104 adalah pada kegiatan seperti babat galeng dan persemaian, terutama pada petani
non mitra.
8.1.2 Persemaian Pembibitan
Benih yang digunakan oleh petani mitra berasal dari PT. SHS. Seperti yang tercantum di dalam kontrak, petani mitra diwajibkan untuk membeli benih
pokok sebanyak 25 kg per hektar per musim dari PT. SHS. Varietas padi yang ditanam ditentukan oleh perusahaan. Pada musim tanam 20102011, seluas
1658,90 hektar lahan kerjasama digunakan untuk menanam benih padi varietas Ciherang. Petani mitra diwajibkan untuk menanam benih kelas benih pokok untuk
menghasilkan benih kelas benih sebar. Petani non mitra memperoleh benih dari Kelompok Tani Katiga. Rata-rata penggunaan benih pada petani non mitra adalah
sebesar 22,864 kg per hektar. Pada penelitian ini, responden petani non mitra adalah petani yang memproduksi benih kelas benih sebar dengan varietas yang
sama dengan petani mitra, yaitu Ciherang. Pembibitan baik pada petani mitra maupun non mitra dilakukan sendiri
oleh petani. Lama pembibitan berkisar antara 20–27 hari untuk petani mitra dan 20–25 hari untuk petani non mitra. Pembibitan dilakukan dengan cara menyebar
benih di lahan persemaian dengan luas lahan persemaian berkisar antara 0,02-0,03 hektar.
8.1.3 Penanaman
Kegiatan penanaman baik pada petani mitra maupun non mitra dilakukan petani dengan membayar tenaga kerja. Sistem pemberian upah dilakukan dengan
dua cara, yaitu upah harian dan borongan. Kegiatan penanaman pada petani mitra dan non mitra dapat dilihat pada Tabel 28.
105
Tabel 28. Kegiatan Penanaman Pada Petani Mitra dan Non Mitra Musim Tanam 20102011
Penanaman Petani Mitra
Petani Non Mitra
Upah Harian 1
3,33 1
3,33 Borongan 29
96,67 29
96,67
Total 30 100
30 100
Berdasarkan Tabel 28 diketahui bahwa baik pada petani mitra maupun non mitra sebanyak 96,67 persen petani lebih memilih untuk memberikan upah secara
borongan. Menurut petani dengan memberikan upah secara borongan maka pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan oleh pekerja. Selain itu dinilai jauh lebih
murah. Sedangkan untuk pembayaran upah harian, 3,33 persen petani mitra maupun non mitra memilih untuk membayar tenaga kerja harian agar
pekerjaannya lebih rapi, yaitu jarak tanam yang tepat, serta kedalaman yang tepat, sehingga hasilnya lebih memuaskan.
8.1.4 Pemeliharaan Tanaman