Pola Persaingan dalam Pasar Tembakau Besuki Na-Oogst di Kabupaten Jember

211 Bab V, Struktur, Perilaku, dan Kinerja Pasar Tembakau Besuki NA-OOGST Sumber: Data primer, 2009

4. AdaTidaknya G rading dan Standar Mutu Tembakau Besuki Na-

Oogst di Kabupaten Jember a. Petani Petani berperan penting dalam proses produksi tembakau, mulai dari persiapan lahan, proses produksi usahatani, panen, hingga proses pascapanen, yaitu pengovenan pengasapan untuk dapat menghasilkan tembakau yang berkualitas. Proses produksi dilakukan sedemikian rupa untuk menghasilkan tembakau dengan kualitas mutu yang diinginkan konsumen. Untuk itu petani telah mengikuti berbagai pelatihan dan bimbingan dari petugas penyuluh lapangan PPL dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan. Meskipun pada kenyataannya tidak semua wilayah tersentuh oleh PPL. Proses sortasi yang dilakukan oleh petani masih bersifat sederhana asalan karena dilakukan secara sederhana dengan keterbatasan penge- tahuan tentang kualitas tembakau. Dengan keterbatasan ini hasil dari proses sortasi tidak dapat begitu saja dijual ke tingkat eksportir karena masih memerlukan proses sortasi lebih lanjut. Namun, ada pula petani yang sudah dapat melakukan sortasi dengan lebih baik, utamanya petani yang menjual tembakau langsung kepada eksportir. 212 AGRIBISNIS TEMBAKAU BESUKI NA-OOGST: Tinjauan Ekonomi Pertanian

b. Pedagang Belandang dan Pedagang Pengumpul

Pedagang belandang melakukan proses pembelian dengan cara mendatangi petani on the spot, sedangkan pedagang pengumpul sebagian besar membeli tembakau dari belandang anak buahnya. Namun, ada pula pedagang pengumpul yang langsung membeli dari tangan petani. Tembakau dari tangan petani sebagian besar kondisinya hanya disortasi secara sederhana asalan sehingga pembeli belandangpedagang pengum- pul perlu melakukan sortasi lebih lanjut. Proses sortasi di tingkat pedagang dilakukan lebih terperinci daripada sortasi yang dilakukan petani. Biasanya proses sortasi di tingkat pedagang dilakukan secara borongan yang tiap kuintal tembakau dikerjakan oleh empat orang dengan upah berkisar Rp 15.000 - Rp 20.000. Umumnya, tembakau yang telah disortasi di tingkat pedagang sudah layak dijual langsung ke pihak eksportir.

c. EksportirPerusahaan

Di tingkat eksportirperusahaan inilah proses grading dilakukan secara terperinci. Di tiap gudang pembelian eksportirperusahaan terdapat grader yang sudah berpengalaman dan memunyai pengetahuan yang tinggi tentang kualitas tembakau. Para grader melakukan penilaian layak tidaknya tembakau tersebut untuk dibeli. Jika layak maka tembakau tersebut ditaksir komposisinya, yaitu prosentase grade kualitas tembakau dalam tiap sampelnya. Ada pula eksportir yang melakukan seperti PT GMIT yang sudah menerapkan sistem pembelian yang lebih modern dengan Quality Indeks QI, dimana nilai prosentase grade kualitas lebih mendekati nilai yang sebenarnya tepat jika dibandingkan sistem taksiran.

5.8 Kinerja Pasar Tembakau Besuki Na-Oogst di Kabupaten Jember

Kinerja pasar market performance merupakan hasil akhir yang dicapai akibat dari penyesuaian yang dilakukan oleh lembaga pemasaran pada struktur pasar tertentu, didefinisikan sebagai seberapa bagus sistem pemasaran bias memenuhi harapan masyarakat dan pelaku pasar. Kinerja pasar tembakau Besuki Na-Oogst di Kabupaten Jember dilihat dari bebe- rapa aspek, yaitu: margin pemasaran, share keuntungan, share biaya, share harga, dan efisiensi pemasaran.