamati lukisan. Kemudian, mencoba menjawab pertanyaan: Dengan menunjukkan faktor rupa atau unsur yang menimbulkan perasaan menyenangkan perasaan lain itu. Dengan cara menunjukkan bagian-bagian lukisan itu ke semua teman-teman sekelas dan guru Seni Budaya. Berdasarkan hasil pengamatannya terhadap aspek teknik artistik lukisan, siswa menyampaikan asumsi tahapan proses kreasi yang dilakukan pelukis. Bertolak dari gambaran objek-objek dan struktur penataannya dalam bidang lukisan, siswa akan menyampaikan dugaannya tentang sumber inspirasi atau tema lukisan. d. Menalar Ketiga notulen kemudian membacakan hasil pengamatan, jawaban atas pertanyaan, dan hasil asumsi yang di sampaikan oleh tiga siswa yang mengamati karya seni lukis. Berdasarkan data ini, guru Seni Budaya membuka kegiatan diskusi kelas dan bertindak sebagai moderator. Fokus kajian diskusi adalah menyepakati atau merevisi kebenaran data pengamatan, jawaban pertanyaan yang diajukan, dan asumsi yang telah dikemukakan. Dari data dan bukti-bukti yang telah disepakati itu para siswa diminta mengerjakan karya tulis menganalisis dan merumuskan nilai keindahan dan nilai seni secara mandiri tugas individual. Berdasarkan data dan bukti-bukti yang ada secara logis, argumentatif, apresiatif, dengan penggunaan bahasa Indonesia yang jelas, logis, dan sistematis. Dari tugas penulisan para siswa, guru memilih 5 makalah terbaik untuk dipresentasikan dalam kelas Seni Budaya berikutnya. e. Menyajikan Pada aktivitas ini, guru Seni Budaya memandu kegiatan diskusi secara bergiliran di depan kelas. Pada akhir kegiatan diskusi diharapkan diperoleh kesimpulan yang memuaskan tentang aspek keindahan estetika, aspek seni artistik dan aspek nilai makna lukisan.

C. Berkreasi