Tahukah Anda mengapa bernapas
itu penting?
Bernapas adalah salah satu bentuk kegiatan tubuh guna
menghasilkan energi untuk hidup.
Coba Anda
perhatikan bagan
pada Gambar 6.2
Dari gambar di atas Anda dapat melihat bahwa
udara yang masuk lewat sistem pernapasan akan digunakan untuk proses oksidasi biologi,
yaitu proses yang menghasilkan energi dengan memecah molekul yang lebih kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana, terutama molekul gula sederhana diuraikan menjadi karbondioksida dan uap air. Energi yang terbentuk
dari hasil oksidasi biologi akan digunakan untuk proses- proses aktivitas hidup antara lain untuk bergerak, untuk
melakukan
pertumbuhan dan
perkembangan, proses
reproduksi, dan mengatur suhu tubuh serta akvifitas hidup yang lain. Nah, sekarang Anda mengerti bukan mengapa proses
respirasi itu penting?
Proses respirasi ini dapat berlangsung dengan dua cara, yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob.
A. RESPIRASI PADA MANUSIA
Gb. 6.2 Bagan Respirasi
Proses ini merupakan pemecahan molekul dengan menggunakan oksigen, reaksi umumnya sebagai berikut:
C
6
H
12
O
6
+ 6O
2
6CO
2
+ 6H
2
O + 675 kalori Jika Anda perhatikan reaksi kimia pada proses tersebut
menghasilkan energi yang banyak, yaitu sebesar 675 kalori. Pada
umumnya dalam
keadaan normal
manusia menggunakan cara ini.
Proses ini
merupakan pemecahan
molekul tidak
menggunakan oksigen. Reaksi umumnya sebagai berikut. C
6
H
12
O
6
2C
2
H
5
OH + CO
2
+ 28 kalori Pada proses respirasi anaerob terjadi pemecahan molekul
yang tidak sempurna, karena masih dihasilkan zat organik sehingga energinya belum terbebaskan semua. Pada proses
tersebut hanya terhenti sampai glikolisis dan terbentuk asam laktat, sehingga energi yang dihasilkan sedikit dan
dampaknya mengakibatkan kelelahan pada tubuh. Proses ini umumnya terjadi pada organisme tingkat rendah, yaitu
pada ragi dan bakteri. Pada organisme tingkat tinggi proses ini hanya berlangsung dalam keadaan darurat,
yaitu apabila persediaan oksigen kurang mencukupi. Ini terjadi ketika otot bekerja terlalu keras dan berlebih.
Respirasi dapat berlangsung dalam tiga tahap. 1. Respirasi Aerob
2. Respirasi Anaerob
Pada proses glikolisis ini terjadi pengubahan glukosa menjadi asam piruvat.
Reaksi glikolisis adalah sebagai berikut. C
6
H
12
O6 asam piruvat + 2 ATP + 2 NADH
2
Reaksi di atas berlangsung di dalam sitoplasma dan bersifat anaerob. Reaksi ini melepaskan energi untuk
menghasilkan ATP dan NADH
2
. Asam piruvat yang dihasilkan dalam proses di atas akan diubah menjadi asetilKoA di dalam
mitokondria. Setelah dirubah menjadi asetil-KoA, maka akan masuk ke dalam siklus Krebs.
Siklus Krebs merupakan rangkaian reaksi yang mengubah asetil KoA menjadi CO
2
dengan melalui proses oksidasi. Pada reaksi sebelumnya, yaitu reaksi glikolisis telah
dihasilkan asam piruvat. Asam piruvat yang terbentuk ini dapat memasuki siklus Krebs, setelah bereaksi dengan NAD
+
dan Ko- enzim A membentuk senyawa asetil Ko-A.
a. Glikolisis
b. Siklus Kreb
Gb. 6.3 Siklus Kreb
Transpor elektron terjadi di dalam mitokondria yang banyak menghasilkan ATP. Reaksi menghasilkan ATP
melibatkan sistem elektron pembawa. Pada reaksi ini yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan molekulmolekul
khusus dalam respirasi antara lain Koenzim A, flavoprotein, dan sitokrom. Hasil akhir dari reaksi transpor elektron
adalah H2O. Reaksi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut. c. Rantai Transport Elektron
10 NADH + 5 O
2
----10 DNA
+
+ 10 H
2
O + 30 ATP
2 FADH
2
+ O
2
---- 2 FAD + 2 H
2
O + 4 ATP
Silahkan Kerjakan pertanyaan evaluasi pada halaman
selanjutnya......
Untuk mempelajari hidung lebih lanjut,
perhatikan strukturnya pada
Gambar 6.4
Hidung merupakan alat pernapasan
yang terletak di luar dan
tersusun atas tulang rawan. Pada bagian
ujung dan pangkal hidung ditunjang oleh
tulang nasalis. Rongga hidung dibagi menjadi dua bagian oleh septum nasalis,
yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian depan septum ditunjang oleh tulang rawan, sedangkan bagian belakang
ditunjang oleh tulang vomer dan tonjolan tulang ethmoid.
Bagian bawah rongga hidung dibatasi oleh tulang palatum, dan maksila. Bagian atas dibatasi oleh ethmoid,
bagian samping oleh tulang maksila, konka nasalis inferior, dan ethomoid sedangkan bagian tengah dibatasi oleh
septum nasalis.
Pada dinding lateral terdapat tiga tonjolan yang disebut konka nasalis superior, konka media dan konka
inferior. Melalui celah-celah pada ketiga tonjolan ini udara inspirasi akan dipanaskan oleh
darah di dalam kapiler dan
B. STRUKTUR DAN FUNGSI PERNAPASAN
1. Hidung
Gb. 6.4 Dinding Lateral Hidung
dilembapkan oleh lendir yang disekresikan oleh sel goblet. Lendir juga dapat membersihkan udara pernapasan dari debu.
Bagian atas dari rongga hidung terdapat daerah olfaktorius, yang mengandung sel-sel pembau. Sel-sel ini
berhubungan dengan
saraf otak
pertama nervus
olfaktorius. Panjangnya sekitar 10 cm. Udara yang akan masuk ke
dalam paru-paru pertama kali akan masuk melalui hidung terlebih dahulu. Sekitar 15.000 liter udara setiap hari akan
melewati hidung.
Menurut hasil pengamatan, bernapas
menggunakan hidung lebih baik daripada
mulut. Mengapa bisa dikatakan demikian? Hal ini tidak lepas
dari kelengkapan sistem yang terdapat di dalam hidung.
Tahukah Anda mengenai hal itu? Hidung ini dapat mengolah
udara yang masuk ke paru- paru agar menjadi nyaman,
di antaranya mengatur suhu udara,
kelembapan dan
kebersihan udara yang akan masuk ke paru-paru. Kualitas
udara yang baik akan membuat paru-paru lebih sehat.
Fungsi hidung, antara lain seperti berikut.