Kajian Materi Sistem Pernapasan
sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak
berhubungan langsung dengan kegiatan belajar”.
52
Kesimpulan dari pengertian di atas menunjukkan bahwa pengalaman yang didapat oleh seseorang akan menjadi suatu pembelajaran yang akan menghasilkan
perubahan yang melibatkan panca indra seseorang yang dipengaruhi oleh faktor- faktor yang berhubungan langsung dengan kegiatan belajar.
Usaha pencapaian tujuan belajar diperoleh dengan adanya sistem lingkungan belajar yang lebih kondusif. Tujuan belajar sangat bervarisai diantaranya tujuan
belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, yang biasanya berbentuk pengetahuan dan keterampilan.
53
Tujuan belajar dibagi menjadi tiga jenis yaitu; untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan
keterampilan, dan pembentukan sikap.
54
Inti dari tujuan belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mentalnilai-nilai.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikap-sikap apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar berupa:
55
a. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara
spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan
aturan.
b. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.
Keterampilan intelektual
terdiri dari
kemampuan mengategorisasi,
kemampuan analitis-sintesis
fakta-konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktifitas kognitif bersifat khas.
c. Strategi kongitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifiatas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
52
Ibid., h. 5.
53
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori aplikasi Paikem, Yogyakarta: Pustakabelajar, 2012, h.5.
54
Sardiman, Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Presada, 2011, h. 26-28.
55
Agus Suprijono, loc.cit.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian
terhadap objek
tersebut. Sikap
berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar prilaku.
“Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge pengetahuan,
ingatan, comprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh, application menerapkan, analysis menguraikan, menentukan
hubungan, synthesis mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru, dan evaluation menilai. Domain afektif adalah
receiving sikap menerima, responding memberikan respon, valuing nilai, organization mengorganisasi, characterization karakterisasi.
Domain Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial dan intelektual
”.
56
Berdasarkan tujuan pengajaran, hasil belajar peserta didik terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut
saling terkait dan tidak boleh diabaikan dalam kegiatan pembelajaran, karena muara ketiga aspek kompetensi tersebut mengarah kepada kecakapan hidup
peserta didik life skill.
57
Aspek kognitif merupakan ranah yang lebih banyak melibatkan kegiatan mental atau otak, dimana terdapat enam jenjang proses berpikir yaitu;
knowledge, comprehension, application, analysis, synthesis, dan evaluation. Adapun pada aspek afektif, lebih berorientasi pada penguasaan dan pemilikan
kecakapan proses atau metode, aspek afektif ini memiliki lima jenjang yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu; receiving, responding, valuing,
organization, dan characterization by a value or value complex. Kelima kecakapan ini bersifat generik dan sebagai prasyarat yang harus dikuasai
peserta didik agar dapat menguasai disiplin ilmu dan keahlian kejuruan. Kemudian pada aspek ke tiga yaitu psikomotor, aspek ini lebih menekankan
pada keterampilan atau tindakan. Dalam aspek ini yang harus dikuasai peserta didik terdiri dari tujuh jenjang yakni; perception, set, guided response,
mechanism, complex overt response, adaptation, dan creativity.
56
Ibid., h.6.
57
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Press, 2006, h. 13.