Integrasi Pasar Perilaku Pasar Tembakau Besuki Na-Oogst di Kabupaten Jember

206 AGRIBISNIS TEMBAKAU BESUKI NA-OOGST: Tinjauan Ekonomi Pertanian Yf1 = 17.830,120+ 0,060 Xf1 + 0,452 Variabel harga eksportir tembakau filler Xf1 memiliki nilai t statistik sebesar 6.788. Nilai ini lebih besar dari t tabel 6,788 2,023 atau dengan keputusan lain bahwa nilai p-value sig. lebih kecil dari 5. Pengujian menunjukkan bahwa variabel harga eksportir tembakau filler X1 berpengaruh secara signifikan terhadap harga petani tembakau filler. Nilai koefisien Xf1 sebesar 0,060 yang menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan harga eksportir tembakau filler Bes Notra sebesar Rp1,00 maka akan meningkatkan harga tembakau di tingkat petani sebesar Rp 0,060. Sedangkan nilai konstanta 17.830,12 berarti bahwa jika tidak ada pengaruh variabel lain maka harga tembakau Bes Notra jenis filler adalah sebesar Rp 17.830,12. Hasil analisis korelasi, yaitu pengaruh variabel harga eksportir tembakau filler Xf1 terhadap harga petani tembakau filler Yf1 diperoleh nilai R2 = 0,548. Angka ini menunjukkan bahwa variasi Harga petani tembakau filler yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang diperoleh sebesar 54,8. Sedangkan sisanya, yaitu 45,2, dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan model Model persamaan regresi linier sederhana Integrasi Pasar Tembakau Bes Notra Jenis Omblad Tahun 2009 yang diperoleh adalah sebagai berikut: Yf2 = 21.805,572 + 0,052 Xf2 + 0,515 Variabel harga eksportir tembakau omblad Xf2 memiliki nilai t statistik sebesar 5.985. Nilai ini lebih besar dari t tabel 5,985 2,023 atau dengan keputusan lain bahwa nilai p-value sig. lebih kecil dari 5. Pengujian menunjukkan bahwa variabel harga eksportir tembakau omblad Xf2 berpengaruh secara signifikan terhadap harga petani tembakau omblad Yf2. Nilai koefisien regresi variabel Xf2 sebesar 0,052 yang menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan harga eksportir Bes Notra jenis omblad sebesar Rp 1,00 maka akan meningkatkan harga petani sebesar Rp 0,052. Nilai konstanta 21.805,57 berarti bahwa jika tidak ada pengaruh variabel lain maka harga tembakau Bes Notra jenis omblad adalah sebesar Rp 21.805,57. Hasil analisis korelasi yaitu pengaruh variabel harga eksportir tem- bakau omblad Xf2 terhadap harga petani tembakau omblad Yf2 207 Bab V, Struktur, Perilaku, dan Kinerja Pasar Tembakau Besuki NA-OOGST diperoleh nilai R2 = 0,485. Angka ini menunjukkan bahwa variasi harga petani tembakau omblad yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang diperoleh sebesar 48,5 sedangkan sisanya, yaitu 51,5, dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan model. Model persamaan regresi linier sederhana Integrasi Pasar Tembakau Bes NOTA Jenis Filler Tahun 2009 yang diperoleh adalah sebagai berikut: Yf1= 15.953,788 + 0,055 Xf1 + 0,406 Variabel harga eksportir tembakau filler Xf1 memiliki nilai t statistik sebesar 7.456. Nilai ini lebih besar dari t tabel 7,456 2,023 atau dengan keputusan lain bahwa nilai p-value sig. lebih kecil dari 5. Pengujian menunjukkan bahwa variabel harga eksportir tembakau filler Xf1 berpengaruh secara signifikan terhadap harga petani tembakau filler Yf1. Nilai koefisien regresi variabel Xf1 sebesar 0,055 yang artinya apabila terjadi peningkatan harga ekspor tembakau filler sebesar Rp 1,00 maka akan meningkatkan harga petani tembakau filler sebesar Rp 0,055. Nilai konstanta 15.953,79 berarti bahwa jika tidak ada pengaruh variabel lain maka harga tembakau Bes NOTA jenis filler adalah sebesar Rp 15.953,79. Hasil analisis korelasi, yaitu pengaruh variabel harga eksportir tembakau filler terhadap harga petani tembakau filler diperoleh nilai R2 = 0,594. Angka ini menunjukkan bahwa variasi harga petani tembakau filler yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang diperoleh sebesar 59,4. Sedangkan sisanya, yaitu 40,6 dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan model. Model persamaan regresi linier sederhana Integrasi Pasar Tembakau Bes NOTA Jenis Omblad Tahun 2009 yang diperoleh sebagai berikut. Yf2 = 18.791,518 + 0,045 Xf2 + 0,450 Variabel harga eksportir tembakau omblad Xf2 memiliki nilai t statistik sebesar 6.814. Nilai ini lebih besar dari t tabel 6,814 2,023 atau dengan keputusan lain bahwa nilai p-value sig. lebih kecil dari 5. Pengujian menunjukkan bahwa variabel harga eksportir tembakau omblad Xf2 berpengaruh secara signifikan terhadap harga petani tembakau omblad Yf2. Nilai koefisien regresi variabel Xf2 sebesar 0,045 yang atinya bahwa apabila terjadi peningkatan harga eksportir tembakau omblad sebesar Rp 1,00 maka akan meningkatkan harga petani omblad sebesar Rp 0,045. Nilai konstanta 18.791,52 berarti bahwa jika tidak ada pengaruh 208 AGRIBISNIS TEMBAKAU BESUKI NA-OOGST: Tinjauan Ekonomi Pertanian variabel lain maka harga tembakau Bes NOTA jenis omblad adalah sebesar Rp 18.791,52. Hasil analisis korelasi, yaitu pengaruh variabel harga eksportir tembakau omblad terhadap harga petani tembakau omblad diperoleh nilai R2 = 0,550. Angka ini menunjukkan bahwa variasi harga petani tembakau omblad yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang diperoleh sebesar 55,0 sedangkan sisanya, yaitu 45,0, dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan model. Model persamaan regresi linier sederhana Integrasi Pasar Tembakau Bes NOTA Jenis Dekblad Tahun 2009 yang diperoleh adalah sebagai berikut : Yf3 = 25.243,684 + 0,035 Xf3 + 0,349 Variabel Harga eksportir tembakau dekblad Xf3 memiliki nilai t statistik sebesar 8.414. Nilai ini lebih besar daripada t tabel 8,414 2,023 atau dengan keputusan lain bahwa nilai p-value sig. lebih kecil dari 5. Pengujian menunjukkan bahwa variabel harga eksportir tembakau dekblad Xf3 berpengaruh secara signifikan terhadap harga petani tembakau dekblad Yf3. Nilai koefisien regresi variabel harga eksportir tembakau dekblad sebesar 0,035 yang artinya apabila terjadi peningkatan variabel Xf3 sebesar Rp 1,00 maka akan meningkatkan harga petani tembakau dekblad Yf3 sebesar Rp 0,035. Nilai konstanta 25.243,68 berarti bahwa jika tidak ada pengaruh variabel lain maka harga tembakau Bes NOTA jenis dekblad adalah sebesar Rp. 25.243,68. Hasil analisis korelasi yaitu pengaruh variabel harga eksportir tembakau dekblad terhadap harga petani tembakau dekblad diperoleh nilai R2 = 0,651. Angka ini menunjukkan bahwa variasi harga petani tembakau dekblad yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang diperoleh sebesar 65,1. Sedangkan sisanya, yaitu 34,9, dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan model. Pihak yang dominan dalam proses penentuan harga tembakau petani rakyat yakni eksportir yang berada di Kabupaten Jember. Petani ini menge- tahui harga tembakau dari belandang, belandang mengetahui harga tembakau dari pedagang pengumpul, dan pedagang pengumpul menge- tahui harga tembakau dari perusahaaneksportir tembakau di Kabupaten Jember. Kondisi pasar yang demikian ini, merugikan bagi petani, karena pedagang dan eksportir yang lebih berperan dalam menentukan harga. Jika terjadi perubahan harga di tingkat eksportir, maka kenaikan harga 209 Bab V, Struktur, Perilaku, dan Kinerja Pasar Tembakau Besuki NA-OOGST tembakau kualitas filler yang paling banyak menyumbangkan kenaikan pendapatan di tingkat petani dengan nilai koefisien regresi terbesar baik dari jenis tembakau Bes Notra maupun Bes NOTA, dengan nilai masing- masing sebesar Rp 0,060 dan Rp 0,055. Untuk jenis tembakau omblad maupun dekblad hanya akan meningkatkan pendapatan petani dengan nilai yang relatif kecil yaitu Rp 0,045- Rp 0,052 omblad sedangkan dekblad hanya berkisar Rp 0,035.

2. AdaTidaknya Praktek Kolusi C ollusion dalam Pasar Tembakau

Besuki Na-Oogst di Kabupaten Jember Temuan di lapangan menunjukkan bahwa apabila terdapat ‘orang baru’, baik pedagang atau, bahkan, petani sekalipun jika tidak memunyai akses pada suatu perusahaan tembakau, maka ‘orang-orang lama’ akan memberikan kode atau informasi bahwa mereka orang baru. Pihak perusahaan grader sudah paham dengan kode atau informasi yang diberikan oleh orang-orang kepercayaan mereka, maka harga beli yang diterima oleh ‘orang baru’ tersebut lebih rendah daripada harga yang seharusnya diterima. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa rantai pemasaran tidak biasa dipotong begitu saja untuk meningkatkan efisiensi petani, meski secara teori selalu dikemukakan bahwa semakin pendek rantai pemasaran maka pemasaran semakin efisien. Di dunia tembakau pedagang memunyai peran yang sangat besar apalagi sebagian besar petani tembakau tidak memunyai pengetahuan yang cukup mengenai kualitas yang diinginkan eksportir, bagaimana perlakuan sortasi yang diinginkan, terlebih petani memunyai keterbatasan modal untuk dapat menjual tembakaunya langsung ke eksportir seperti penyediaan sarana transportasi, tenaga kerja kuli, bahkan tenaga kerja untuk sortasi. Jika volume penjualan petani tersebut tidak optimal bukan tidak mungkin justru dengan menjual tembakaunya langsung pada eksportir justru tidak efisien. Jika petani, belandang maupun pedagang pengumpul menjalin hubungan dengan eksportir tertentu maka sangat sulit bagi mereka untuk berpindah ke eksportir lain. Terdapat temuan dalam penelitian ini, yakni tidak menutup kemungkinan ada beberapa pedagang yang melakukan pengalihan transaksi dengan eksportir lain. Cara yang dilakukan dengan mengoper tembakau kepada orang-orang yang memunyai koneksi dengan eksportir lainnya. Hal ini dilakukan apabila harga pembelian tembakau 210 AGRIBISNIS TEMBAKAU BESUKI NA-OOGST: Tinjauan Ekonomi Pertanian di gudang eksportir tertentu tidak sesuai dengan yang diharapkan, sedang- kan eksportir lainnya mampu membayar dengan harga yang lebih tinggi. Tentunya, dengan tetap memperhitungkan tingkat keuntungan yang diperoleh dengan menjual kepada eksportir mitra dibandingkan dengan menjual kepada eksportir non mitra namun sebagai konsekuensinya me- ngeluarkan biaya tambahan yang berupa komisi kepada sesama pedagang.

3. Pola Persaingan dalam Pasar Tembakau Besuki Na-Oogst di Kabupaten Jember

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa oknum pelaku bisnis tembakau yang memunyai perilaku dan pola persaingan yang cenderung tidak sehat, baik petani, pedagang maupun eksportir rentan melakukan tindakan-tindakan yang tidak sportif atau dengan kata lain berbuat kecurangan. Tabel 5.6 Tabel Pola Persaingan dalam Pemasaran Tembakau Besuki Na-Oogt di Kabupaten Jember