Mekanisme Pelaksanaan Kemitraan Evaluasi Kemitraan dan Analisis Pendapatan Usahatani Penangkaran Benih Padi Bersertifikat (Kasus Kemitraan: PT. Sang Hyang Seri Regional Manajer I Sukamandi, Kabupaten Subang)

74 Kemitraan yang berlangsung antara PT. SHS dengan petani mitra merupakan kemitraan inti plasma. Sebagai perusahaan inti, PT. SHS menyediakan lahan sewa untuk digarap oleh petani, memberikan bantuan modal biaya panen, pinjaman sarana produksi dan benih sumber, serta memberikan pembinaan dan pendampingan bagi petani mitra. Sedangkan para petani berhak mengelola lahan yang disediakan oleh PT. SHS dan berkewajiban untuk menyerahkan hasil panennya kepada PT. SHS sesuai kebutuhan dan permintaan PT. SHS. Pada awalnya, sewa lahan dilakukan dengan membayar uang sewa setiap musimnya. Namun kemudian sejak tahun 2003, sistem pembayaran tersebut berubah menjadi sistem bagi hasil karena banyaknya kejanggalan seperti penarikan biaya sewa oleh oknum diluar petugas. Bagi hasil yang dibebankan kepada petani sebesar 1.200 kg per hektar dan diambil ketika panen.

6.2 Mekanisme Pelaksanaan Kemitraan

Pelaksanaan kemitraan antara PT. SHS dengan petani mitra ditandai dengan penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama yang dapat diperbaharui setiap musimnya. Untuk memulai kemitraan, petani mengajukan surat permohonan usulan penggarapan. Pada surat tersebut terdapat jumlah lahan yang diminta oleh petani. PT. SHS memberikan syarat maksimal 2 hektar lahan untuk setiap petani. Selanjutnya PT. SHS melakukan evaluasi, apakah petani tersebut layak untuk menjadi petani mitra. Apabila petani tersebut telah layak, maka PT. SHS akan mengeluarkan surat pengabulan yang harus ditandatangani oleh kepala desa. Kemudian dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama antara PT. SHS dengan petani mitra. Lahan kerjasama PT. SHS dibagi ke dalam lima wilayah, dimana setiap wilayah dipegang oleh supervisor. Tugas supervisor adalah mengawasi, mengontrol, serta memberi penyuluhan kepada petani. Daftar pembagian areal lahan untuk musim tanam 20102011 dapat dilihat pada Tabel 21. 75 Tabel 21. Pembagian Areal Lahan Kerjasama Musim Tanam 20102011 No Supervisor Blok Luas Ha 1 Edi Rohendi S1-S13 142,86 B1-B23 184,68 B31 2,55 L2AB-L6 25,00 BLC 81,45 B2-B14 55,79 L1-L7 59,41 LK1-LK4 59,73 S21-S22B 13,50 Sub Jumlah 624,97 2 Sunarja, A.Md LK5-LK25 114,65 LK6-LK10 15,71 LK27-LK51 147,14 LK40-LK46 46,99 L35-L45 105,37 S30-S31 12,32 S36-S40 51,75 L36-L52 87,38 Sub Jumlah 581,31 3 Rohali, A.Md PSK 172,57 SKJB 206,47 Sub Jumlah 379,04 4 Sugianto Uwan TGKB 301,52 Sub Jumlah 301,52 5 Aang Suharman, SP SKJT 92,00 TGKT 304,31 Sub Jumlah 396,31 Jumlah 2283,15 Sumber: PT. Sang Hyang Seri, 2011 76 Pelaksanaan budidaya penangkaran benih padi oleh petani mitra diawasi oleh PT. SHS. Setiap kegiatannya mulai dari tebar, tanam hingga panen harus berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selama satu musim tanam, PT. SHS melakukan roguing sebanyak 3 kali, yaitu ketika i masa vegetatif, yaitu satu bulan setelah tanam, ii masa berbunga penuh, yaitu dua setengan bulan setelah tanam, dan iii fase pemasakan, yaitu dua minggu sebelum panen. Biaya roguing ditanggung oleh petani mitra sebagai biaya operasional yang wajib dibayar setiap musimnya. Petani mitra menyerahkan hasil panen dengan Surat Pengantar Hasil SPH. SPH diperoleh setelah hasil panen melalui uji laboratorium, untuk menentukan kadar air serta kotoran dari hasil panen tersebut. Satu SPH mewakili satu kendaraan, yang berisi nama petani mitra, lokasi penanaman, luas lahan, tanggal panen, total hasil panen bruto, total hasil panen netto setelah dikurangi berat karung dan hasil panen, kadar air dan kotoran, serta harga yang ditetapkan untuk hasil panen tersebut sesuai dengan hasil laboratorium. Penimbangan dilakukan dua kali, pertama oleh petani sendiri, kemudian oleh perusahaan. SPH ditandatangani oleh petani mitra, supervisor dan supir kendaraan. Pembayaran hasil panen dilakukan berdasarkan kesepakatan sebelumnya, minimal satu minggu setelah penyerahan hasil panen, tergantung dari kemampuan perusahaan. Lama pembayaran menunggu pencairan dana perusahaan.

6.3 Surat Perjanjian Kerjasama