Pengertian Ibadah. SAKARATUL MAUT DILIHAT DARI SUDUT ISLAM

kegiatan tersebut bukan perbuatan yang dilarang Allah dan Rasul-Nya serta diniatkan karena Allah. Untuk memudahkan pemahaman, para ulama menetapkan kaidah ibadah umum, 17 yaitu “semua boleh dikerjakan, kecuali yang dilarang Allah atau Rasul- Nya”. Ibadah, baik umum maupun khusus merupakan konsekuensi dan implementasi dari keimanan terhadap Allah SWT., yang tercantum dalam dua kalimat syahadat, yaitu “Asdyhadu an laa ilaha illalahu, Waasyhadu anna Muhammadar Rasulullah”.

C. Kedudukan Ibadah

Kedudukan ibadah di dalam Islam menempati posisi yang paling utama dan menjadi titik sentral dari seluruh aktifitas muslim 18 . Seluruh kegiatan muslim pada dasarnya merupakan bentuk ibadah kepada Allah, sehingga apa saja yang dilakukannya memiliki nilai ganda, yaitu nilai material dan spiritual. Nilai material adalah imbalan nyata yang diterima di dunia, sedangkan nilai spiritual adalah ibadah yang hasilnya akan diterima di akhirat. Aktifitas yang bermakna ganda inilah yang disebut amal saleh.

D. Tujuan dan Hikmah Ibadah

Manusia dalam faham Islam 19 , sebagai halnya dalam agama monotheisme lainnya, tersusun dari dua unsur, unsur jasmani dan unsur rohani. Tubuh manusia berasal dari materi dan mempunyai kebutuhan-kebutuhan materil, sedangkan roh manusia bersifat immateri dan mempunyai kebutuhan spirituil. Badan, karena mempunyai hawa nafsu, bisa membawa kepada kejahatan, sedang roh karena berasal dari unsur yang suci, mengajak kepada kesucian. Kalau seseorang hanya mementingkan hidup kematerian ia mudah sekali dibawa hanyut oleh kehidupan yang tidak bersih, bahkan dapat dibawa hanyut kepada kejahatan. Oleh karena itu pendidikan jasmani manusia harus disempurnakan dengan pendidikan rohani. Pengembangan daya-daya jasmani seseorang tanpa 17 Toto Suryana Dkk. Pendidikan Agama Islam, Bandung: Tiga Mutiara. h. 83. 18 Toto Suryana Dkk. Pendidikan Agama Islam, Bandung: Tiga Mutiara.h. 83 19 Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI- Press,1985, h. 36.