Ruang Lingkup Hukum Islam

C. Tujuan Hukum Islam

Adapun tujuan hukum Islam secara umum adalah untuk mencegah kerusakan pada manusia dan mendatangkan kemaslahatan bagi mereka. Abu Ishaq al-Shatibi merumuskan 5 tujuan Hukum Islam, yakni memelihara: 1. Agama. Agama merupakan kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, karena agamalah yang dapat menyentuh nurani manusia. Agama Islam harus terpelihara dari ancaman orang-orang yang akan merusak akidah, syari’ah dan akhlak atau mencampuradukkan ajaran agama Islam dengan paham aliran yang batil, agama Islam memberi perlindungan kepada pemeluk agama lain untuk menjalankan agama sesuai dengan keyakinannya. Agama Islam tidak memaksakan pemeluk agama lain meninggalkan agamanya untuk memeluk agama Islam. Hal ini al- Qur’an memberikan informasi dalam QS2: 256. 2. Jiwa. Menurut Hukum Islam jiwa harus dilindungi. Untuk itu hukum Islam wajib memelihara hak manusia untuk hidup dan mempertahankan hidupnya. Hukum Islam melarang pembunuhan sebagai upaya menghilangkan jiwa manusia dan melindungi berbagai sarana yang dipergunakan oleh manusia untuk mempertahankan kemaslahatan hidupnya. 3. Akal. Menurut hukum Islam seseorang wajib memelihara akalnya, karena akal mempunyai peranan penting dalam hidup dan kehidupan manusia. Dengan akalnya manusia dapat memahami wahyu Allah baik yang terdapat dalam kitab suci maupun wahyu Allah. Dengan akalnya manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seseorang tidak akan mampu menjalankan hukum Islam dengan baik dan benar tanpa mempergunakan akal yang sehat.Untuk itu hukum Islam melarang orang meminum minuman yang memabukkan seperti halnya khamar. Larangan ini dijelaskan dalam al- Qur’an QS5: 90. 4. Keturunan Memelihara keturunan adalah hal yang sangat penting. Untuk itu dalam hukum Islam untuk meneruskan keturunan harus melalui perkawinan yang sah menurut ketentuan-ketentuan yang ada dalam al- Qur’an dan Sunnah. Seperti yang dijelaskan dalam QS.17:32. 5. Harta. Menurut hukum Islam harta merupakan pemberian Allah kepada manusia untuk melangsungkan hidup dan kehidupannya, untuk itu manusia sebagai khalifah Allah di bumi dilindungi haknya untuk memperoleh harta dengan cara-cara yang halal. yang disebut “maqashid al-khamsah” 38 Kelima tujuan ini kemudian disepakati oleh para ahli hukum Islam.

D. Sumber Hukum Islam

Menurut QS. An- Nisa’ ayat 59, setiap muslim wajib menaati mengikuti kemauan atau kehendak Allah, kehendak Rasul dan keh endak “ulil amri ” yakni orang yang mempunyai kekuasaan atau penguasa. Kehendak Allah yang berupa ketetapan tersebut kini tertulis dalam al- Quran, kehendak Rasulullah sekarang terhimpun dalam kitab-kitab hadis, kehendak penguasa sekarang termaktub dalam kitab-kitab fikih. Dari hadis yang dikemukakan, para ulama menyimpulkan bahwa sumber hukum Islam ada 3, yakni al-Quran, as-Sunnah, dan akal pikiran orang yg memenuhi syarat untuk berijtihad.

E. Fungsi Hukum Islam dalam Kehidupan Bermasyarakat

39 a. Fungsi ibadah b. Fungsi “Amar ma’ruf nahi munkar” c. Fungsi “zawajir”, sebagai sarana pemaksa yang melindungi warga masyarakat dari segala bentuk ancaman serta perbuatan yang membahayakan. d. Fungsi “Tanzim wa islah al-ummah”, sebagai sarana untuk mengatur sebaik mungkin dan memperlancar proses interaksi sosial sehingga terwujudlah masyarakat yang harmonis, aman dan sejahtera. 38 Fathurrahman Djamil, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, h. 125. Lihat juga Al-Syatibi, Al-Muwafaqat fi Ushul al-Ahkam, t.t: Dar al-Fikr, Jilid III, h. 62-63 dan 70.. 39 Hamdan Mansoer dkk., Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Depag RI, Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum, Jakarta, 2004, h. 59-60.