memperoleh  harta  dengan  cara-cara  yang  halal.    yang  disebut “maqashid al-khamsah”
38
Kelima tujuan ini kemudian disepakati oleh para ahli hukum Islam.
D. Sumber Hukum Islam
Menurut  QS.  An- Nisa’  ayat  59,  setiap  muslim  wajib  menaati
mengikuti kemauan atau kehendak Allah, kehendak Rasul dan keh endak “ulil
amri ” yakni orang yang mempunyai kekuasaan atau penguasa.
Kehendak Allah yang berupa ketetapan tersebut kini tertulis dalam al- Quran,  kehendak  Rasulullah  sekarang  terhimpun  dalam  kitab-kitab  hadis,
kehendak penguasa sekarang termaktub dalam kitab-kitab fikih. Dari  hadis  yang  dikemukakan,  para  ulama  menyimpulkan  bahwa
sumber  hukum  Islam  ada  3,  yakni  al-Quran,  as-Sunnah,  dan  akal  pikiran orang yg memenuhi syarat untuk berijtihad.
E. Fungsi Hukum Islam dalam Kehidupan Bermasyarakat
39
a. Fungsi ibadah
b. Fungsi “Amar ma’ruf nahi munkar”
c. Fungsi  “zawajir”,  sebagai  sarana  pemaksa  yang  melindungi  warga
masyarakat  dari  segala  bentuk  ancaman  serta  perbuatan  yang membahayakan.
d. Fungsi  “Tanzim  wa islah al-ummah”,  sebagai  sarana  untuk  mengatur
sebaik  mungkin  dan  memperlancar  proses  interaksi  sosial  sehingga terwujudlah masyarakat yang harmonis, aman dan sejahtera.
38
Fathurrahman  Djamil,  Filsafat  Hukum  Islam,  Jakarta:  Logos  Wacana  Ilmu, 1999, h. 125. Lihat juga Al-Syatibi, Al-Muwafaqat fi Ushul al-Ahkam, t.t: Dar al-Fikr,
Jilid III, h. 62-63 dan 70..
39
Hamdan  Mansoer dkk., Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Depag RI, Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum, Jakarta, 2004, h. 59-60.
F. Hak Asasi Manusia Menurut Ajaran Islam
Menurut  Jan  Materson  dari  Komisi  Hak  Asasi  Manusia  PBB,  Hak
Asasi  Manusia  ialah  hak-hak  yang  melekat  pada  manusia,  yang  tanpa dengannya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.
Menurut  Baharuddin  Lopa,  1996:1  kalimat  “mustahil  dapat  hidup sebagai  manusia”hendaklah  diartikan  “mustahil  dapat  hidup  sebagai  manusia
yang bertanggung jawab”. Alasan penambahan istilah bertanggung jawab ialah
disamping  manusia  memiliki  hak,  juga  memiliki  tanggung  jawab  atas  segala yang  dilakukannya.  Hak-hak  asasi  manusia  adalah  hak-hak  yang  diberikan
langsung  oleh  Tuhan  Yang  Maha  Pencipta  hak-hak  yang  bersifat  kodrati. Oleh  karena  itu,  tidak  ada  kekuasaan  apapun  di  dunia  ini  yang  dapat
mencabutnya.  Meskipun  demikian,  bukan  berarti  manusia  dengan  hak-haknya dapat berbuat semau-maunya, sebab apabila seseorang melakukan sesuatu yang
dapat  dikategorikan  memperkosa  hak  asasi  org  lain,  maka  ia  harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
40
Dilihat  dari  sejarahnya,  umumnya  para  pakar  di  Eropa  berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya Magna Charta pada tahun 1215
di  Inggris.  Magna  Charta  antara lain  mencanangkan  bahwa  raja  yang  tadinya memiliki  kekuasaan  absolut  raja  yang  menciptakan  hukum,  tetapi  ia  sendiri
tidak  terikat  pada  hukum,menjadi  dibatasi  kekuasaannya  dan  mulai  dapat dimintai pertanggungjawabannya di muka hukum.
Lahirnya  Magna  Charta  diikuti  dengan  lahirnya  Bill  of  Rights  di Inggris  pada  thn  1689
41
.  Pada  saat  itu  mulai  ada  adagium  yang  berintikan bahwa  manusia  sama  di  muka  hukum.  Adagium  ini  memperkuat  dorongan
40
Baharuddin Lopa, Al- Qur’an dan Hak Asasi Manusia, Yokjakarta : PT. Dana
Bhakti Prima Yasa, 1999,h.1.
41
Baharuddin Lopa, Al- Qur’an dan Hak Asasi Manusia, Yokjakarta : PT. Dana
Bhakti Prima Yasa, 1999, h. 2-3.