Biaya Sarana Produksi Biaya Usahatani

115 Tabel 36. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Mesin Pada Petani Mitra dan Non Mitra Musim Tanam 20102011 Tahapan Budidaya Petani Mitra Petani Non Mitra HKM Nilai RpHa HKM Nilai RpHa Pembajakan 3 549.541,67 2 767.200,00 Pemanenan 1 325.000,00 0,00 Total 4 874.541,67 2 767.200,00 Dari Tabel 36 diketahui bahwa penggunaan Tenaga Kerja Mesin pada petani mitra lebih tinggi dibandingkan non mitra. Hal ini terutama karena masih rendahnya kesadaran petani non mitra untuk mengenal teknologi baru seperti threser.

2. Biaya Sarana Produksi

Sarana produksi tidak dapat dilepaskan dari kegiatan usahatani, karena keberadaannya yang sangat dibutuhkan dan berperngaruh terhadap hasil produksi nantinya. Biaya sarana produksi pada usahatani penangkaran benih padi pada petani mitra dan non mitra antara lain adalah biaya bibit, pupuk, obat-obatan dan solar. a. Biaya Benih Biaya benih termasuk ke dalam biaya tunai, karena petani mitra dan petani non mitra mengeluarkan biaya atau uang tunai untuk memperoleh benih tersebut. Benih yang digunakan pada kegiatan usahatani petani mitra dan petani non mitra adalah varietas Ciherang. Petani mitra diwajibkan membeli benih padi sebanyak 25 kg untuk setiap Ha dari PT.SHS dengan harga Rp 7.500,00 untuk musim tanam 2010-2011. Sesuai dengan peraturan, setiap petani mitra menggunakan bibit sebanyak 25 kg per hektar. Sedangkan petani non mitra membeli benih dari Kelompok Tani Katiga dengan harga Rp 5.000,00. Rata-rata penggunaan benih pada petani non mitra adalah sebesar 22,864 kg per hektar. Dengan demikian diketahui biaya penggunaan benih pada petani mitra sebesar Rp 187.500,00 per hektar dan biaya penggunaan benih pada petani non mitra sebesar Rp 113.182,60 per hektar. 116 b. Biaya Pupuk Biaya pupuk termasuk ke dalam biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani mitra dan non mitra. Biaya pupuk yang dikeluarkan petani berbeda-beda sesuai dengan jenis pupuk, harga pupuk serta jumlah pupuk yang digunakan. Pupuk yang digunakan oleh petani mitra adalah pupuk urea, TSP, NPK, KCl, ZA, Boron dan Organik Cair. Sedangkan petani non mitra hanya menggunakan pupuk urea, TSP, NPK, KCl dan Organik Cair. Namun tidak semua petani menggunakan setiap jenis pupuk. Pemberian pupuk padat dilakukan dengan cara ditaburkan diatas tanah, sedangkan pemberian pupuk cair dilakukan dengan penyemprotan. Jumlah serta waktu pemberian pupuk disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing petani. Rata-rata dosis pemupukan petani responden disajikan pada Tabel 39. Berdasarkan Tabel 37, diketahui bahwa pada petani mitra penggunaan pupuk didominasi oleh pupuk Urea, Phonska dan SP-36. Sedangkan pada petani non mitra penggunaan pupuk didominasi oleh pupuk Urea, phonska dan TSP. Penggunaan pupuk padat serta cair pada petani non mitra lebih besar dibandingkan petani mitra, karena pengaruh dari kondisi serangan hama penyakit. Namun bila dilihat dari nilai total penggunaan pupuk, biaya pemupukan yang dikeluarkan petani mitra lebih besar dibandingkan petani non mitra. Hal ini disebabkan karena petani membeli pupuk dengan harga yang berbeda- beda dan rata-rata harga beli pupuk pada petani mitra lebih tinggi dibandingkan pada petani non mitra. 117 Tabel 37. Biaya Pemupukan Pada Petani Mitra dan Non Mitra Musim Tanam 20102011 Jenis Pupuk Petani Mitra Petani Non Mitra Satuan Fisik Nilai Rpha Fisik Nilai Rpha A.Pupuk Padat PP Urea Kgha 220,17 368.525,00 187,67 302.100,00 TSP Kgha 26,67 47.250,00 94,33 202.800,00 SP-36 Kgha 68,33 159.750,00 33,33 74.833,30 Phonska Kgha 173,33 407.416,70 151,67 347.233,00 NPK Kgha 35 75.583,30 33,33 77.466,70 ZA Kgha 3,33 5.000,00 0,00 KCl Kgha 1,67 8.333,33 5 14.000,00 Boron Kgha 1,67 10.000,00 0 0,00 Total PP Kgha 495,17 1.081.858,00 505,33 1.018.433,00 B.Pupuk Cair PC Organik Cair Literha 0,067 7.000,00 0,13 4.000,00 Total PC Literha 0,067 7.000,00 0,13 4.000,00 Total Nilai 1.088.858,00 1.022.433,00 c. Biaya Obat-obatan Obat-obatan atau pestisida yang digunakan petani sangat bervariasi tergantung selera masing-masing petani. Untuk mempermudah, pestisida digolongkan menjadi insektisida, herbisida, fungisida, moluskisida dan ZPT Zat Perangsang Tumbuh. Rata-rata penggunaan pestisida pada petani mitra masih lebih tinggi dibandingkan pada petani non mitra. Hal ini disebabkan karena petani mitra memiliki ketakutan akan serangan hama penyakit akibat kegagalan panen dua musim sebelumnya karena serangan wereng. 118 Tabel 38. Biaya Pestisida dan Obat-obatan Pada Petani Mitra dan Non Mitra Musim Tanam 20102011 Pestisida Satuan Petani Mitra Petani Non Mitra Fisik Nilai Rpha Fisik Nilai Rpha Insektisida -Padat -Cair Total Insektisida Kgha Literha 2,23 6,26 54.400,00 801.493,30 855.893,30 0,68 4,07 22.333,33 777.708,33 799.416,66 Fungisida -Padat -Cair Total Fungisida Kgha Literha 0,69 0,61 65.150,00 175.483,00 240.633,00 0,18 1,44 19.991,00 221.667,00 241.658,00 Herbisida -Padat -Cair Total Herbisida Kgha Literha 0,05 2,1 3.800,00 124.616,70 128.416,70 0,17 1,44 9.500,00 87.500,00 97.000,00 Moluskisida -Padat -Cair Total Moluskisida Kgha Literha 0,06 0,00 28.166,67 0,00 28.166,67 0,64 0,00 2.884,62 0,00 2.884,62 ZPT -Padat -Cair Total ZPT Kgha Literha 4,93 0,71 66.433,30 43.000,00 109.433,30 0,09 2,65 19.750,00 122.950,00 142.700,00 Total Biaya 1.362.543,00 1.283.659,28 Biaya pestisida termasuk dalam biaya tunai, karena petani mitra dan petani non mitra mengeluarkan biaya dan uang tunai untuk membeli pestisida. Harga pestisida sangat beragam sesuai merek dan kios tempat membelinya. Petani mitra tidak membeli pestisida di perusahaan karena harganya yang lebih mahal serta jenisnya yang kurang bervariasi. Biaya pestisida terbesar baik pada petani mitra maupun non mitra adalah untuk pembelian insektisida. Namun dari Tabel 38 diketahui bahwa penggunaan pestisida petani mitra lebih tinggi dibandingkan petani non mitra. 119

3. Biaya Pengairan