109
8.1.6 Penggunaan Obat-obatan
Pestisida atau obat-obatan yang digunakan oleh petani penangkar benih baik petani mitra maupun non mitra digolongkan ke dalam golongan insektisida,
fungisida, herbisida, moluskisida dan ZPT Zat Perangsang Tumbuh, dengan variasi merek yang sangat beragam sesuai dengan selera masing-masing petani.
Penggunaan obat-obatan pada petani mitra dan non mitra dapat dilihat pada Tabel 33.
Tabel 33.
Penggunaan Obat-obatan Pada Petani Mitra dan Non Mitra Musim
Tanam 20102011
Pestisida Petani Mitra
Petani Non Mitra 1. Insektisida
- Menggunakan
- Tidak Menggunakan
Total
30
30
28 2
30 2. Herbisida
- Menggunakan
- Tidak Menggunakan
Total
30
30
27 3
30 3. Fungisida
- Menggunakan
- Tidak Menggunakan
Total
24 6
30
25 5
30 4. Moluskisida
- Menggunakan
- Tidak Menggunakan
Total
4 26
30
1 29
30 5. ZPT
- Menggunakan
- Tidak
Total
18 12
30 15
15 30
Insektisida digunakan untuk mengatasi hama tanaman yang berupa serangga. Herbisida digunakan untuk mengatasi gulma atau tanaman pengganggu.
Moluskisida digunakan untuk mengatasi serangan keong. Fungisida digunakan untuk mengatasi jamur, sedangkan ZPT zat pengatur tumbuh digunakan untuk
mengatur pertumbuhan padi agar sesuai dengan keinginan petani.
110
8.1.7 Roguing Seleksi
Roguing adalah kegiatan seleksi dan dilakukan untuk membuang rumpun-
rumpun tanaman yang ciri-ciri morfologisnya menyimpang dari ciri-ciri varietas tanaman yang diproduksi benihnya. Kegiatan roguing pada petani mitra dilakukan
oleh PT. SHS sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebanyak tiga kali, yaitu ketika stadium vegetatif akhir awal pertumbuhan tanaman yaitu satu bulan setelah
tanam, stadium generatif awal berbunga penuh yaitu dua setengah bulan setelah tanam dan ketika stadium generatif akhir dua minggu sebelum panen.
Sedangkan pada petani non mitra roguing dilakukan hanya dua kali yaitu pada stadium vegetatif akhir awal pertumbuhan tanaman dan ketika stadium generatif
akhir sebelum panen. Roguing pada petani non mitra dilakukan oleh Kelompok Tani Katiga.
8.1.8 Pemanenan
Pemanenan pada petani mitra dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh PT. SHS. Kegiatan pemanenan meliputi penyabitan, penggebotan
kegiatan memisahkan bulir padi atau gabah dari batangnyamerontokkan padi. Kegiatan penggebotan dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan alat
threser, atau secara manual dengan menggunakan tenaga kerja. Pada petani non mitra, tidak ada responden yang menggunakan alat threser. Responden non
mitra lebih memilih untuk melakukan penggebotan secara manual karena belum begitu mengenal threser. Untuk petani mitra dan non mitra, biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan selanjutnya yaitu pengarungan, penimbangan, dan transportasi. PT. SHS menyediakan truk sebagai sarana transportasi, sehingga
petani mitra hanya membayar sopir saja. Namun petani juga mengeluarkan biaya angkut dari sawah hingga ke lokasi truk berada. Sedangkan pada petani non mitra,
biaya transportasi yang dikeluarkan adalah biaya pengangkutan dari sawah hingga ke Kelompok Tani Katiga menggunakan tenaga kerja, karena lokasi sawah yang
tidak jauh dari lokasi Kelompok Tani Katiga.
111
8.2 Analisis Pendapatan Usahatani Penangkaran Benih Padi