F. Implementasi Iman dan Taqwa dalam Lehidupan Modren
Dalam  menegakkan  tauhid,  seseorang  harus  menyatukan  iman  dan amal,  konsep  dan  pelaksanaan,  fikiran  dan  perbuatan,  serta  teks  dan  konteks.
Dengan demikian bertauhid adalah mengesakan Tuhan dalam pengertian yakin dan  percaya  kepada  Allah  melalui  fikiran,  membenarkan  dalam  hati,
mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan. Oleh karena itu  seseorang  baru  dinyatakan  beriman  dan  bertaqwa,  apabila  sudah
mengucapkan kalimat tauhid dalam syahadat  asyhadu allaa ilaha illa Allah, Aku  bersaksi  bahwa  tidak  ada  Tuhan  selain  Allah,  kemudian  diikuti  dengan
mengamalkan semua perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
G. Peran Iman dan Taqwa dalam menjawab Problema dan Tantangan
Kehidupan Modren
Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini dikemukakan  beberapa  pokok  manfaat  dan  pengaruh  iman  pada  kehidupan
manusia. 1.
Iman  melenyapkan  kepercayaan  pada  kekuasaan  benda.  Orang yang beriman  hanya percaya  pada  kekuatan dan  kekuasaan  Allah.
Kalau  Allah  hendak  memberikan  prtolongan,  maka  tidak  ada  satu kekuatanpun  yang  dapat  mencegahnya.  Sebaliknya,  jika  Allah
hendak  menimpakan  bencana,  maka  tidak  ada  satu  kekuatanpun yang  sanggup  menahan  dan  mencegahnya.  Kepercayaan  dan
keyakinan  demikian  menghilangkan  sifat  mendewa-dewakan manusia
yang kebetulan
sedang memegang
kekuasaan, menghilangkan  kepercayaan  pada  kesaktian  benda-benda  kramat,
mengikis  kepercayaan  pada  khurafat,  takhyul,  jampi-jampi  dan sebagainya.  Pegangan  orang  yang  beriman  adalah  firman  Allah
surat al-al-Fatihah 1-7.
2. Iman  menanamkan  semangat    berani  menghadapi  maut.  Takut
menghadapi  maut  menyebabkan  manusia  menjadi  pengecut. Banyak  di  antara    manusia  yang  tidak  berani  mengemukakan
kebenaran,  karena  takut  menghadapi  resiko.  Orang  yang  beriman yakin  sepenuhnya  bahwa  kematian  di  tangan  Allah.  Pegangan
orang beriman mengenai soal hidup dan mati adalah firman Allah dalam  QS.  al-
Nisa’4:78. “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang
tinggi  lagi  kokoh ”,    Bagi  seorang  dokter  percaya  akan  adanya
kematian  yang  tidak  terelakkan,  yang  harus  diingat  bahwa pengetahuan  megenai    pemeliharaan  kesehatan  itu  tidak  bisa
membantu untuk menghindari kematian, dan tidak juga memberika cara-cara  untuk  memperpanjang  usia  agar  hidup  selamanya.
Dengan  pemahaman  demikian,  tidak  berarti  dokter  muslim menentang teknologi biomedis bila berarti upaya mempertahankan
kehidupan  dengan  memberikan  pasien  suatu  pernapasan  atau  alat lain  yang  sejenis.  Sebab,  berupaya  menyelamatkan  hidup  adalah
tugas  mulia  dan  terhormat.  Siapa  yang  menyelamatkan  hidup seseorang  manusia,  seolah-olah  menyelamatkan  hidup  seluruh
manusia. 3.
Iman menanamkan sikap “self helf” dalam kehidupan. Rezeki atau mata  pencaharian  memegang  pernana  penting  dalam  kehidupan
manusia.  Banyak  orang  yang  melepaskan  pendiriannya,  karena kepentingan  kehidupannya,  kadang-  kadang  manusia  tidak  segan-
segan  melepaskan  prinsip,  menjual  kehormatan,  bermuka  dua, menjilat,  dan  memperbudak  diri,  karena  kepetingan  materi.
Pegangan orang beriman dalam hal ini adalah firman Allah dalam QS. Hud11: 6.
“Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi