Berkeyakinan atas Kehormatan Profesi

Seorang dokter diberi amanah untuk menjaga kesehatan yang merupakan amanah Tuhan yang paling berharga bagi manusia, sebagaimana dinyatakan dalam hadis Nabi : yang Artinya : Nabi bersabda : Mohonlah kepada Allah kesehatan, sebab tidak ada sesuatupun yang dianugerahkan kepada hamba-Nya yang lebih utama dari kesehatan. HR. Ahmad, al- Turmuzi, dan Ibn Majah.. Disamping itu, dokter selalu menjadi tumpuan pasien, keluarga, masyarakat, bahkan bangsa. Mengingat kedudukan profesi kedokteran tersebut, seharusnya dalam menjalankan profesinya tidak hanya berpikir tentang materi tetapi lebih kepada pengabdian dan perbaikan umat. Keyakinan akan kehormatan profesi tersebut merupakan motifator untuk memelihara akhlak yang baik dalam hubungannya dengan masyarakat.

b. Berusaha Menjernihkan Jiwa

Kejernihan jiwa akan menentukan kualitas perbuatan manusia secara keseluruhan, jika seseorang termasuk dokter hatinya jernih maka perbuatannya akan selalu positif. Hal ini sejalan dengan penegasan Rasulullah saw.: “Ingatlah bahwa tubuh manusia ada segumpal darah yang apabila baik maka seluruh tubuh menjadi baik, dan apabila buruk maka seluruh tubuh menjadi buruk, ingatlah itu adalah hati. ” HR.Bukahri, Muslim, Ahmad, al- Darimi, dan Ibn Majah.

c. Lebih Mendalami Ilmu yang Dikuasaiya

Dalam hadis Nabi Muhammad saw. disebutkan mencari ilmu merupakan kewajiban sepanjang hidup. Sebagaimana diketahui bahwa ilmu pengetahuan dari hari kehari mengalami perkembangan karena itu, agar setiap dokter tidak ketinggalan informasi dan ilmu pengetahuan dan lebih mendalami bidang profesinya, maka dituntut untuk selalu belajar. Dalam ajaran Islam sangat ditekankan dalam mengamalkan segala sesuatu agar dilakukan secara profesional dan penuh ketelitian. Nabi bersabda : “ Sesungguhnya Allah menyukai bila seseorang di antara kalian mengerjakan pekerjaan dengan teliti ” HR. al-Baihaqi.

d. Mengguakan Metode Ilmiah dalam Berpikir

Bagi dokter muslim diharuskan dalam berpikir menggunakan metode ilmiah sesuai dengan kaidah logika ilmiah sebagaimana terjabar dalam disiplin ilmu kedokteran modern. Ajaran Islam sangat menekankan agar berpikir atau merenung terhadap berbagai sebab, tujuannya agar mendapatkan keyakinan yang benar, Di antara anjuran berpikir dengan metode ilmiah, antara lain tersurat dalam firman Allah: ا يف قْ خ اسل ْ ْْ فًتْخ لْيا ل ا ل كْ فْل يتال ْ ت يف ْح ْل ب عفْ ي ا ل م ْن ها ل نم ء اسل ْنم ء م يْحأف هب ْ ْْ ْعب ت ْ م اثب يف ْنم لك اب في ْ ت ي ل حاسل ا س ْل نْيب ء اسل ْ ْْ يْ ْ قل قْعي Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati kering -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh terdapat tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkan. al-Baqarah: 164