Seni Budaya 129
tetapi sekaligus memperoleh nuture efect dampak ikutan berupa kebiasaan mencari dan menemukan pengetahuan mengenai konsep musik barat secara mandiri dari berbagai sumber
sehingga terbentuk karakter yang diharapkan, yaitu: 1. rasa ingin tahu, melalui penugasan pencarian informasi tentang pertujukan musik barat dari
berbagai sumber termasuk internet yang meliputi ilosoi, sejarah, bentuk, dan medianya; 2. tekun dan pantang menyerah, melalui penugasan untuk menemukan bermacam-macam
pandangan para ahli tentang konsep pertunjukan musik barat; 3. menghargai pendapat orang lain dalam mengamati sajian pertunjukan musik barat secara
sederhana, maupun dalam diskusi kelompok dan presentasi hasil diskusi; dan 4. jujur serta disiplin dalam mempersiapkan proses pertunjukan musik barat secara sederhana.
MOTIVASI
Disadari bahwa selama ini guru yang peduli pada penumbuhan kecakapan menulis hanyalah guru bahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa daerah, atau bahasa
asing. Seolah-olah guru mata pelajaran lain tidak berkepentingan dalam pengembangan bakat dan minat menulis dalam diri siswa. Padahal, menulis merupakan bagian dari karakter
ilmiah yang seyogyanya dikembangkan tanpa memandang mata pelajaran. Menulis merupakan pengungkapan gagasan yang paling dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Mengingat kemampuan membaca dan menulis anak-anak kita masih tergolong rendah, sangat kurang bijak jika tanggung jawab hanya ditanggung oleh guru bahasa saja. Semua
guru dari latar belakang mata pelajaran apa pun sudah semestinya turut berperan aktif dalam menumbuhkan kecakapan literasi tersebut. Tidak menutup kemungkinan guru seni budaya
pun dapat dan seharusnya ikut ambil bagian untuk penumbuhan budaya literasi ini.
Upaya ini bersambut dengan penerapan Kurikulum 2013 yang salah satu prinsip penerapan pendekatan pembelajarannya adalah saintiic approach dengan 5 M, yakni
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Mengomunikasikan ide, pendapat, pikiran, dan gagasan, baik yang diperoleh dari mengamati, membaca,
eksperimen, atau kontak langsung dari sumber belajar lainnya, dapat disajikan dalam bentu tulisan. Inilah hakikat penerapan Kurikulum 2013 ini.
SUMBER UNTUK GURU
Ditinjau dari fungsinya, tulisan tentang seni musik dapat dibedakan menjadi tulisan untuk tujuan pendidikan dan pembelajaran, sejarah musik, jurnalistik, serta kritik musik.
1. Tulisan untuk Pendidikan dan Pembelajaran Musik
Buku yang sedang kamu pelajari ini merupakan contoh tulisan tentang musik untuk tujuan pendidikan dan pembelajaran. Tulisan tentang musik dapat berupa tulisan tentang
keseluruhan keilmuan seni musik atau bagian-bagian dari keseluruhan tersebut. Misalnya, terdapat tulisan tentang teknik bermain gitar, teknik bermain piano, teknik bermain drum,
dan sebagainya. Tulisan tersebut juga merupakan tulisan tentang musik yang bertujuan untuk pendidikan dan pembelajaran. Begitu pula tulisan tentang unsur-unsur seni musik, tentang
harmoni dalam seni musik, tempo dan dinamik, dan sebagainya juga merupakan tulisan teoritis tentang seni musik. Jadi, sejak seni musik dianggap sebagai cabang keilmuan tersendiri,
tulisan teoritis tentang seni musik mengalir ke tengah-tengah masyarakat.
130 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK
Tulisan untuk pendidikan dan pembelajaran ini sangat berguna bagi yang gemar mempelajari seni musik tidak hanya dari sisi keterampilan berseninya. Orang yang berminat menelaah seni
musik dari sisi ilmu pengetahuannya sangat tertolong membaca tulisan tentang seni musik ini.
2. Tulisan tentang Sejarah Musik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah musik diartikan sebagai pengetahuan yang mencakupi uraian deskriptif tentang musik dalam masyarakat, riwayat seniman, riwayat
pendidikan musik, sejarah notasi, kritik, perbandingan gaya, dan perkembangan musik. Tidak hanya dari sisi perkembangan seni musik saja, tulisan sejarah seni musik juga memuat peristiwa
pengaruh-mempengaruhi antara seni musik dari satu masyarakat dan masyarakat lainnya.
3. Tulisan Jurnalisme Musik
Tulisan jurnalisme musik adalah tulisan yang berisi ulasan seni musik, khususnya pertunjukan musik atau peristiwa musik yang lain. Sebagaimana tulisan jurnalisme pada umumnya, tulisan
jurnalisme musik juga dimaksudkan untuk penyampaian informasi kepada khalayak tentang suatu berita. Jadi, tulisan jurnalisme musik juga menonjolkan tersampaikannya informasi
tentang pertunjukan musik kepada khalayak.
Prinsip-prinsip tulisan jurnalisme musik sama dengan tulisan jurnalisme pada umumnya. Tulisan haruslah aktual dan faktual, bukan iktif. Tulisan juga harus objektif. Tulisan dibangun
dengan gaya deduktif atau piramida terbalik. Yang penting didahulukan dan rinciannya dikemudiankan. Isi tulisan juga harus memuat 5 W + 1 H, yakni what, who, when, where,
why, dan how.
a. Resensi Resensi adalah tulisan yang berisi ulasan karya seni musik yang siap dilepas ke masyarakat.
Biasanya berisi pertimbangan tentang perlunya masyarakat menikmati karya seni musik tersebut, tetapi berbeda dengan kritik, resensi lebih kepada melontarkan ajakan kepada
khalayak untuk menikmati karya seni musik tersebut. b. Review
Review adalah tulisan jurnalisme yang berisi ulasan tentang unsur-unsur seni musik, penciptanya, penyajinya, garapannya, dan penampilannya. Biasanya review disajikan setelah
sebuah pagelaran musik dilaksanakan. Berikut contoh tulisan jurnalisme musik.
4. Tulisan tentang Kritik Musik