Manusia  sebagai  seorang  khalifah  tidak  boleh  hanya  melakukan untuk  kepentingan  diri  pribadi  dan  tidak  hanya  bertanggunga  jawab  pada  diri
sendiri  saja.  Oleh  karena  itu  semua  yang  dilakukan  harus  untuk  kebersamaan sesama  umat  manusia  dan  hamba  allah,  serta  pertanggungjawabannya  pada  3
instansi, yaitu :
1
1. Pada diri sendiri
2. Pada masyarakat
3. Pada Allah
Apa yang harus dilakukan manusia dalam kehidupan di dunia sebagai pertanggungjawaban dirinya sebagai hamba Allah?
B. Tanggung Jawab dan  Kebutuhan  Manusia Terhadap Agama
a. Tanggung Jawab Manusia Sebagai Hamba Allah
Makna  yang  esensial  dari  kata ‘abd    hamba  adalah  ketaatan,
ketundukan  dan  kepatuhan.  Ketaatan,  ketundukan,  dan  kepatuhan  manusia hanya  layak  diberikan  kepada  Allah,  yang  dicerminkan  dalam  ketaatan,
kepatuhan dan ketundukan pada kebenaran dan keadilan.
2
Tanggung jawab Abdullah terhadap dirinya adalah memelihara iman yang dimiliki dan bersifat fluktuatif naik turun, yang dalam istilah hadist Nabi
SAW  dikatakan  yazidu  wayanqushu  terkadang  bertambah  atau  menguat  dan terkadang berkurang atau melemah.
Seorang  hamba  Allah  juga  mempunyai  tanggung  jawab  terhadap keluarga.  Tanggung  jawab  terhadap  keluarga  merupakan  lanjutan  dari
1
Syahidin dkk, Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum, Jakarta: Departemen Agama RI, 2004, h. 39.
2
Syahidin dkk, Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum, Jakarta: Departemen Agama RI, 2004, h.; 40.
tanggung  jawab  terhadap  diri  sendiri  berkaitan  dengan  perintah  memelihara iman  keluarga.  Oleh  karena  itu,  dalam  al-Quran  dinyatakan  dengan  quu
anfusakum  waahliikum  naaran  jagalah  dirimu  dan  keluargamu  dengan  iman dari neraka.
Dalam  hubungan  dengan  Tuhan,  manusia  menempati  posisi  sebagai ciptaan  dan  Tuhan  sebagai  Pencipta.  Posisi  ini  memiliki  konsekuensi  adanya
keharusan  manusia  menghambakan  diri  pada  Allah  dan  dilarang  menghamba pada dirinya, serta menghamba pada hawa nafsunya. Kesediaan manusia untuk
menghamba  hanya  pada  Allah  dengan  sepenuh  hatinya.  Akan  mencegah penghambaan  manusia  terhadap  manusia,  baik  dirinya  maupun  sesamanya.
Tanggungjawab  Abdullah  terhadap  dirinya  adalah  memelihara  iman  yang dimiliki  dan  bersifat  fluktuatif    naik-turun,  yang  didalam  istilah  hadis  Nabi
saw.  dikatakan  yazidu  wayangqushu    terkadang  bertambah  dan  terkadang berkurang.
Seorang  hamba  Allah  juga  mempunyai  tanggungjawab  terhadap keluarga.  Tanggungjawab  terhadap  keluarga  merupakan  lanjutan  dari
tanggungjawab  terhadap  diri  sendiri,  karena  memelihara  diri  sendiri  berkaitan dengan  perintah  memelihara  iman  keluarga.  Oleh  karena  itu,  dalam  al-
Qur’an dinyatakan  dengan  quu  anfusakum  waahlikum  naaran    jagalah  dirimu  dan
keluargamu, dengan iman, dari neraka. Allah  dengan  ajaran-Nya  al-
Qur’an  menurut  Sunnah  Rasul, memerintahkan  hamba-Nya    Abdullah  untuk  berlaku  adil  dan  ihsan.  Oleh
karena  itu,  tanggungjawab  hamba  Allah  adalah  menegakkan  keadilan,  baik terhadap  diri  sendiri  maupun  terhadap  keluarga.  Dengan  berpedoman  pada
ajaran  Allah,  seorang  hamba  berupaya  mencegah  kekejian  moral  dan kemungkaran  yang  mengancam  diri  dan  keluarganya.  Oleh  karena  itu,
Abdullah  harus  senantiasa  melaksanakan  sholat  dalam  rangka  menghindarkan