Mengguakan Metode Ilmiah dalam Berpikir

e. Memiliki Rasa Cinta Kasih

Rasa cinta kasih adalah cahaya yang timbul dari hati yag terdalam, dia akan dapat menyinari orang lain, alam semesta dan segala sesuatu. Cahaya itu kemudian memantul kepada dirinya dan melimpah kepadanya kejernihan, kerelaan dan kemantapan. Ajaran Islam sangat menekankan menyintai sesama, sebagaimana dianjurkan Nabi Muhammad saw.: “ Dari Anas, dari Nabi saw., beliau bersabda: Tidaklah seseorang dari kalian sehingga mencintai bagi saudaranya apa yang disukai untuk diinya “ HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, al-Nasai, Turmudzi.

f. Rendah Hati Tawadhu

Setiap orang, terutama orang yang melayani kepentingan umum termasuk dokter dituntut bersifat rendah hati. Sifat yang sering menyebabkan seseorang dijauhi dalam pergaulan bia kesombongan dan keangkuhan. Kesombongan dan keangkuhan biasanya lahir karena ada perasaan, ilmu, atau pengaruhnya. Ajaran Islam sangat mengecam perbuatan angkuh dan sombong. Allah berfirman: هان َ ُبحي ني ْ تْس ْل Artinya : “ Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong ” al-Nahal: 23. Dalam hadis juga disebutkan “ Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebutir dzarrah dari kesombongan .HR. Muslim.

g. Keadilan dan Keseimbangan

Dokter termasuk orang yang paling banyak berurusan dengan masalah manusia dan kemanusiaan. Kehidupan seseorang, termasuk dokter sangat ditentukan oleh kualitas hubungan dengan masyarakat itu. Ajaran Islam sangat menekankan berlaku adil dan berkeseimbangan dalam berbagai urusan, tidak berlebihan atau over acting, dalam gaya hidup, khususnya dalam masalah tarip praktek dan bayaran sehingga mengurangi dan menodai prinsip –prinsip yang mesti dijunjung tinggi sebagai pelayan masyarakat. Allah berfirman: كل ك ْمك ْ عج ا ام ا س ن تل ء ش ع ا ل Artinya “ Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu umat Islam, umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul Muhammad menjadi saksi atas perbuatan kamu .”

h. Mawas Diri

Mengingat tugas dokter melayani masyarakat dan tanggung jawab menyangkut nyawa dan keselamata seseorang. Mereka sering menjadi sasaran dan tuduhan, itu disebabkan adanya anggapan masyarakat yang menganggap mereka adalah orang yag paling mengetahuai rahasia kehidupan dan kematian. Dengan senantiasa mawas diri, seorang dokter muslim akan sadar atas segala kekurangannya sehingga di masa mendatang akan memperbaikinya, juga akan terhindar dari berbagai sifat tercela lain seperti sifat sombong, riya, agkuh, dan lainnya. 66 66 Departemen Agama RI, Islam untuk Disiplin Ilmu Kesehatan dan Kedokteran 2 Fiqh Kontemporer 2003,h. 90-96