Musik Abad pertengahan 375-1400 Musik zaman Renaissance 1350-1600 Musik Barok 1600 – 1750

36 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK

7. Tujuan komersial

Pertunjukan karya musik ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan inansial, baik bagi penciptanya, penyanyinya, maupun penyelenggaranya. Untuk tujuan komersial ini, musik dapat disajikan dan dipertunjukkan di atas panggung, bisa pula dengan penyajian melalui rekaman audio atau video. Semakin banyak hasil rekaman musiklagu yang terjual, maka semakin tinggi pula keuntungan yang akan diperoleh.

C. Sejarah Perkembangan Pertunjukan Musik Barat

Pertunjukan musik sebenarnya sudah dimulai sejak zaman kuno. Hal ini dapat diketahui dengan temuan arkeologis benda-benda purbakala dan alat-alat musik yang ditemukan di tempat-tempat peribadatan di Mesir. Dalam tradisi Yahudi bisa diketahui adanya teks- teks Alkitab yang menggambarkan beberapa aktivitas yang menggunakan alat musik dan nyanyian-nyanyian. Bahkan ada jenis musik yang bisa diketahui yaitu musik Kenisah abad 10 – 6 SM dan musik Sinagogal 500 SM. Kemudian perkembangannya diketahui terjadi di Yunani pada masa klasik hellenisme dan pada abad-abad awal masehi yang sudah terdapat musik gregorian yang diusung oleh para musisi gereja. Tentu saja pertunjukan musik ketika itu lebih banyak ditujukan untuk tujuan keagamaan, puji-pujian kepada Tuhan, dan persembahan untuk raja. Pertunjukan musik untuk hiburan sudah ada, tetapi untuk kalangan terbatas. Setelah lahir folk song di wilayah Irlandia, Skotlandia, dan beberapa negara lain di Eropa, barulah pertunjukan musik sebagai hiburan rakyat mulai berkembang. Berikut disajikan sejarah singkat perkembangan pertunjukan seni musik barat.

1. Musik Abad pertengahan 375-1400

Musik zaman pertengahan biasanya dipertunjukkan dalam bentuk drama liturgi, gregorian, tipe litani berbalasan dilakukan dalam ibadah, tipe sekuensi, kanzone, rondo. Pertunjukan musik polifon pada abad ke-9 – 11 konon dimulai dari Islandia dan Norwegia. Sebagai pendukung, perkembangan lain adalah sudah adanya sekolah-sekolah musik, organum baru, sudah ada notasi musik juga berkembang.

2. Musik zaman Renaissance 1350-1600

Musik zaman Renaissance berkembang di Italia, disebut juga masa anti purbakala. Istilahnya sendiri dipakai baru pada abad XV sampai abad XXVI, bersamaan ditemukan bukti-bukti sejarah tentang Columbus, Gutenberg, lalu disusul oleh masa reformasi zaman tokoh Martin Luther dan Yohanes Kalvin. Masa Renaissance dikenal sebagai masa pembaruan gereja yang menandakan ciri musik religius. Musiknya sendiri ditandai oleh beberapa bentuk; motet, ordinarium missae, nyanyian oinsi, madrigal, dan sebagainya. Perkembangan musik bukan hanya terjadi di Italia, namun juga di banyak negara lain, seperti Inggris, Spanyol, Perancis. Musik Koral yang terkenal dari tradisi gereja juga muncul, dikarang oleh Martin Luther sebagai tokoh terkenal dalam reformasi. Pada zaman ini pertunjukan musik juga masih didominasi untuk sajian musikan liturgi di tempat-tempat ibadah. Seni Budaya 37

3. Musik Barok 1600 – 1750

Musik zaman Barok dianggap mewakili zaman yang sangat rumit dalam berbagai hal, mulai melodinya, bentuk-bentuk musiknya, dan warna musiknya. Musik yang juga diambil dari tradisi tari-tarian yang menjadi seni rakyat. Istilah barok sendiri sebenarnya muncul dalam buku Ensiklopedi karya Denis Diderot pada tahun 1750. Bentuk-bentuk musik yang berkembang pada masa ini adalah opera, oratorio, musik kamar, dan instrumentalia. Pada zaman ini musik gereja berkembang di Italia, Jerman, dan Austria. Gereja dengan beberapa tradisi Katolik, protestan, Anglikan Inggris mengembangkan gaya masing- masing. Musisi yang sangat terkenal pada masa itu di antaranya J.S Bach 1685 – 1750, Handel Antonio Vivaldi, Alessandro Scarlatti. 4. Musik Zaman Klasik 1750 – 1820[7]