Analisis Sensitivitas AGRIBISNIS TEMBAKAU BESUKI NA- OOGST: TINJAUAN EKONOMI PERTANIAN
87
Bab III, Analisis Dayasaing Tembakau Besuki NA OOGST
dipresentasikan dari dua daerah penelitian, yaitu Kecamatan Ambulu dan Kecamatan Rambipuji dengan menggunakan konsep Model PAM. Iden-
tifikasi dayasaing tembakau BesNo didasarkan pada koefisien keunggulan komparatif dan kompetitif yang diperoleh dari perhitungan matriks PAM.
Dengan demikian, dapat pula dibandingkan keunggulan komparatif dan kompetitif tembakau BesNo pada kedua wilayah penelitian di Kabupaten
Jember.
Analisis biaya sumber daya domestik berdasarkan harga aktual atau harga pasar, digunakan untuk mengetahui ada tidaknya keunggulan kom-
petitif pada usahatani tembakau BesNo di Kabupaten Jember. Keunggulan kompetitif merupakan ukuran aktual untuk mengukur dayasaing pada
kondisi pasar yang berlaku tanpa memperhitungkan ada tidaknya distorsi pasar. Keunggulan kompetitif usahatani tembakau BesNo di dua wilayah
penelitian diukur melalui indikator PCR Private Cost Ratio PCR merupakan rasio antara biaya faktor domestik dengan nilai tambah out-
put
dari biaya faktor domestik yang diperdagangkan pada harga di tingkat petani. Nilai PCR menunjukkan keunggulan kompetitif apabila sesuai
dengan kriteria pengambilan keputusan PCR kurang dari satu yang menya- takan bahwa usahatani tembakau BesNo menghasilkan daun tembakau
BesNo kering angin yang memiliki kesesuaian dengan lahan dan sumber- daya domestik.
Perhitungan keunggulan kompetitif penelitian ini, menggunakan tingkat bunga modal kerja sebesar 8,67 dimana data tersebut merupakan
rata-rata suku bunga modal kerja rupiah bank komersiil yang didapatkan dari Bank Indonesia. Dengan demikian, suku bunga ini, dianggap sebagai
estimasi suku bunga privat untuk modal kerja yang dipakai.
Hasil analisis menunjukkan usahatani tembakau BesNo, baik itu yang BesNota dan BesNotra di dua wilayah penelitian di Kabupaten Jember
memiliki nilai profit yang positif, yang artinya usahatani tembakau BesNo menguntungkan bagi petani tembakau BesNo. Masing-masing nilai profit
pada harga privat untuk tembakau BesNota dan BesNotra yakni Rp 6.432.249,00 dan Rp. 4.044.961,- per hektar. Profit yang didapat pada
usahatani tembakau BesNota lebih tinggi dibandingkan tembakau BesNotra, karena produksi daun tembakau kering angin kualitas omblad
dan dekblad yang dihasilkan di usahatani tembakau BesNota lebih banyak daripada BesNotra. Pada usahatani tembakau BesNotra lebih banyak
dihasilkan daun tembakau kering angin kualitas filler yang harga jualnya lebih rendah daripada daun tembakau kering angin kualitas omblad dan
dekblad
.