Tingkat Kesesuaian Atribut Analisis Kepuasan Petani Mitra

VII ANALISIS KEPUASAN PETANI MITRA TERHADAP PELAKSANAAN KEMITRAAN

7.1 Analisis Kepuasan Petani Mitra

Evaluasi kemitraan dapat juga dilihat dari tingkat kepuasan petani mitra yang menjalankannya. Kepuasan petani terhadap kemitraan menunjukkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan inti terhadap kemitraan. Atribut yang digunakan dalam mengevaluasi kemitraan ditentukan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan service quality menurut Rangkuti 2003, yaitu keandalan reliability, ketanggapan responsiveness, jaminan assurance, empati emphaty dan berwujud tangible. Hasil penilaian ini akan menunjukkan atribut- atribut apa saja yang perlu diperbaiki kinerjanya oleh perusahaan inti agar meningkatkan kualitas pelayanan.

7.1.1 Tingkat Kesesuaian Atribut

Tingkat kesesuaian petani mitra merupakan persentase perbandingan antara total skor kinerja atau kepuasan dengan total skor kepentingan atau harapan. Skor kinerja atau kepuasan menunjukkan pelaksanaan serta pelayanan yang telah diberikan PT. SHS selama kemitraan berlangsung berdasarkan masing- masing atribut yang telah ditetapkan. Sedangkan skor kepentingan atau harapan menunjukkan sejauh mana harapan dan keinginan petani terhadap jalannya kemitraan sesuai dengan atribut yang telah ditetapkan. Petani responden dianggap puas terhadap kinerja suatu atribut bila tingkat kesesuaiannya lebih dari atau sama dengan seratus persen. Sebaliknya bila tingkat kesesuain atribut kurang dari seratus persen maka petani responden belum puas terhadap kinerja atribut tersebut. Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kemitraan antara PT. SHS dan petani mitra disajikan pada Tabel 23. 89 Tabel 23. Tingkat Kesesuaian Atribut Pada Responden Petani Mitra No Atribut Skor Kepentingan Skor Kinerja Tingkat Kesesuaian 1 Prosedur Penerimaan Mitra 3,33 3,43 103 2 Kualitas Benih Pokok 3,47 2,77 79,81 3 Harga benih pokok 3,13 2,00 63,83 4 Harga sarana produksi 3,33 1,63 48,99 5 Ketersediaan dan kemudahan dalam memperoleh sarana produksi 3,33 1,83 55 6 Frekuensi pelaksanaan pembinaan plasma 2,47 1,50 60,81 7 Pelayanan dan materi yang diberikan dalam pembinaan plasma 2,90 2,63 90,81 8 Respon inti terhadap keluhan petani 3,40 2,40 70,59 9 Bantuan inti dalam menangulangi hama dan penyakit tanaman 3,13 2,70 86,17 10 Pengetahuan dan kemampuan komunikasi pendamping 3,40 3,30 97,06 11 Pendamping mudah ditemui dan dihubungi 3,23 3,53 109,28 12 Bantuan biaya panen 3,50 2,73 78,10 13 Ketepatan waktu pemberian biaya panen 3,50 3,13 89,52 14 Penyediaan sarana transportasi untuk panen 3,57 2,23 62,62 15 Harga beli gabah benih sebar oleh inti 3,60 2,23 62,04 16 Ketepatan waktu pembayaran hasil panen oleh inti 3,63 1,50 41,28 Dari Tabel 23 diketahui bahwa dari enam belas atribut hanya dua atribut yang memiliki tingkat kesesuain atribut lebih dari seratus persen, yaitu prosedur penerimaan petani mitra serta pendamping yang mudah ditemui dan dihubungi. Hal ini menunjukkan bahwa petani mitra sudah puas dengan kinerja dari kedua atribut tersebut. Sedangkan atribut ketepatan waktu pembayaran hasil panen oleh inti memiliki tingkat kesesuain atribut yang paling rendah. Hal ini menunjukkan bahwa petani masih belum puas dengan waktu pembayaran hasil panen yang sering terlambat. Untuk meningkatkan kualitas pelayanannya, perusahaan harus mampu memahami apa yang diinginkan oleh petani mitra berkaitan dengan upaya memuaskan kebutuhannya. Karena itu perlu dilihat seberapa penting atribut- atribut pelayanan yang telah diberikan kepada petani, serta seberapa puas petani akan pelaksanaan atribut-atribut pelayanan tersebut. 90

7.1.2 Importance Performance Analysis IPA