Pemimpin Pasar Market Leader Tembakau Besuki Na-Oogst

202 AGRIBISNIS TEMBAKAU BESUKI NA-OOGST: Tinjauan Ekonomi Pertanian melakukan langkah yang sangat baik dimana omset volume penjualannya dalam bentuk bal memuncak hingga mengalahkan PT Ledokombo dimana merebut pangsa pasar sebesar 7,46 dibandingkan nilai market share rata-rata dalam lima tahun terakhir dengan nilai market share sebesar 23,18. Namun, dari segi nilai devisanya market share tahun 2009 masih tetap dipegang oleh PT Ledokombo meskipun mengalami penurunan market share nilai devisa sebesar 8,43 dibandingkan dengan market share rata-rata dalam lima tahunan yaitu sebesar 23,89. Tabel 5.4 Tabel Pangsa Pasar Ekspor Tembakau Besuki Na-Oogst Tahun 2005- 2009 dalam Bentuk Bobbin Sumber: BPSMB, diolah 2009 Berdasarkan Tabel 5.4 tersebut, dapat diketahui bahwa selama lima tahun terakhir pemimpin pasar untuk penjualan ekspor tembakau Besuki Na-Oogst dalam bentuk bobbin dipegang oleh PT Tempurejo dengan nilai 37,97 untuk kategori volume ekspor sedangkan sebesar 35,41 untuk kategori nilai devisanya. Hal ini menunjukkan bahwa ke depannya jika PT Tempurejo secara konsisten mampu menjaga prestasinya bisa saja menjadi pemimpin pasar market leader baru di Kabupaten Jember yang ditunjukkan dengan nilai volume ekspor tembakau Besuki Na-Oogst dalam bentuk bal di Kabupaten Jember yang makin meningkat, meski dalam lima tahun rekor tersebut dipegang oleh PT Ledokombo. Jika pangsa pasar terbesar dari aspek volume ekspor dalam bentuk bobbin dan bal dipegang oleh PT Tempurejo maka tentunya akan menjadi pemimpin pasar yang kuat. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus maka bukan tidak mungkin struktur pasar akan mengarah pada monopsoni. 203 Bab V, Struktur, Perilaku, dan Kinerja Pasar Tembakau Besuki NA-OOGST Tabel 5.5 Tabel Pangsa Pasar Ekspor Tembakau TBN dalam Bentuk Bal Tahun 2005-2009 Sumber: BPSMB, diolah 2009 Tabel 5.4 menunjukkan bahwa tidak hanya pada tahun 2009 saja PTPN 10 memimpin pasar tembakau Bes TBN bahkan selama lima tahun terakhir tidak pernah terkalahkan oleh eksportir manapun baik dari kategori volume ekspor dalam bentuk bal maupun nilai devisanya dengan nilai pangsa pasar rata-rata sebesar 65,84 dan 50,00. Tabel 5.6 Tabel Pangsa Pasar Ekspor Tembakau TBN dalam Bentuk Bobbin Tahun 2005-2009 Sumber: BPSMB, diolah 2009 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa PTPN 10 merupakan market leader yang kuat untuk jenis tembakau TBN, dimana dalam bentuk penjualannya yang berupa bobbin dari segi volume penjualan maupun nilai devisanya berada pada peringkat tertinggi. Ekspor tembakau TBN dalam bentuk bobbin dapat diketahui market share volume penjualan PTPN 10 adalah 75,02 dan nilai devisanya 87,39. Meski PT Tempurejo dan PTPN 10 merupakan perusahaan dengan dengan market share terbesar untuk masing-masing jenis tembakau Besuki Na-Oogst TBN namun 204 AGRIBISNIS TEMBAKAU BESUKI NA-OOGST: Tinjauan Ekonomi Pertanian keduanya memiliki pengaruh yang berbeda terhadap pasar tembakau cerutu di Kabupaten Jember. Tembakau Besuki Na-Oogst adalah tembakau yang sebagian besar diproduksi oleh petani rakyat sedangkan sisanya diproduksi oleh beberapa perusahaan swasta seperti PT Ledokombo, PT Tempurejo, PT GMIT maupun PTPN 10. Jika terdapat sedikit perusahaan atau bahkan satu perusahaan yang memunyai pangsa pasar besar maka akan memunyai kekuatan pasar market power, hal ini berdampak kurang baik bagi petani karena perusahaan adidaya tersebut semakin memiliki bar- gaining power dan akhirnya petani yang dirugikan karena perusahaan tersebut semakin kuat pengaruhnya dalam mekanisme penentuan harga pasar.

5.6 Konsentrasi Rasio Tembakau Besuki Na-Oogst di Kabupaten Jember

Analisis konsentrasi rasio dilakukan untuk mengetahui struktur pasar dengan menganalisis prosentase jumlah pembelian para eksportir tembakau Besuki Na-Oogst Tradisonal Bes Notra dan Bes NOTA terhadap vol- ume total tembakau Besuki Na-Oogst non TBN yang diperdagangkan di Kabupaten Jember. Berbeda dari analisis pangsa pasar market share dimana menganalisis prosentase penjualan ekspor masing-masing perusahaan eksportir. Tabel 5.7 Analisis Konsentrasi Rasio Tembakau Bes Notra dan Bes NOTA Sumber: Lembaga Perantara Tembakau DITH, diolah 2009 Tabel 5.7 menunjukkan bahwa pasar tembakau Besuki Notra menga- rah pada struktur oligopsoni dengan konsentrasi tinggi sedangkan pasar 205 Bab V, Struktur, Perilaku, dan Kinerja Pasar Tembakau Besuki NA-OOGST tembakau Bes NOTA mengarah pada struktur oligopsoni dengan kon- sentrasi sedang. Pasar tembakau Besuki Notra dikuasai oleh sejumlah kecil perusahaan dimana dari empat eksportir saja sudah mengusai pasar sebesar 80. Hal ini menyebabkan posisi perusahaan berada pada pihak yang kuat dan sebaliknya petani memunyai daya tawar yang lemah. Sedikit berbeda dari pasar tembakau Bes NOTA dimana masih ada kesempatan bagi perusahaaneksportir tembakau untuk bersaing sehingga petani memunyai sedikit kebebasan dalam menentukan pilihan dalam menjual tembakaunya kepada pedagang maupun eksportir dengan harga sesuai dengan yang diharapkan.

5.7 Perilaku Pasar Tembakau Besuki Na-Oogst di Kabupaten Jember

1. Integrasi Pasar

Pada musim tanam tembakau Bes Notra dan Bes NOTA tahun 2009 menunjukkan bahwa harga tembakau Bes Notra dan Bes NOTA mengalami fluktuasi yang tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 harga tembakau Bes Notra maupun Bes NOTA mencapai puncak tertinggi dalam dasawarsa terakhir. Tembakau kualitas dekblad sampai menembus angka Rp 9.000.000,00 per kuintalnya, kualitas omblad harga tertinggi mencapai Rp 5000.000,00 sedangkan filler relatif stabil berada pada kisaran Rp 1.800.000,00 sampai dengan Rp 1.900.000,00. Pada tahun 2009 terjadi penurunan harga yang sangat tajam, harga tertinggi tembakau kualitas dekblad hanya mencapai Rp 4.000.000,00 per kuintalnya sedangkan harga tembakau kualitas omblad berada pada kisaran Rp 3.000.000,00, sedangkan untuk kualitas filler justru mengalami pening- katan yaitu berada pada kisaran Rp 2.000.000,00 sampai 2.500.000,00 Hal ini terjadi karena terdapat dua faktor utama. Pertama, terjadinya peningkatan kualitas tembakau Bes Notra maupun Bes NOTA pada tahun 2008 karena iklim sangat mendukung sehingga menghasilkan tembakau yang berkualitas. Kedua, adanya issue bahwa untuk musim tanam 2008 luasan tanam tembakau Bes Notra dan Bes NOTA hanya 600 ha sehingga terjadi spekulasi diantara para pedagang dan eksportir. Pada saat supply sedikit maka para pedagang dan eksportir saling berebut untuk men- dapatkan tembakau. Model persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh adalah sebagai berikut: