Seni Budaya 15
memiliki tujuan untuk membantu pendidik dalam pengembangan identitas etnik, hubungan interpersonal, pemberdayaan diri. Ketiga dimensi ini harus dioperasionalisasikan sebagai
dukungan terhadap lima dimensi pendidikan multikultural untuk mengembangkan sosial dan kognitif siswa Zamroni, 2001a:77.
SUMBER UNTUK GURU
Maslow 1945 dalam Suriasumantri 1984 mengidentifikasikan lima kelompok dalam kebutuhan manusia yakni: “kebutuhan isiologis, rasa aman, ailiasi, harga diri, dan
pengembangan potensi”. Manusia tidak mempunyai kemampuan bertindak secara otomatis yang berdasarkan insting, sehingga harus selalu menengok pada konsep yang mengajarkan
cara hidup.
Manusia dibekali kemampuan untuk belajar, berkomunikasi, dan menguasai objek-objek yang bersifat isik. Kemampuan ini dimungkinkan oleh berkembangnya intelegensi dan cara
berpikir simbolik. Manusia juga dibekali akal budi yang merupakan pola kejiwaan yang di dalamnya terkandung “dorongan-dorongan hidup yang dasar, insting, perasaan, dengan
pikiran, kemampuan dan fantasi” Alisjahbana, 1975 dalam Budiwati, 2003. Aspek budi inilah yang menyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan yang bermakna dengan alam
sekitarnya, dengan jalan memberi penilaian terhadap objek dan kejadian.
Konsep sistem budaya cultural system yang berlaku di Indonesia, berlaku unsur-unsur dan komponen-komponen sistemik, yang meliputi pengetahuan, nilai, dan keyakinan. Unsur
nilai budaya merupakan konsepsi abstrak yang dipandang baik dan bernilai serta sebagai acuan berperilaku dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan masyarakat. Secara universal
unsur-unsur nilai seni budaya ini diungkapkan oleh Koentjaraningrat yang terdiri dari: religi, sosial, bahasa, pendidikan, politik, kesenian, dan ekonomi.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1. Gagasan Wujud ideal
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat
diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu
dalam bentuk tulisan, lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku- buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas tindakan
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini
terdiri atas aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata
kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
3. Artefak karya
Artefak adalah wujud kebudayaan isik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
16 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak
bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah pada tindakan aktivitas dan karya artefak manusia.
Dalam pendangan ini, seni musik lebih cenderung merupakan karya budaya dalam wujud gagasan dan aktivitas. Sedangkan menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan dibagi menjadi
nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan isik.
1. Nilai-nilai Budaya
Istilah ini merujuk pada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah
dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran,
dan tingkahlakunya.
2. Sistem Budaya