antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainanpenyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan hewan misalnya burung.
42
c. Kajian Materi Sistem Pernapasan
Materi sistem pernapasan merupakan materi yang cukup abstrak karena pada materi ini terdapat proses yang terjadi di dalam tubuh mahluk hidup yang
prosesnya tidak dapat terlihat secara langsung atau kasat mata.
Gambar 2.2 Peta Konsep Sistem Pernapasan
Materi sistem pernapasan terdiri dari beberapa subbab yaitu sistem pernapasan pada manusia dan sistem pernapasan pada hewan. Sistem pernapasan
42
Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP, op.cit., h. 456.
pada manusia dibagi lagi menjadi beberapa poin yaitu seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2:
43
Subbab sistem pernapasan pada hewan dibagi menjadi beberapa poin materi yaitu:
44
1 Sistem pernapasan pada cacing 2 Sistem pernapasan pada serangga
3 Sistem pernapasan pada ikan 4 Sistem pernapasan pada katak
5 Sistem pernapasan pada burung.
7. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan kegiatan paling pokok dalam mencapai perkembangan individu dan mempermudah pencapaian tujuan institusional suatu lembaga
pendidikan.
45
Data tingkat keberhasilan dari tujuan tersebut merupakan hasil belajar dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan, yang hasil tersebut
menjadi dasar dalam mempertimbangkan apa saja yang mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya
proses belajar terjadi dalam diri peserta didik sesuai dengan perkembangan dan lingkungannya.
46
Seorang siswa dapat menyerap pengetahuan dimanapun ia berada seperti di sekolah, rumah, dan bahkan tempat bermain tanpa ada yang
memandu, serta dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
47
. Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, belajar adalah proses yang dilakukan oleh
peserta didik dalam menyerap dan memverifikasi pemahaman yang sudah ada
dengan pengetahuan yang baru.
43
Endang Sri Lertari dan Idun Kistinah, Biologi Mahkhluk Hidup dan Lingkungannya SMAMA, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasioal, 2009, h. 226.
44
Pictor Ferdinan P dan Moekti Ariebowo, Praktis Belajar Biologi Untuk Kelas XI Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
2009, h. 127.
45
Cece Rakhmat, Nandang Budiman dan Nenden Ineu Herawati, Psikologi Pendidiknan, Bandung:UPI Press, 2006, h. 48.
46
Bambang Warsita, Tekhnologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 62.
47
Baharudin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Arr-Ruzz Media, 2009, cet. 1. h. 161.
Kegiatan belajar mengajar akan terasa lebih menarik dengan menggunakan multimedia serta memberikan motivasi terhadap siswa sehingga dapat
meningkatkan prestasi siswa seperti yang diungkapkan oleh Munir : “multimedia
dapat digunakana untuk membantu pendidik dalam menjelaskan suatu konsep yang sulit dijelaskan tanpa bantuan multimedia. Pemanfaatan teknologi
multimudia dapat membangkitkan motivasi belajar pesert didik, karena multimedia dapat membuat prestasi pembelajaran menjadi lebih baik
”.
48
Penggunaan multimedia oleh siswa, dapat membuat siswa terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar sebaik-baiknya adalah dengan
mengalami menggunakan panca indranya.
49
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses, mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran instruksional, pengalaman proses,
belajar mengajar dan hasil belajar.
50
Setiap unsur yang ada dalam belajar dan mengajar memiliki hubungan yang saling terkait. Tujuan intruksional
berhubungan dengan pengalaman belajar, pengalaman belajar berhubungan dengan hasil belajar, sehingga tujuan instruksional berhubungan dengan hasil
belajar. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan akan tercapai melalui proses belajar yang memberikan pengalaman dan tujuan akan terlihat tercapai atau tidak
dengan mengetahui hasil belajar dari proses belajar tersebut. Kegiatan belajar haruslah menghasilkan suatu perubahan. Setiap siswa yang
belajar pasti akan meghasilkan perubahan, perubahan tersebut merupakan bukti bahwa ada kegiatan pemahaman dari materi yang diajarkan atau dari pengalaman
yang didapat dari kegiatan belajar. Seseorang dapat dikatakan belajar jika dapat melakukan sesuatu dengan latihan-latihan sehingga yang bersangkutan menjadi
berubah.
51
Sejalan dengan pendapat Walker , “belajar adalah suatu perubahan
dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada
48
Bambang Warsita, op.cit., h. 141.
49
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993, h. 66.
50
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosda karya Offset, 2011, h. 2.
51
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi GuruPendidik Dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, Jakarta: Prenada Media Group,
2010, h. 4.