15
Bab I, Agribisnis
pertanian menurun dan pangsa pada sektor industri meningkat, pangsa pendapatan masyarakat pedesaan dari sektor pertanian menurun dan dari
industri meningkat, serta sektor pertanian tetap mampu menyediakan bahan makanan dan bahan baku industri dalam jumlah yang memadai.
Upaya yang perlu dilakukan sekarang, yakni mengidentifikasi agroindustri uang potensial untuk didorong dan dikembangkan di pe-
desaan dan yang lebih mampu mempercepat berlangsungnya proses trasformasi. Agroindustri sebagai fator penarik pembangunan sektor
pertanian berperan dalam menciptakan pasar bagi hasil-hasil pertanian lewat berbagai produk olahannya. Apabila agroindustri di pedesaan telah
diidentifikasi, maka dari segi industri pegolahannya ada dua hal yang harus senantiasa diperhatikan, yaitu 1. bagaimana mendorong pening-
katkan harga produk olahannya; 2. bagaimana merangsang terciptanya sejumlah produk olahan baru. Kedua hal tersebut, sangat penting dalam
upaya mendorong dan menyerap peningkatan produksi suatu hasil pertanian sekaligus menghindarkan penurun harga secara drastis apabila
terjadi kemerosotan harga salah satu produk olahannya.
Dari segi sektor pertanian, yang harus diperhatikan yakni menjaga kontuinuitas menyediakan hasil pertanian bahan baku industri pengolahan
sekaligus memperbaiki dan memnjaga mutunya. Oleh karena itu, industri pengolahan yang didorong dan dikembangkan haruslah disesuaikan
dengan hasil pertanian dominan didaerah pedesaan agar kontuinitas penyediaan tersebut dapat terjamin. Mengingat hasil pertanian dominan
tersebut, umumnya melibatkan rumah tangga petani dalam jumlah besar, maka industri pegolahan yang dikembangkan sebaiknya yang padat karya.
Dalam kondisi demikian, baik sektor pertanian maupun industri pengo- lahan sangat prospektif di masa mendatang.
Berdasarkan dari uraian tersebut, maka bidang usaha agroindustri yang masih perlu dikembangkan maupun didorong pertumbuhannya,
terutama industri pengolahan hasil pertanian yang potensial di pedesaan. Secara garis besar bidang usaha agroindustri yang perlu dikembangkan
dan ditumbuhkan disajikan pada Tabel 1. Bidang-bidang usaha agroindutri itulah yang diharapkan mampu memacu terwujudnya kelima sasaran
pengembangan agroindustri di Indonesia sesuai prospek pasarnya, baik domestik maupun luar negeri, baik sekarang maupun di masa akan datang.
16
AGRIBISNIS TEMBAKAU BESUKI NA-OOGST: Tinjauan Ekonomi Pertanian
Tabel 1 Bidang-bidang Agroindustri yang Perlu dikembangkan dalam Rangka Industrualisasi Pedesaan
1.5 Industrialisasi Desa
Pembangunan industri yang berlokasi di pedesaan mengandung arti dinamis dan keterkaitan. Secara dinamis industrialiasasi di pedesaan per-
kembangan industri, baik secara vertikal, horizontal maupun berkesinam- bungan di daerah pedesaan. Perkembangan industri secara horizontal
merupakan diversifikasi jenis industri yang tidak mempunyai batas input output
. Sedangkan, perkembangan industri secara vertikal adalah diveri- sifikasi jenis industri dalam satu rangkaian yang berhubungan melalui in-
put output .
Berdasarkan pengertian tersebut maka jenis industri yang dapat di- kembangkan untuk industrialisasi pedesaan haruslah yang berkemampuan
tinggi untuk mendorong perkembangan industri-industri, baik vertikal
17
Bab I, Agribisnis
maupun horizontal. Hal ini berarti bahwa industri tersebut harus mampu menjadi mesin penggerak perkembangan perekonomian engine of growth
desa.
Suatu industri dapat mendorong perkembangan industri-industri lainnya melalui dua kaitan pertama, yaitu: 1. kaitan input–output, dan
2. kaitan konsumsi pendapatan rumah tangga. Kaitan input input di antaranya muncul karena suatu industri meng-
gunakan hasil produksi lainnya sebagai bahan bakunya. Kaitan semacam ini, disebut kaitan ke belakang bagkward lankages. Apabila suatu industri
berkembang, maka permintaan akan bakunya pun akan meningkat. Hal ini akan mendorong berkembangnya industri-industri yang menghasilkan
bahan baku tersebut. Sebagai misal, jika industri makanan ternak ber- kembang di pedesaan, maka permintaan akan gaplek yang merupakan
bahan baku makanan ternak akan meningkat pula. Hal ini selanjutnya akan mendorong berkembangnya industri pembuatan gaplek dan sahatani
ubikayu.
Kaitan input-output dapat pula muncul karena produksi suatu industri dipakai sebagai bahan baku oleh industri-industri lainnya. Kaitan
semacam ini, disebut kaitan ke depan forward linkages. Apabila produksi suatu industri meningkat, maka harganya pun akan menurun sehingga
industri-industri lainnya yang mengolah lebih lanjut produk tersebut, dapat berkembang. Sebagi misal, jika industri makanan ternak berkembang di
suatu desa, maka ketersediaan makanan ternak di daerah tersebut, mening- kat sehingga usaha ternak akan dapat berkembang.
Kaitan konsumsi muncul melalui penggunaan nilai tambah keuntu- ngan dan upah kerja, yang dibangkitkan baik secara langsung pada suatu
industri pengolahan makanan ternak pada contoh di atas maupun secara tidak langsung pada industri-industri terkait usahatani ubi kayu, usaha
pembuatan gaplek, usahatani ternak, dan sebagainya, untuk membeli barang-barang yang dihasilkan oleh berbagai industri pedesaan. Pening-
katan permintaan sebagai akibat peningkatan pendapatan ini, mendorong perkembangan lebih lanjut, baik industri yang terkait melalui input-out-
put
maupun yang tidak. Kaitan antara berbagai industri konsumsi pendapatan ini disebut efek dorongan indusce effects
Dari uraian tersebut, tampak bahwa kaitan konsumsipermintaan merupakan faktor yang sangat berperan untuk mendominasi sistem industri
yang ada di suatu kawasan desa. Apabila kaitan konsumsi ini cukup besar, maka sistem industri yang ada akan dapat berkembang secara dinamis