C. Pencegahan
Pencegahan secara khusus dapat dilakukan melalui pencegahan diri sendiri dan anggota keluarganya dari serangan penyakit AIDS. Pencegahan
terhadap diri sendiri dilakukan, antara lain, dengan cara: a.
Hubungan seksual hanya dengan istri sendiri, dan menghindarkan hubungan seksual di luar nikah.
b. Menghindari hubungan seksual secara homo, sodomi ataupun onani
c. Menghindari hubungan seksual bila sedang mengalami luka pada alat
kelamin dan menghindari pula penggunaan alat-alat tertentu saat berhubungan seksual yang memungkinkan timbulnya luka.
d. Menghindari penyalahgunaan narkotika, lebih-lebih bila menggunakan
suntikan. e.
Menghindari penggunaan pisau cukur, gunting kuku atau sikat gigi milik orang lain, karena alat-alat tersebut mungkin mengandung butir-
butir darah pengidap HIV. f.
Mengadakan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah mengidap virus HIV atau tidak.
Pencegahan dari serangan penvakit AIDS terhadap anggota keluarga, antara lain, dengan cara:
a. Setiap orang tua harus menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang
memungkinkan terkena virus HIV seperti tersebut di atas, karena orang tua yang terkena virus HIV seperti tersebut, lebih memungkinkan
menularnya kepada anak dan orang lain yang berada di lingkungan keluarganya.
b. Ibu yang sedang hamil agar memeriksakan kesehatannya dengan
kontinue untuk menjaga kemungkinan terinfeksi virus HIV.
c. Memelihara kesehatan anak dengan sebaik-baiknya, terutama anak
balita yang belum mempunyai daya tangkal yang kuat terhadap penyakit lebih-lebih penyakit AIDS.
d. Mendidik dan membimbing anaknya agar tidak herperilaku yang
memungkinkan tertulari penyakit AIDS, seperti penyalahgunaan narkotika, pergaulan bebas, dan lain sebagainya. Menjaga diri dan
keluarga dari berbagai kemaksiatan, termasuk pergaulan bebas dan narkotika, sejalan dengan penegasan Allah dalam ayat al-Quran:
ُيأٰٓي ني الٱ
ن ۡم ي ۡه ۡم سفن ْ ٓ ق ْ م ء ه ق
ا لٱ حۡلٱ
ۡعي اَ ٞ ش ٞ ًغ ٰٓم ۡي ع ها لٱ
ۡمه م ٓ م م ۡ ي م عۡفي
Artinva: ”Hai orang-orang yang heriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka ” .... Q. s. al-Tahrim 66: 6.
e. Agar masyarakat memelihara semangat ukhuwwat rasa persaudaraan
yang apabila di lingkungannya terdapat orang yang kena penyakit AIDS, tidak mengucilkannva karena pergaulan yang baik tidak
menjadi sebab menularnya penyakit AIDS. Sikap mengasihi sesama tanpa kecuali sangat dianjurkan dalam ajaran Islam sebagaimana
dinyatakan dalam hadits Nabi: yang artinya: Dari Abdillah bin ’Amar, ia berkata, Rasulullah saw berkata” orang-orang penyayang akan
disayangi oleh Maha Penyayang, sayangilah olehmu siapa saja yang ada di bumi, niscaya akan menyayangimu siapa saja yang ada dilangit
”, HR. Muslim. f.
Apabila seseorang telah terkena penyakit AIDS, hendaknya menjaga diri sebaik-baiknya agar penyakit itu tidak menular kepada orang lain,
seperti tidak melakukan hubungan seksual, donor darah, menyusukan anak dan melahirkan. Ajaran Islam melarang berbuat sesuatu yang