Tes Hasil Belajar Teknik Pengumpulan Data

fungsi ukurnya. 10 Instrumen yang digunakan hendaknya diuji validitasnya terlebih dahulu untuk memastikan keabsahannya. Rumus yang digunakan sebagai berikut: Keterangan: r bisi : koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i dengan skor total X i : rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal nomor i X t : rata-rata skor total semua responden S t : standar deviasi skor total semua responden p i : proporsi jawaban benar untuk butir nomor i q i : proporsi jawaban salah untuk butir nomor i Nilai validitas ditentukan Setelah didapat hasil perhitungan dengan mengkonsultasikan pada tabel product moment yaitu dengan melihat derajat kebebasan n-variabel. Jika r- hitung r- tabel maka item soal tersebut bersifat valid, dan jika r- hitung r- tabel maka item soal tersebut bersifat tidak valid. Hasil uji validasi instrumen dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 Hasil Uji Validasi Instrumen Statistik Item Soal Soal Valid Jumlah Soal 55 43,63 Jumlah Peserta didik 41 Nomor Soal Valid 1,3,4,6,8,11,12,14,16,17,19,20,21, 23,28,33,40,42,44,45,47,49,51,52 Jumlah Soal Valid 24

2. Uji Reliabilitas

Relibilitas atau reliability bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan atau konsistensi; dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran 10 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 105. r bis i = i i t t i q p S X X  dapat dipercaya dan konsisten. 11 Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dan memberikan penilaian atas apa yang diukur sehingga dapat dipercaya keabsahannya. Hasil perhitugan nilai reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 3 berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai reliabilitas instrumen tes ini adalah 0,75. Untuk menghitung koefisien reliabilitas, dengan menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut: r 11 = k k − 1 1 − p i q i s t 2 Keterangan: r 11 : koefisien reliabilitas tes k : jumlah butir p i q i : varians skor butir p i : proporsi jawaban benar untuk butir nomor i q i : proporsi jawaban salah untuk butir nomor i S t 2 : varians skor total Acuan terhadap nilai koefisien reliabilitas pada umumnya menggunakan kriteria sebagai berikut: 12 a. Jika r 11 ≥ 0,70, berarti butir soal dari instrumen pilihan ganda memiliki nilai koefisien relabilitas yang tinggi. b. Jika r 11 ≤ 0,70, berarti butir soal dari instrumen pilihan ganda belum memiliki nilai koefisien reliabilitas yang tinggi.

3. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif konvensional paling sederhana dan mudah. Hasil penghitungan tingkat kesukaran didapat dari perbandingan antara banyaknya siswa yang menjawab betul dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tesujian. Indeks kesukaran memiliki nilai rentang dari 0,0 – 1,0. 13 Rumus tingkat kesukaran yang digunakan sebagai berikut: 14 11 Ibid. 12 Anas sudijono, Pengantar evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pres, 2011, h. 209 13 Ahmad Sofyan, dkk, op. cit., h. 103. Keterangan: P : tingkat kesukaran B : jumlah siswa yang menjawab benar N : jumlah siswa dalam penelitian Penafsiran tingkat kesukaran suatu soal dapat menggunakan suatu ketentuan seperti pada tabel di bawah ini: 15 Tabel 3.5 Kriteria Indeks Kesukaran Soal Interval Tingkat Kesukaran Kriteria 0-0,25 Sukar 0,26-0,75 Sedang 0,76-1,00 Mudah Kriteria tingkat kesukaran butir soal berdasarkan hasil analisis 55 soal yang diujicobakan dapat dilihat pada tabel berikut: 16 Tabel 3.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Kriteria Item Soal Persentase Valid Nomor Soal Jumlah Soal Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Sangat mudah 18 8, 21 1 2 66, 67 Mudah 2, 34, 35 14, 20, 45, 52 3 4 57, 14 Sedang 5, 7, 10, 13, 15, 22, 24, 26, 27, 30, 31, 36, 38, 41, 43, 48, 53, 55 1, 3, 4, 6, 11, 12, 14, 16, 17, 19, 23, 28, 33, 40, 42, 44, 47, 49, 51 18 18 50 Sukar 9, 25, 50 3 Sangat sukar 29, 32, 37, 39, 46 54 6 Jumlah 31 24 43,63 14 Ibid. 15 Ibid., h. 103-104 16 Lampiran 3, hal 79. P = N B

Dokumen yang terkait

Pengaruh multimedia interaktif (IMM) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep gaya yang bernuansa nilai (kuasi eksperimen di SMP Karya Bangsa Depok)

0 11 169

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

Pengaruh multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi terhadap retensi siswa: kuasi eksperimen pada konsep sistem ekskresi di SMAN 5 Tangerang Selatan

1 11 208

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA FLIP BOOK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASIDAN KOMUNIKASI DI SMP NEGERI 1 BANDUNG.

1 6 46

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FLASH FLIP BOOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DOMAIN KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TIK: Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

1 1 39

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FLASH FLIP BOOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Majalaya Kabupaten Bandung.

0 1 56

Pengaruh Penggunaan Multimedia Flip Book

0 0 40

PENGARUH MEDIA INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

1 0 10