Pengertian Hukum dan HAM

B. Ruang Lingkup Hukum Islam

Hukum Islam baik dalam pengertian syariat maupun fikih dibagi kedalam 2 bagian besar, yakni bidang ibadah dan bidang muamalah. Ibadah adalah tata cara dan upacara yang wajib dilakukan seorang muslim dalam berhubungan dengan Allah seperti menjalankan sholat, membayar zakat, menjalankan ibadah puasa dan haji. Sedangkan muamalat adalah ketetapan Allah yang langsung berhubungan dengan kehidupan sosial manusia walaupun ketetapan tersebut terbatas pada yang pokok-pokok saja. Menurut H.M.Rasjidi, bagian-bagian hukum Islam adalah: 1. Munakahat 2. Wirasah 3. Muamalat 4. Jinayat atau ‘ukubat 5. al-ahkam al-sulthaniyah khilafah 6. Siyar, dan 7. Mukhashamat 37 Sedangkan menurut Fathi Osman berpendapat bahwa sistimatika hukum Islam adalah: 1. Al-Ahkam- al-ahwal al-syakhsiyah 2. al-ahkam al-madaniah hukum, kebendaan, 3. al-ahkam al-jinayah hukum pidana 4. al-ahkam al-murafaat hukum acara perdata, pidana dan peradilan tata usaha negara 5. al-ahkam al-dusturiyah hukum tata negara 6. al-ahkam al-dawliyah hukum internasional 7. al-ahkam al-iqtishadiyah wa al-maliyah hukum ekonomi dan keuangan. 37 Rasyidi, Keutamaan Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1971, h. 25-26. Lihat juga Hamdan Mansoer, Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi, h. 51.

C. Tujuan Hukum Islam

Adapun tujuan hukum Islam secara umum adalah untuk mencegah kerusakan pada manusia dan mendatangkan kemaslahatan bagi mereka. Abu Ishaq al-Shatibi merumuskan 5 tujuan Hukum Islam, yakni memelihara: 1. Agama. Agama merupakan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, karena agamalah yang dapat menyentuh nurani manusia. Agama Islam harus terpelihara dari ancaman orang-orang yang akan merusak akidah, syari’ah dan akhlak atau mencampuradukkan ajaran agama Islam dengan paham aliran yang batil, agama Islam memberi perlindungan kepada pemeluk agama lain untuk menjalankan agama sesuai dengan keyakinannya. Agama Islam tidak memaksakan pemeluk agama lain meninggalkan agamanya untuk memeluk agama Islam. Hal ini al- Qur’an memberikan informasi dalam QS2: 256. 2. Jiwa. Menurut Hukum Islam jiwa harus dilindungi. Untuk itu hukum Islam wajib memelihara hak manusia untuk hidup dan mempertahankan hidupnya. Hukum Islam melarang pembunuhan sebagai upaya menghilangkan jiwa manusia dan melindungi berbagai sarana yang dipergunakan oleh manusia untuk mempertahankan kemaslahatan hidupnya. 3. Akal. Menurut hukum Islam seseorang wajib memelihara akalnya, karena akal mempunyai peranan penting dalam hidup dan kehidupan manusia. Dengan akalnya manusia dapat memahami wahyu Allah baik yang terdapat dalam kitab suci maupun wahyu Allah. Dengan akalnya manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seseorang tidak akan mampu menjalankan hukum Islam dengan baik dan benar tanpa mempergunakan akal yang sehat.Untuk itu hukum Islam melarang orang meminum minuman yang memabukkan seperti halnya khamar. Larangan ini dijelaskan dalam al- Qur’an QS5: 90. 4. Keturunan Memelihara keturunan adalah hal yang sangat penting. Untuk itu dalam hukum Islam untuk meneruskan keturunan harus melalui perkawinan yang sah menurut ketentuan-ketentuan yang ada dalam al- Qur’an dan Sunnah. Seperti yang dijelaskan dalam QS.17:32. 5. Harta. Menurut hukum Islam harta merupakan pemberian Allah kepada manusia untuk melangsungkan hidup dan kehidupannya, untuk itu manusia sebagai khalifah Allah di bumi dilindungi haknya untuk