Menjaga jangan sampai sisakit terganggu.

Dalam riwayat Ahmad disebutkan: “ Surat yasin adalah jantung al- Qur’an. Barangsiapa yang membacanya karena maencari keridhaan Allah dan kampong akhirat, niscaya Allah akan mengampuninya dan oleh karena itu bacakaanlah surat yasin itu kepada saudaramu yng sedang mengahadapi maut.

C. Fardhu Kifayah Terhadap Jenazah

Mengiring jenazah kekubur, dan mengambil bagian dalam solat jenazah, merupakan kewajiban sebagai hutang budi orang Islam terhadap orang islam lain, demikin pula mengunjungi orang sakit Bu.23:2 secara teknis, salat jenazah itu pardhu kifayah artinya, cukup jika ini dilakukan oleh beberapa orang Islam. Kaum wanita tak dilarang mengiring jenazah kekubur, walaupun kehadiran mereka tidaklah dianggap perlu, karena kaum wanita sangat mudah terharu, sehingga kemungkinan sekali mereka kehilangan keseimbangan karena dukacita. Salat jenazah dapat dilakukan di mana-mana, di Masjid, dilapangan, bahkan dikuburanpun boleh, asal cukup tempat. Semua orang yang menjalankan solat jenazah harus mengambil wudhu’. Jenazah harus diletakkan di muka mereka. Imam berdiri di tengah jenazah, baik laki-laki maupun perempuan Bu.23:64. Dan makmum berdiri dibelakangnya dengan membentuk shaf dan menghadap Qiblat. Biasanya, salat jenazah itu sedikitnya terdiri dari tiga shaf, tetapi Imam Bukhari berpendapat bahwa boleh saja salat jenazah itu terdiri dari dua atau tiga shaf, atau lebih Bu: 23: 54. Jika jumlah orang yang mengikuti salat jenazah tidak banyak, maka tak berdosa jika salat jenazah itu terdiri dari satu shaf. Salat jenazah diawali dengan membaca takbir, sambil mengangkat kedua belah tangan setinggi telinga, seperti salat biasa. Seluruhnya baik imam maupun makmum, membaca do’a dhikr dengan suara lemah, seperti yang biasa dibaca dalam raka’at pertama salat biasa sesudah takbiratul -ihram, yaitu do’a istiftah dan surat Fatihah, tanpa ditambah dengan bacaan ayat al- Qur’an Q: 23: 66. Setelah itu, lalu membaca takbir kedua, tanpa mengangkat tangan setinggi telinga ; lalu membaca do’a salawat dengan suara lemah. Lalu membaca takbir ketiga, disusul dengan bacaan do’a memohonkan ampun kepada Allah untuk jenazah yang meninggal. Adapun do’a yang diucapkan